Episode 2: Menikah

Alena dan Sean yang mendengar kata-kata kepala desa itu jelas saja segera sangat kaget dan memprotes.

"Tidak bisa begitu dong, mana mau Aku menikah dengan Pria gila ini?"

"Jelas, tidak bisa! Mana bisa Aku menikahi gadis menyebalkan sepertinya?"

"Pokoknya kami tidak mau tahu kalian berdua harus menikah, atau kalian lebih memilih untuk di arak keliling desa?" Kata Pak Kepala Desa lagi.

Yang juga didukung oleh beberapa warga sekitar.

"Benar! Mereka berdua itu jelas harus dinikahkan!"

"Ya, keputusan ini sudah bulat!"

"Benar! Sekarang cepat panggil wali kalian! Suruh mereka segera datang kemari untuk melihat Kelakuan buruk dari putra dan putri mereka yang tidak tahu malu itu!"

Ketika menyebutkan, soal wali mereka berdua yang harus datang, baik Alena dan Sean, segera memiliki wajah yang pucat.

Tentu saja, Alena jelas tidak mungkin untuk mengundang Keluarganya kesini, apalagi Orang Tuanya, Antony dan Emelin, mereka berdua sangat membenci Keluarga Dirgantara!!

Terutama Kakaknya, Alex yang juga sangat benci dengan Tuan Muda Keluarga Dirgantara, yaitu Pria yang ada di sampingnya ini.

Sungguh, dirinya tidak bisa tahu tentang apa respon mereka jika tahu, ada kejadian semacam ini.

Ini benar-benar terlalu memalukan untuk ditemukan didalam sebuah kamar dengan Pria Psikopat bernama Sean!

Sial!

Sean sendiri, jelas sama saja tidak memiliki keberanian untuk menghubungi orang tuanya.

Ayahnya, jelas akan langsung memukuli dirinya jika sampai tahu, apalagi Ibunya.

Sial, dirinya hanya baru saja kembali ke kampus setelah mengabil cuti, namun sekarang dihadapkan dengan masalah gila seperti ini.

"Tunggu, tunggu Pak, Aku akan mencoba untuk menghubungi keluargaku," kata Alena tiba-tiba.

Ya, Alena sudah memutuskan kepada siapa dirinya ingin minta tolong.

Siapa lagi jika buka pada saudara kembarnya, Julio Smith?

Baik, Kakaknya yang itu, sangat pandai berbicara dia juga ikut kegiatan kampus hari ini seharusnya lokasinya tidak jauh dari tempat mereka camping.

Mungkin saja kakaknya itu bisa menemukan solusi yang baik.

Sean, yang mendengar kata-kata dari Alena, jelas menunjukkan ekspresi kaget dan sedikit pucat.

Sungguh?

Alena akan memanggil Keluarganya?

Astaga, apakah nanti Alex sialan itu juga akan ada disana?

Sial, dirinya bisa mampus di pukuli kalau seperti ini.

Sial.

Namun mau bagaimana?

Dirinya sendiri tidak memiliki keberanian untuk memanggil keluarganya.

Dan begitulah, ketika waktu berlalu, dan Julio segera datang.

Saat ini, ada tiga orang di dalam ruangan di balai desa, tiga orang itu sedang berdiskusi, yaitu Julio, Alena dan Sean.

Alena, orang pertama yang sudah menjelaskan situasi saat ini kepada saudara kembarnya, Julio.

"Astaga, Alena! Kenapa bisa ada kejadian seperti itu, jika Kak Alex tahu...."

"Akhhh, itulah kenapa aku memanggil Kak Julio, Aku tidak ingin kak Alex tahu apalagi Ayah atau orang tua kita tahu!"

"Ukhh, Kenapa pula kamu malah memanggilku? Nanti jika ketahuan aku juga yang kena semprot!"

"Lalu Aku harus bagaimana? Ini saja sudah membuatku frustasi untuk dipaksa menikah dengan, sampah itu!"

