Bab 4. Menahlukkan hati Bella

Kak David juga sama sibuk dengan ponselnya. Akhirnya Bella menjatuhkan bokongnya di samping kakaknya, David.

Sebenarnya Bella malas ikut duduk di ruang keluarga, paling juga mau membicarakan kelanjutan perjodohan nya.

Mama Katie yang terlihat masih sibuk dengan ponselnya. Tiba-tiba wajahnya tersenyum bahagia.

Bagaimana tidak bahagia, temannya yang notabene istri William Addison sudah menyetujui untuk memperkenalkan anak mereka.

Sekarang Mama Katie tinggal berusaha untuk meyakinkan Bella agar mau menerima perjodohan ini.

Bella duduk dengan gelisah di samping kakaknya, David. Dia sudah tahu apa yang akan dibicarakan oleh Mama nya.

Diutak-atik juga ponselnya, akhirnya Bella menemukan keasyikan dari ponselnya, yaitu membaca novel online di Novel toon.

"Bella, jadi bagaimana dengan permintaan Mama? Apakah kamu setuju dengan perjodohan ini, sayang? " tanya Mama Katie dengan nada biasa.

Bella yang sudah asyik membaca tidak menggubris pertanyaan Mama nya.

"Bella?! " suara Mama Katie agak meninggi.

Bella menghela nafasnya kesal.

"Maaf Mama! Bella menolak perjodohan ini! " tulis Bella dalam notes nya. Lalu diperlihatkan pada Mama Katie.

"Bella..... Mama menjodohkan kamu sana anaknya teman Papa itu buat kebaikan kamu! Buat masa depan kamu juga! Biar ada yang menyayangi dan mencintai kamu, menjaga kamu dan bertanggungjawab terhadap kamu, Bella! " terang Mama Katie panjang lebar.

Bella dengan wajah yang sudah cemberut tetap dengan pendirian nya.

"Tapi Mama, Bella masih kuliah! Jika dijodohkan terus Bella cepat nikah! Pokoknya Bella gak mau Ma! Bella mau menyelesaikan kuliah dulu baru nikah! " tulis Bella juga dengan uneg-unegnya. Mama Katie membaca dan menghela nafasnya.

"Tapi Bella, perjodohan ini tidak mengikat kamu harus cepat-cepat married, sayang! Semuanya bisa dibicarakan dan dirundingkan! " tukas Mama Katie untuk meluruskan pendapat Bella yang menurut nya agak melenceng.

"Bella pokoknya gak mau Ma! " tulis Bella yang sudah mulai menampakkan kekesalan di wajahnya.

"Ayolah, sayang! Anaknya baik dan bertanggungjawab lho! " bujuk Mama Katie tidak berputus asa.

"Sudahlah, Ma jika Bella tidak mau tidak usah dipaksa! " sela Papa Richard dibalik koran yang dibaca nya.

"Iya, Ma! Gak usah dipaksa gitu! Nanti Bella malah stress! " sambung David menyetujui omongan Papa nya.

"Tapi ini semua kan buat kebaikan Bella juga, Pa! Buat masa depan dia! Agar terjamin hidupnya! Mama gak mau Bella salah pilih! " terang Mama Katie dengan memberitahu uneg-uneg nya dan maksud perjodohan ini.

"Iya, Papa ngerti maksud Mama! Tapi bukan begini juga caranya, Ma! " ucap Papa Richard dengan bijak.

"Emang Papa punya cara lain gitu? " tanya Mama Katie yang penasaran dengan ucapan suaminya.

"Ada dong! Pokoknya lebih maknyus deh! " jawab Papa Richard diiringi tawanya.

"Apa itu, Pa? " tanya Mama Katie penasaran. Richard meletakkan koran yang dibacanya, lalu dia mengedipkan sebelah mata pada istrinya.

Katie yang melihat hal itu, hanya terdiam. Dia menunggu dan ingin tahu apa yang dilakukan suaminya.

Richard menyeruput teh hangat yang dihidangkan di atas meja.

"Bella, kamu di tempat kuliah punya teman laki-laki? " tanya Papa Richard sambil meminum teh hangat nya kembali.

"Punya, Pa! " jawab Bella dengan notes yang dihadapkan pada Papa nya.

"Apakah banyak jumlahnya, Bel? " tanya Richard lagi.

