Menikahi Tuan Muda Psikopat Musuh Keluargaku
"Akhhh..... Tolong Aku..."
Itu adalah sebuah suara teriakan dari seorang gadis yang baru saja, tergelincir ke sungai.
Gadis itu bernama, Alena Smith Putri satu-satunya dari pasangan Antony Callisto dan Emelin Smith.
Alena yang awalnya sedang berada di sekitar sungai, itu malah tidak sengaja tergelincir, tempat itu cukup sepi, arus air juga cukup deras.
Bisa dibilang hampir tidak ada orang yang bisa mendengar teriakan gadis itu.
Banyak hal yang terjadi kenapa gadis itu bisa sampai ke sungai itu.
Alena yang saat ini hampir kehilangan tenaganya itu, hampir merasa putus asa, kakinya keram membuat dirinya tidak bisa berenang dengan baik.
Penglihatan Alena perlahan-lahan memudar, sampai kemudian samar-samar, Alena merasakan kehangatan, seolah-olah, ada seseorang yang baru saja menariknya dari air.
"Lena... Lena... Kamu tidak apa-apa? Jangan pingsan, Lena..."
Alena saat ini dalam keadaan hampir kehilangan kesadarannya, hanya bisa mendengar suara yang terdengar familiar ketika menyebut namanya.
Sampai sebuah ingatan masa lalu muncul.
Seorang Pria misterius yang selalu dirinya temui di perpustakaan ketika masih SMA.
Seorang Pria misterius, yang muncul secara tiba-tiba dan menghilang secara tiba-tiba.
'Lena...'
Dialah satu-satunya, yang menyebutkan namanya seperti itu.
Alena tidak bisa melihat wajah orang yang saat ini menolongnya.
Hanya, tiba-tiba dirinya merasakan sebuah perasaan familiar,
"Xavier... Kamu kah itu?"
Namun, bahkan sebelum mendapatkan jawabannya, Alena kehilangan kesadarannya.
Pria muda itu, membawa Alena ketepi sungai. Ketika melihat gadis itu tidak sadar, dia mulai memberikan nafas buatan.
Alena masih terbaring kehilangan kesadarannya.
Pria itu, melihat ke arah ke sekeliling di mana sepertinya, mereka berdua hanyut ke pinggiran desa.
Dia segera memakaikan jaketnya yang kering ke tubuh Alena, dan mengendong Alena, untuk pergi dari sana.
####
Alena tidak tahu berapa lama dirinya kehilangan kesadarannya.
Namun dirinya baru saja memiliki sebuah mimpi yang indah...
Di mana Dirinya bertemu dengan seseorang yang begitu dirinya rindukan...
Pria berkacamata misterius yang ditemuinya dulu, cinta pertamanya yang sudah lama tidak dirinya temui.
Alena saat ini masih setengah sadar, namun dirinya merasa ada di tempat yang cukup hangat, membuat Alena membenarkan posisinya, mendekat kearah kehagatan itu.
Rasanya sangat nyaman berada dalam posisi ini, seperti berada dalam pelukan seseorang.
Tunggu...
Pelukan?
Baru itu, Alena menjadi sadar lalu segera membuka matanya, dan benar saja dirinya ada di dalam pelukan terlebih ini adalah pelukan seorang pria.
Alena sangat kaget, langsung mendorong Pria yang memeluknya itu sampai jatuh.
Alena begitu panik, terutama setelah melihat baju yang dipakainya saat ini sudah diganti dengan baju yang sudah kering.
Tunggu...
Pria yang tadi baru saja di dorong oleh Alena, segera kembali naik ke tempat tidur, dan mulai marah-marah.
"Sialan! Apa-apaan kamu itu!! Tunggu? Alena?"
Pria itu, juga terlihat sangat kaget ketika melihat, gadis yang ada di tempat tidur yang barusan menendangnya.
Tatapan mereka berdua bertemu, sama-sama menunjukkan kekagetan.
"Sean??? Apa-apaan kamu di sini? Bagaimana bisa Aku ada di sini? Apa yang telah kamu lakukan padaku?"
Sena menatap Alena dengan ekpersi heran juga, karena dirinya juga tidak ingat apa yang terjadi.
Berdasarkan ingatan terakhirnya, dirinya sempat bertengkar dengan Alena karena mereka yang menjadi panitia kegiatan Acara kamping kampus, harus pergi kehutan untuk membuat tanda untuk acara uji nyali malam.
Dirinya dan Alena, malah tersesat, dan dirinya dan Alena bertengkar sebelumnya, dan pada akhirnya mereka berpisah, memilih untuk kembali ke tempat camping.
Ingatannya, berhenti saat dirinya berpisah dengan Alena di hutan.
Dan sekarang, kenapa dirinya ada di tempat ini bersama dengan Alena?