Sean, yang ada di situ dan malah dijelek-jelekkan oleh Alena jelas merasa tidak senang.

"Hey! Menurutmu Aku ini mau menikah denganmu? Aku sangat tidak sudi sekali!"

Julio yang melihat calon pengantin itu malah sibuk bertengkar sendiri sekarang menjadi pusing.

"Cukup kalian berdua! Bagian dari awal kenapa bisa kalian berdua ada di kamar penginapan?"

Alena yang paling pertama menjawab dan berkata,

"Aku yakin, Sean Si Kurang Ajar itu berencana untuk melecehkanku!"

Sean yang asal kena tuduh itu jelas menjadi marah,

"Apa? Kamu pikir aku mau menyentuh wanita jelek sepertimu? Sungguh, tidak sudi!"

Melihat, dua orang itu sedang bertengkar Julio kembali merasa pusing sendiri, sepertinya Masalah ini tidak akan selesai dengan cepat.

"Begini saja, aku melihat jika sepertinya kita semua tidak memiliki pilihan, kalian menikah saja,"

"Kak Julio Kenapa Kakak gampang bicara seperti itu?"

"Lalu apakah kamu mau di arak keliling desa?"

Alena segera menggelengkan kepalanya karena itu pasti akan sangat memalukan jika di arak semacam itu, apalagi dirinya sudah dengar soal tradisi arak keliling desa yang memalukan itu.

"Tidak!" Kata Alena lagi.

Sean, juga segera berkata,

"Ya, aku juga tidak ingin di Arak keliling desa,"

Ketika mereka bertiga sedang berdiskusi salah satu warga desa segera masuk dan berkata,

"Bagaimana kalian? Apakah kalian sudah siap untuk dinikahkan? Kami sudah bilang ke petugas KUA, agar Pernikahan ini cepat di langsungkan,"

"Eh? Begitu cepat?" Kata Alena kaget.

"Tentu saja semuanya harus dilakukan dengan cepat kami juga sudah menyiapkan tim tata rias pengantin yang ada di desa kami, cepat-cepat, ini hanya akan menjadi pernikahan sederhana, cepat kalian berdua bersiap-siap,"

Tak lama setelah warga desa itu, berkata seperti itu ada beberapa orang lagi yang masuk Yang sepertinya memang tim penata rias yang segera memisahkan Alena dan Sean, untuk masing-masing didandani.

Pada akhirnya Julio juga tidak bisa berbuat apa-apa karena pernikahan ini sepertinya tidak bisa dicegah, dirinya sejujurnya sangat takut jika hal ini sampai ketahuan oleh Keluarganya!

Akhhh...

Dirinya mungkin bisa saja berakhir mengenaskan apalagi kalau tahu dirinya yang menjadi wali Alena untuk Pernikahan ini!!

Sialan, ini pasti akan menjadi sebuah urusan yang sangat panjang...

Namun Apakah tidak apa-apa dirinya membiarkan Alena menikah dengan Pria Brengsek itu?

Akhhh...

Tidak tahu lagi lah, nanti juga mereka bisa bercerai bukan?

####

Di ruang rias, saat ini Alena sudah mulai berganti pakaian dengan pakaian pengantin, ini hanyalah sebuah kebaya putih pengantin yang terlihat biasa.

Alena tidak akan pernah menyerah jika dirinya akan menikah secepat ini terlebih pernikahan yang seperti ini, dengan pria yang tidak dirinya sukai pula.

Dirinya selalu menginginkan sebuah pernikahan yang indah, setidaknya seperti Pernikahan Kakaknya Alex dan Kak Natasya, Pernikahan mereka berdua, terlihat sangat romantis dan indah.

"Nona, kami akan segera merias anda,"

"Ah, baiklah,"

Namun sayangnya, itu hanya sebuah impian karena saat ini, Pernikahannya sudah ada di depan mata, jelas karena ini hanya pernikahan dadakan tidak mungkin dirinya meminta ini dan itu.