"Gak terlalu banyak, Pa! Kehitung pake jari tangan, Pa! " jawab Bella dengan notes kembali. Bella tidak menyadari dengan maksud pertanyaan Papa nya.

"Apakah mereka semua baik terhadap kamu, Bel? "

"Kalau dibilang baik, mereka memang baik. Tidak suka ganggu Bella, Pa! Tapi Bella juga tidak dekat dengan mereka, Pa! Sebatas berteman biasa saja! " jawab Bella menerangkan pada Papa nya dengan notes yang selalu ada di lehernya.

"Kalau Papa mau mengenalkan Bella dengan seorang lelaki, Bella mau gak? Siapa tau Bella bisa berteman baik! Jadi teman baik Bella bukan perempuan aja, ada lelakinya! " tanya Papa Richard sambil menerangkan secara detail pada Bella putri kesayangan nya.

"Oh... boleh, Pa! Kalau berteman Bella mau, Pa! Tapi kalau dijodohkan terus kawin muda, Bella gak mau, Pa! " jawab Bella dengan wajah tersenyum dan tangannya memegang notes kecilnya.

"Gak lah, sayang! Ini kan hanya kenalan dan berteman saja! Kalau Bella bisa dekat nantinya, yah urusan nanti itu! Yang penting Bella punya teman lelaki yang baik! " sahut Papa Richard tersenyum menatap Bella.

Bella menatap Papa nya yang masih tampan. Bella tersenyum menganggukkan kepala nya.

"Oke, Papa! Bella setuju jika hanya berkenalan dan berteman saja! " ucap Bella menghadapkan notes pada Papa nya.

"Baik, sayang! Nanti Papa atur ya waktunya! " jawab Papa Richard sambil menoleh pada istrinya yang terdiam hanya mendengarkan interaksi suami dan anak nya.

Bella menganggukkan kepala nya tanda setuju. Lalu Bella kembali asyik dengan novelnya.

Richard mengasih kode pada istrinya dengan mengedipkan sebelah mata nya.

Katie tersenyum pada suaminya.

Ternyata begitu menaklukkan hati seorang Bella yang sedikit keras kepala. Tidak membutuhkan paksaan, hanya penyampaian nya saja yang harus lebih bisa di terima oleh Bella.

Tidak terpikir sama sekali oleh Katie untuk membujuk Bella dengan cara halus yang digunakan suaminya, Richard.

Richard memang lebih mengerti kemauan Bella dan juga Bella lebih terbuka pada Papa nya.

Katie tersenyum bahagia pada suaminya, Richard. Nanti Katie tinggal memberitahu temannya jika Bella mau untuk berkenalan dan berteman dulu dengan anak lelakinya itu.

Katie sendiri sebenarnya belum pernah bertemu dengan anak teman nya itu, tapi menurut ibunya dia anak yang baik dan pintar, serta yang paling utama adalah bertanggung jawab.

"Kamu gak istirahat, Bella? " tanya Katie pada anak kesayangan nya.

"Iya, Ma. Bella ke kamar dulu ya! " sahut Bella memperlihatkan notes nya pada Mama Katie. Bella langsung berdiri dan berjalan menuju kamarnya di lantai atas.

David pun bangkit dari duduknya menuju kamarnya di lantai atas untuk beristirahat.

Di ruang keluarga tinggal Richard dan Katie.

"Hebat Papa! " ucap Katie memuji suaminya dengan mengacungkan jempolnya.

"Gak lah, Ma! Bukan hebat, tapi bagaimana kita mengenal karakter anak kita! " jawab Richard tersenyum menatap istrinya.

"Bella ini anaknya keras kepala, jadi kita tidak bisa memaksa dia! Kita harus membujuknya dengan halus tanpa unsur paksaan! " lanjut Richard menerangkan pada istrinya.

"Beda lagi dengan David! Dia memang keras kepala tapi masih bisa kita ajak ngomong karena cara pikirnya sudah lebih dewasa! " lanjut Richard menerangkan pada istrinya.

Katie menganggukkan kepala nya tanda menyetujuinya dengan yang diomongin suaminya.

Katie terkadang suka memaksakan kehendak nya pada kedua anaknya itu. Beda dengan Richard yang selalu lebih friendly dan lebih fleksibel terhadap anak-anaknya.

Tapi bagusnya kedua anak mereka, David dan Isabella sebenarnya mengetahui jika kedua orang tua nya menyayangi mereka berdua.

*

*

bersambung.....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!