Namun, ada sebuah keyakinan dalam dirinya.
"Aku yakin tidak melakukan apapun padamu, mana mungkin Aku melakukan hal macam-macam gadis menyebalkan dan jelek seperti mu?"
Alena yang mendengar dirinya malah dihina itu jelas merasa kesal juga,
"Apa kamu bilang? Aku sendiri tidak sudi disentuh oleh pria brengsek sepertimu!!! Dan lagi, ucapanmu itu sungguh tidak bisa dipercaya!! Lalu kalau begitu kenapa aku bisa ada di sini? Kamu pasti melakukan sesuatu padaku!"
"Mana aku tahu kenapa kamu ada di sini!! Itu mungkin saja kamu yang mencoba merayuku!"
"Aku merayumu? Jangan kamu bermimpi!"
Dua orang itu, menjadi saling bertengkar sendiri.
Mana tahu, ketika mereka bertengkar itu tiba-tiba pintu kamar mereka di buka.
Saat ini ada beberapa orang memasuki kamar itu sambil berkata,
"Lihat! Kami menemukan pasangan mesum di tempat ini!! Cepat panggil warga yang lainnya!"
"Baik, aku akan memanggil warga lainnya,"
"Sialan, anak muda zaman sekarang, makin ke sini kelakuannya benar-benar tidak tahu malu,"
"Memang, lihatlah pasangan itu sepertinya mereka masih anak kuliah, namun malah berbuat hal-hal yang tidak tidak di penginapan semacam ini astaga,"
Baik Alena dan Sean, menatap ke arah rombongan itu yang tiba-tiba datang dan menyergap mereka yang menuduh mereka berdua macam-macam.
"Apa-apaan? Kami berdua tidak seperti yang kalian tuduhkan!" Kata Sean dengan marah.
Namun salah satu warga yang datang segera berkata,
"Memang kalian pikirkan kami akan percaya? Coba lihatlah Apa yang dilakukan seorang Pria dan Wanita didalam sebuah kamar penginapan, kalau tidak berbuat hal-hal mesum?"
Alena juga mencoba untuk membela dirinya.
"Ini tidak seperti yang kalian lihat kami bersumpah tidak melakukan apapun!"
"Sudahlah! Mari kita seret saja dua orang ini ke depan!"
"Ya, kamu benar! pasangan-pasangan muda tidak benar seperti ini memang harus diberi pelajaran!"
"Tidak, ini tidak seperti itu!"
Baik Alena dan Sean tentu saja menolak untuk dibawa pergi ke depan itu.
Namun pada akhirnya, mereka hanya bisa mengikati warga itu, aku takut malah mereka berdua lebih memprovokasi orang-orang di sana.
Alena masih merasa tidak tahu tentang apa yang terjadi.
Dan sekarang, Alena ada disebuah balai desa, yang lokasinya tidak jauh dari sana.
Ada seseorang yang mengenakan seragam, seperti seorang kepala desa.
"Pak Kepala Desa! Kami baru saja menemukan dua pasangan muda yang kepergok berbuat mesum di desa kami!"
"Benar, Pak Kepala Desa! hal-hal seperti ini jelas tidak bisa dibiarkan di desa kami atau Desa kami akan tercemar,"
Alena yang mendengar tuduhan itu, sekali lagi mencoba membela diri.
"Sungguh, kami hanya kebetulan ada di penginapan karena beberapa insiden, kami benar-benar tidak melakukan apapun!"
Sang Kepala Desa, lalu menatap ke arah Alena dan Sean, mulai menata penampilan 2 orang itu yang saat ini memiliki penampilan cukup berantakan.
Terlihat seperti dua orang itu habis melakukan hal yang tidak tidak.
Kepala desa itu, segera mengelengkan kepalanya.
"Astaga, kalian ini masih muda namun kelakuannya sudah seperti ini. Apakah kalian tidak merasa bersalah atau malu kepada orang tua kalian yang sudah menyekolahkan kalian? Kalian tidak malu? Malah berbuat hal tidak benar semacam ini di desa orang lagi. Aku tidak bisa membiarkan hal-hal semacam ini terjadi di desaku, kalian berdua telah membuat malu desa ini, jadi kalian berdua harus menikah, desa ini tidak menerima pasangan yang berzina seperti itu!"
Wajah Sean dan Alena menjadi sangat pucat setelah mendengar kata-kata kepala Desa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Dwi Winarni
cerita awal yg menarik
2023-05-15
0
𝐙⃝🦜ᴹᴿˢ᭄🎀ₐₙᵢₜₐ🆁🅰🅹🅰❀∂я🤎
mampir author
niat hati sean menolong Alana mlh d giring warga berbuat yg gk2😔nasib mu Sean
2023-04-28
1
Semangat Kak 😊✊
2023-04-28
1