Alena hanya bisa pasrah, menerima Pernikahan ini, yang entah nanti Bagaimana jadinya.

Dan tidak lama sampai, riasan Alena selesai, perasaan Alena saat ini sudah campur aduk, tidak tahu harus berekspresi seperti apa, ada sebuah kemarahan, kesedihan, penyesalan, semuanya terkumpul menjadi satu.

Dari semua orang, Kenapa bisa dirinya harus menikah dengan Sean?

Sean, yang juga dulu pernah hampir membuat Kakaknya Alex celaka?

Dirinya masih ingat kejadian setengah tahun yang lalu, ketika itu, dirinya dan Keluarganya berpikir jika Kakaknya Alexander Smith, sudah benar-benar meninggal dalam sebuah insiden kecelakaan.

Sangat beruntung Kakaknya saat itu berhasil selamat dari insiden maut yang ternyata bukan hanya sebuah kecelakaan namun diatur oleh seseorang, yang mengaturnya adalah Sean Dirgantara, Tuan Muda kedua dari Keluarga Dirgantara, orang yang sangat dirinya benci.

Juga, dia yang dengan sangat liciknya berhasil menyingkirkan semua bukti sehingga tidak ada orang yang bisa menuntut nya.

Dirinya tahu semua ini, dari Kakaknya Alex, yang melihat sendiri kejadian itu.

Dan sekarang dirinya terpaksa harus menikahi orang itu.

Orang yang pernah mencelakakan keluarganya sendiri.

Tidak perlu dipikirkan lagi seberapa buruknya Keluarga Dirgantara, yang dari dulu sangat suka membuat masalah kepada keluarganya.

Bahkan sampai saat ini permusuhan keluarga mereka hampir diketahui oleh banyak orang di kota ini.

Menikah dengan Sean...

Ini adalah hal paling buruk dalam hidupnya.

Dan lagi kenapa bisa dirinya ada di kamar itu dengan Sean?

Bukankah dirinya harusnya tergelincir dan masuk ke dalam Sungai?

Apakah Sean yang menyelamatkannya?

Tidak.

Orang Psikopat itu, mana mungkin menyelamatkannya yang ada malah, orang itu akan sangat senang jika dirinya masuk ke sungai.

Namun siapa yang menyelamatkannya?

Alena, sedikit ingat tentang beberapa bayangan dari mimpinya....

Apakah itu hanya khayalannya saja?

Xavier....

"Nona, ini sudah saatnya pergi ke tempat Ijab Kabul,"

Mendengar hal itu segera membuyarkan lamunannya, Alena segera berdiri.

Ini bukan saatnya untuk mengingat-ngingat kenangan masa lalu.

Hah, pada akhirnya dirinya harus menghadapi ini sebuah pernikahan yang tidak dirinya inginkan.

Disana, Alena mulai keluar dari ruangan itu, dan dirinya disambut oleh seorang pria yang saat ini mengenakan jas putih dan juga sudah didandani dengan rapi.

Rambut Pria itu sekarang terlihat lebih rapi daripada biasanya, beberapa gadis mungkin akan langsung terpesona dengan parasnya yang memang terbilang sangat tampan, apalagi itu terlihat lebih mempesona dengan jas pengantin yang dia pakai.

Alena mau tidak mau merasa sedikit terteguh.

Sangat sayang, wajah tampan seperti itu harus di sia-siakan, karena pemiliknya adalah orang brengsek.

Sena sendiri, cukup tertegur juga ketika menatap ke arah jalan Istrinya itu.

Dandanan Alena, tidak terlalu berlebihan itu menunjukkan kecantikan alami yang anggun dan juga elegan apalagi di balut dengan baju pengantin putih itu.

"Baik, Mari kalian berdua segera ke sana,"

Mendengar ucapan penata rias itu keduanya segera, tersadar dari lamunan masing-masing.

