"Lalu aku mengerjakan tugasnya bagaimana nih, Mit? Dan kamu tahu sendiri kan aku di suruh sama dia di jadiin asisten dosen sama dia kan kerjaan ku jadi makin banyak lagi?" keluh Salsa dengan kesal sambil menghentakkan kakinya kembali ke lantai.
"Tunggu-tunggu...! kamu bilang tadi, kamu akan di jadikan dia asisten dosen sama Pak Tristan? Wah-wah kesempatan bagus dong, Sa! Aku mau dong kayak kamu biar bisa deket sama Pak Tristan terus. Kau tahu kan? Dia sudah tampan, tinggi, perfect lagi. Uuh, impian aku banget punya pria tampan seperti dia, Salsa!" ucap Mita lagi dengan mata berbinar-binar dan mengguncangkan lengan Salsa sangking bahagianya.
"Ih, apaan sih kamu, Mit! Aku curhat ke kamu bukannya kasih solusi malah gak jelas deh, Mit! ucap Salsa dengan menatap jengah pada sahabatnya.
"Hihi! Tidak tahu kenapa, Sa? Aku sepertinya sudah jatuh cinta sama ketampanan pak dosen kita, Sa." ucap Mita dengan wajah bersemu merah sambil membayangkannya kembali.
"Hufht, temenku ini kenapa jadi aneh seperti itu sih semenjak datangnya dosen dia! Ah, lebih baik aku mengerjakan tugas saja di ruang perpustakaan. Siapa tahu ada ide dan aku bisa mengerjakan tugas dari Ibu Wina yang tidak sempat aku kerjakan." batin Salsa. Kemudian ia beranjak berdiri dari tempat duduk dan diam-diam ia jalan keluar dari ruangan kelas dan meninggalkan Mita yang masih saja berkhayal.
"Eh, Sa! Salsa kamu mau kemana? Sebentar lagi ada mata kuliah pak Dadang mau di mulai!" teriak Mita yang mulai tersadar telah di tinggal oleh sahabatnya.
"Aku mau ke perpustakaan dulu, Mit! Mau ngerjain tugas dari Pak Tristan. Lalu kalau misal Pak Dadang tanyain aku, bilang saja aku ke ruang kesehatan alasan saja aku sakit bulanan ya, Mit!" ucap Salsa dari kejauhan.
"Haah, oke deh semangat ya!" ucap Mita dari kejauhan sembari memberikan jari jempolnya untuk memberikan semangat.
Salsa hanya tersenyum membalasnya. Kemudian ia pergi melengos jalan ke ruangan perpustakaan dan tiba-tiba saja, ia tidak sengaja saat jalan pundaknya bertabrakan dengan lengan tangan seseorang.
"Ah, Maaf-maaf aku tidak sengaja." ucap Salsa sambil menunduk.
"Salsa, kamu mau kemana, Sa? Kelihatan terburu-buru sekali kamu jalannya." tanya seorang pria yang sambil menatap Salsa dan memegang kedua pundak gadis itu.
Pria itu adalah kakak tingkat Salsa namun berbeda jurusan. Namanya adalah Aditya, mahasiswa famous di kampus yang dikenal oleh mahasiswa-mahasiswi karena ketampanan dan kepintarannya. Aditya adalah mahasiswa semester 7 dengan jurusan Teknik sedangkan Salsa dan Mita jurusan yang sama di Manajemen Bisnis.
"Eh, Kak-kak Adit! I... Iya kak, aku mau ke perpustakaan mau mengerjakan tugas di sana." balas Salsa dengan tersenyum manis sembari melepas kedua tangan Aditya pada pundaknya.
"Maaf permisi ya, Kak. Aku duluan" Salsa menunduk kembali, kemudian ia buru-buru jalan menuju ke perpustakaan melewati Aditya yang nampak diam.
Sedangkan Aditya yang melihatnya, ia menoleh ke belakang dan menghela nafasnya dengan panjang karena kecewa melihat sikap Salsa yang sedikit cuek padanya.
"Sa, aku ikut ya sama kamu ke Perpustakaan bareng, kebetulan sekali aku juga ada perlu di sana?" teriak Aditya dan langsung menghampirinya.
"iya Kak boleh silahkan." balas Salsa tanpa menoleh. Mereka pun akhirnya jalan beriringan.
Aditya sebenarnya sudah lama menyukai Salsa semenjak gadis itu menjadi mahasiswi baru di kampus tersebut. Menurutnya, dia adalah gadis yang sangat manis,cantik dan sedikit cuek. Justru, dengan sikap cueknya itu akan bertambah cantik auranya Salsa. Karena, jaman sekarang mana ada seorang gadis yang tulus cinta pada pria kalau tidak melihat ketampanan ataupun kekayaan. Sedangkan Salsa, gadis itu tidak pernah melihat dirinya ada walaupun ia sudah menyatakan perasaannya berkali-kali namun tetap saja di tolak oleh dia. Aditya sendiri juga heran padahal banyak sekali wanita-wanita cantik di kampus berlomba-lomba ingin sekali menjadi kekasihnya, namun Aditya malas menanggapinya. Terkadang ia risih di dekati oleh para wanita itu dan menurutnya, di dalam hatinya itu hanya ada Salsa saja seorang.
Tak...Tak...Tak...
Setelah keduanya sampai di ruang Perpustakaan, Salsa duduk sambil mengerjakan tugas yang ia bawa. Kemudian disusul Aditya yang datang menghampiri juga dan ikut duduk di samping Salsa sambil membawa buku yang ia pilih tadi.
"Sa, kamu lagi ngerjain tugas apa Sa kelihatan serius sekali?" tanya Aditya.
"Ini kak aku ngerjain tugas dari dosen baru aku kak, banyak banget nih.." ucap Salsa sambil membolak-balikkan lembaran buku besar.
"Mau aku bantu?" tawar Aditya
"Tidak perlu kak terima kasih, kan kakak beda jurusan sama aku. Ini biar aku saja yang mengerjakannya sendiri, Kak."
"Kau yakin tidak mau aku bantu?"
" Hmm..." balas Salsa tersenyum.
Aditya mengacak rambut Salsa dengan gemas melihat gadis di sampingnya itu terlihat sangat manis.
"Yasudah, aku mau cari buku lagi ya, Sa. Kamu lanjut saja dulu dengan tugas kamu itu"
"Baik, kak terima kasih." ucap Salsa tersenyum.
Salsa sebenarnya tahu kalau Aditya menyukainya, karena waktu itu Aditya pernah menyatakan perasaan tetapi Salsa pernah menolak dengan alasan ia mau fokus kuliah terlebih dahulu. Karena dulu, Salsa pernah ditinggal oleh seorang kekasih. Saat lagi sayang-sayangnya kekasihnya itu telah meninggalkan Salsa saat kelulusan SMA. Pria itu pergi ke luar negeri entah kemana, maka dari itu ia malas memikirkan sebuah cinta yang ada sakit hati jadi lebih baik ikuti alur saja hidupnya saat ini. Ia yakin jodoh tidak akan kemana pasti ada yang terbaik.
"Kak Adit... Maaf, aku tidak mau kau terlalu terus-menerus mengharapkan aku, Kak! Biarkanlah aku seperti ini" batin Salsa sambil menghela nafas panjang melihat kepergian Aditya. Ia pun langsung menghiraukan kembali dan mengerjakan tugas.
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝
hedeh ni cowok kenapa sih
2023-06-15
0
◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝
modus ahhh
2023-06-15
0
manda_
lanjut lagi
2023-02-27
0