Setelah sarapan Nayla pun berangkat kerja seperti biasa .
Begitu tiba ditempatnya kerja ia langsung mengganti pakaian luarnya dengan seragam yang sudah disediakan oleh pabriknya.
setelah rapi ia pun turun ke kantin untuk sekedar membeli kopi dan cemilan sambil menunggu bel masuk tiba, saat sedang menikmati kopi dua sahabatnya ikut bergabung sambil membuka bekal nasi yang mereka bawa.
"Nay kemaren pulang kerumah ya" tanya mbak Erni sambil mengunyah nasi dengan lauk telur dadar yang ia bawa buat sarapannya. akupun menganggukan kepala
"tumben" timpal mbak Dian
" lagi ada perlu bu " jawabku singkat sambil menyeruput kopi yang sudah mulai dingin
" gimana masih dijodohin aja ama nyokap" tanya mbak Erni yang memang tahu segalanya tentang aku,bukan tanpa alasan aku selalu bercerita kepadanya apa pun itu karena memang aku merasa cocok dan ia selalu menjaga rahasia apa pun yang aku ceritakan tak akan ada yang tahu kecuali aku,mbak erni dan Tuhan yang tahu.
" trus sekarang dijodohin sama orang mana" tanya nya lagi
" aku g tanggapin mbak,males " jawabku
suasana kantin semakin siang semakin ramai begitu bangku-bangku yang tersusun hampir penuh aku pun segera meninggalkan kantin dan menuju mushola untuk sholat dhuha seperti biasanya .
saat sedang wudhu aku mendengar suara tertawa anak kecil aku pun mengedarkan pandangan mencari namun aku tak melihat hal yang aneh aku pun kembali menyalakan kran untuk mengulang kembali wudhu ku namun suara anak kecil itu terdengar lagi akhirnya aku menarik nafas dalam -dalam dan membaca ayat kursi dan mencoba mengabaikannya aku pun masuk kedalam dan mengambil mukena ku lalu mulai sholat.
ada rasa tenang setelah selesai kewajiban sunahku.
aku pun segera naik ke lantai 2 menuju bagian produksi tempat kerjaku.
sambil menunggu bel masuk aku pun bergabung bersama yang lain di restarea sambil memainkan ponselku dan membuka sosmed.
Tak lama kemudian bel pun berbunyi setelah brifing aku pun kembali ketempat aku bekerja dan mempersiapkan segala sesuatunya sesuai standar.
tanpa terasa jam istirahat pun tiba,aku menghampiri mbak Erni dan Dian yang sudah lebih dulu duduk dan menikmati makan siangnya
" mbak masa tadi waktu aku wudhu aku denger ada suara anak kecil" ucapku memulai pembicaraan antar kami bertiga
" masa sih Nay" Mbak Dian yang mendengarkan ucapanku seakan tidak percaya
" iya mbak swear " jawabku sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahku hingga membentuk huruf V
" salah denger kali kamu Nay" ucap mbak Erni
" enggak mbak serius ini,malah kemarin malam waktu pulang kerumah aku liat penampakan mbak sampe aku sakit paginya " ucapku
" serius Nay,kamu liat apa" tanya mbak Dian antusias
" hem....aku liat itu..." entah kenapa lidah ku terasa kelu hingga sulit untuk berkata
" ih...itu apa" tanya Dian yang mulai tak sabaran mendengar jawabanku
"emmmm ...itu si cungking mbak" jawabku masih dengan terbata-bata
" cungking?" ucap mereka berdua berbarengan tak mengerti dengan ucapanku
" iya ...cungking" ulangku
" eh..Nay kalo ngomong yang jelas napa cungking itu apa" protes mbak erni yang tak mengerti dengan yang ku maksud
" itu...mbak cungking itu si poci " jawabku lagi-lagi kedua sahabatku hanya menatapku tak mengerti dengan apa yang kumaksud
" siapa lagi itu pocii" tanya Dian mulai kesal
"haduhhhh masa gak ngerti sih" kini gantian aku yang mulai kesal karena mereka gak mengerti dengan maksud perkataanku
" si cungking itu poci mbak " jawabku rada kesal
" trus poci itu apa Nay" kini gantian mereka yang mulai kesal padaku
hampir semua yang mendengar ucapan kedua sahabatku itu menatap kearah meja kami makan
kami pun tertawa karena malu
" ayo cepet ngomong poci itu apa" tanya mereka kembali
" poci itu ....pocong mbak" jawabku pelan karena sedikit takut dan teringat kejadian kemarin
tiba-tiba saja bulu halus ditanganku berdiri aku pun memperlihatkan tanganku pada kedua orang sahabatku mereka pun langsung mengangkat kedua bahunya sambil berkata
" ihhhhhh serem" lalu mereka segera berdiri dan membawa rantang makan siang yang sudah kosong dan meletakannya dimeja tempat yang sudah tersedia
" ih...gak pada percaya amat sih" protesku sambil mengikiti langkah mereka menuju mushola untuk sholat djuhur
"aku tahu kalau aku cerita pasti mereka gak akan percaya pasti mereka pikir aku halu tapi ya sudah lah itukan hak mereka mau percaya atau tidak dengan ceritaku " batinku
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
hai para reader salam kenal dari author buat kalian semua penyuka cerita mistis
author mohon maaf jika masih terdapat banyak typo jika kalian suka dengan ceritanya author mohon dukungannya dengan cara
- like
- vote n
- komennya
terima kasih
Author/Amel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 433 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩɢᷞʜᷴᴇᷡᴀᷲℛᵉˣ⚔️⃠ 🍁
Mas Poci di katain Cungkring 🤣
2023-05-03
0
𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ
karena rasa takut maka imajinasi berkembang dan menciptakan sosok khayalan yg menakutkan, mungkin begitu ya definisinya
2023-05-03
1
𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡
horeee ke sebut langsung merinding kan dan si poci nyengir lah di pojokan melihat kalian sedang membahas nya hehehe 😁
2023-05-03
0