Dua-duanya sama-sama tidak ingin berbicara satu sama lain dan setelah saling menatap keduanya segera memalingkan wajahnya.

Ketika mereka tiba di ruangan KUA, sudah ada penghulu dan juga Julio yang ada disana.

Sebelum pernikahan di mulai, Sean yang paling pertama ditanya oleh penghulunya,

"Tuan Sean, Mas Kawin apa yang akan diberikan, pada pengantin Wanita?"

Sean yang ditanya itu segera terdiam karena saat ini dirinya tidak membawa apapun, dompetnya entah hilang ke mana.

Dirinya bahkan tidak memiliki ponselnya, yang entah hilang ke mana juga.

Beberapa warga disana, jelas menatap kebingungan Sean, yang sepertinya tidak tahu harus memberikan apa, mereka juga saling berbisik satu sama lain.

Setelahnya, salah satu warga disana segera berkata,

"Bagaimana jika kamu memberikan Liontin yang kamu pakai itu? itu terlihat seperti sebuah kalung liontin yang berharga harusnya hal itu layak untuk dijadikan sebuah mas kawin,"

Sean lalu mulai menatap kalung liontin yang di pakainya.

Ekpersinya menjadi begitu rumit ketika menatap kalung liontin itu.

Ini adalah sebuah kalung liontin yang sangat berharga untuk dirinya.

Walaupun, ini hanya terlihat sepertinya sebuha kalung liontin sederhana, namun kalung ini adalah sesuatu yang sangat berharga yang dirinya jaga.

Ini adalah hadiah ulang pertama dari Mamanya, Isabella.

Dulu, hidupnya tidak sekaya ini, ataupun semewah ini, masa kecilnya adalah sebuah hal yang sangat buruk, dan Mamanya tidak seperhatian itu padanya.

"Hey? Sean? Kamu ditanya itu oleh salah satu warga segera jawab tidak perlu terlalu ribut, berikan saja hal itu," bisik Alena pada Sean yang melamun itu.

Sean dengan engan melepaskan kalung liontin itu, dan meletakannya di atas meja.

Setelah hal itu di letakkan, segera penglulu itu segera berkata lagi,

"Baik, apakah kalian berdua sudah siap untuk di Nikahkan? Tuan Sean Xavier Dirgantara dan Nona Alena Smith?"

Alena lalu segera menatap ke arah pria yang ada di sampingnya, dengan ekspresi terkejut,

Ini adalah pertama kali dirinya mendengar nama lengkap Sean secara penuh.

Dia hanya terkenal dengan namanya, Sean Dirgantara, tidak benar-benar menyebutkan namanya secara lengkap dengan benar lagi pula mereka berdua tidak begitu kenal dekat, wajar jika Alena tidak tahu.

Alena lalu segera menatap kearah kalung yang ada di meja.

Kalung itu memang sedikit terlihat familiar.

Hanya saja, tulisan di kalung itu adalah nama Sean.

Ah, mungkin hanya sebuah kebetulan saja.

Dunia begitu luas setelah semua.

"Ya, Aku siap," kata Sean menjawab.

Alena hanya mengangguk setuju.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni

Dwi Winarni

sepertinya benci JD cinta

2023-05-15

0

ᴳᴿ🐅𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎

ᴳᴿ🐅𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎

Sean and Alena cinta dan benci beda tipis
mungkin skarang kalian saling membenci tp nt2 siapa yg tahu jalan y author☺ kpd kalian😁

2023-04-28

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tertangkap Basah
2 Episode 2: Menikah
3 Episode 3: Menyembuyikan Hubungan
4 Episode 4: Hubungan Buruk
5 Episode 5: Kebencian
6 Episode 6: Tidak Terduga
7 Episode 7: Ingin Tahu
8 Episode 8: PDKT
9 Episode 9: Rencana Sean
10 Episode 10: Kebetulan?
11 Episode 11: Sebuah Hubungan
12 Episode 12: Tidak Terduga
13 Episode 13: Provokasi
14 Episode 14: Cinta Pertama
15 Episode 15: Berkebalikan
16 Episode 16: Misteri Kalung
17 Episode 17: Jadi Penasaran
18 Episode 18: Mereka Dekat?
19 Episode 19: Saingan
20 Episode 20: Terbawa Suasana
21 Episode 21: Sebuah Nasehat
22 Episode 22: Keinginan
23 Episode 23: Kekecewaan
24 Episode 24: Kamu Milikku
25 Episode 25: Kekasih
26 Episode 25: Liam Xavier Dirgantara
27 Episode 26: Haruskah Percaya?
28 Episode 27: Terasa Aneh
29 Episode 28: Terlihat Berbeda?
30 Episode 29: Rencana Vano
31 Episode 30: Tidak Suka
32 Episode 32: Perasaan Rumit
33 Episode 33: Cemburu?
34 Episode 34: Kurang Ajar!!!
35 Episode 35: Penyelidikan
36 Episode 36: Bentrokan
37 Episode 37: Siapa Kamu?
38 Episode 38: Kisah Masalalu
39 Episode 39: Keputusan Alena
40 Episode 40: Tidak Adil
41 Episode 41: Keraguan
42 Episode 42: Kemarahan
43 Episode 43: Bimbang
44 Episode 43: Masalah
45 Episode 44: Semakin Rumit
46 Episode 45: Kegilaan
47 Episode 46: Pilihan Sean (Part 1)
48 Episode 47: Pilihan Sean (Part 2)
49 Episode 48: Tidak Bisa Kehilanganmu
50 Episode 49: Keputusan Keluarga
51 Episode 50: Pilihan Terbaik
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1: Tertangkap Basah
2
Episode 2: Menikah
3
Episode 3: Menyembuyikan Hubungan
4
Episode 4: Hubungan Buruk
5
Episode 5: Kebencian
6
Episode 6: Tidak Terduga
7
Episode 7: Ingin Tahu
8
Episode 8: PDKT
9
Episode 9: Rencana Sean
10
Episode 10: Kebetulan?
11
Episode 11: Sebuah Hubungan
12
Episode 12: Tidak Terduga
13
Episode 13: Provokasi
14
Episode 14: Cinta Pertama
15
Episode 15: Berkebalikan
16
Episode 16: Misteri Kalung
17
Episode 17: Jadi Penasaran
18
Episode 18: Mereka Dekat?
19
Episode 19: Saingan
20
Episode 20: Terbawa Suasana
21
Episode 21: Sebuah Nasehat
22
Episode 22: Keinginan
23
Episode 23: Kekecewaan
24
Episode 24: Kamu Milikku
25
Episode 25: Kekasih
26
Episode 25: Liam Xavier Dirgantara
27
Episode 26: Haruskah Percaya?
28
Episode 27: Terasa Aneh
29
Episode 28: Terlihat Berbeda?
30
Episode 29: Rencana Vano
31
Episode 30: Tidak Suka
32
Episode 32: Perasaan Rumit
33
Episode 33: Cemburu?
34
Episode 34: Kurang Ajar!!!
35
Episode 35: Penyelidikan
36
Episode 36: Bentrokan
37
Episode 37: Siapa Kamu?
38
Episode 38: Kisah Masalalu
39
Episode 39: Keputusan Alena
40
Episode 40: Tidak Adil
41
Episode 41: Keraguan
42
Episode 42: Kemarahan
43
Episode 43: Bimbang
44
Episode 43: Masalah
45
Episode 44: Semakin Rumit
46
Episode 45: Kegilaan
47
Episode 46: Pilihan Sean (Part 1)
48
Episode 47: Pilihan Sean (Part 2)
49
Episode 48: Tidak Bisa Kehilanganmu
50
Episode 49: Keputusan Keluarga
51
Episode 50: Pilihan Terbaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!