Dua jam kemudian, tak terasa Salsa menunggu lama di kantin hingga ia sampai ketiduran di bangku kantin.
"Astaga, aku lupa hari ini aku di suruh ke ruangannya." gerutu Salsa panik ketika habis bangun dari tidur
"Duh, gara-gara nonton sampai pagi aku jadi keenakan tidur disini sampai lupa aku disuruh sama Pak Tristan ke ruangannya. Lagian juga cuman gak bawa tugas saja sampai gak boleh ikut kelas dia, kejam banget, sih!" gerutunya lagi.
Ia pun langsung beranjak dari tempat duduk ke tempat wastafel untuk membasuh wajah, agar tak terlihat habis dari bangun tidur. Setelah merasa baik, Salsa langsung pergi menuju ke ruangan dosennya itu.
"Dimana yah ruangannya?" gumamnya sambil jalan di sepanjang koridor kampus.
Salsa berhenti di depan suatu ruangan melihat ada seorang dosen senior berada di hadapannya. Ia pun lebih baik menghampirinya untuk menanyakan langsung keberadaan dosennya itu.
"Permisi, Pak. Maaf saya mau tanya ruangan dosen bapak Tristan berada dimana ya, Pak?" tanya Salsa.
"Salsa, kau ini ruangan Pak Tristan saja tidak tahu. Itu kan dosen mata kuliah mu. Ruangannya berada di tempat Ibu Wina. Kan, dia menggantikan bu Wina, otomatis ruangan nya juga sama." ucap pak Dadang sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah pintu tersebut.
"Oh iya, sekali lagi saya mohon maaf Pak. Sekali lagi saya mohon maaf dan terima kasih, ya Pak. Permisi..." ucap Salsa sambil menundukkan kepalanya. Salsa langsung jalan cepat menghindar dari dosen seniornya itu.
"Salsa, Kau ini pelupa sekali!" gerutu Salsa sambil memukul pelan kepalanya. Ia pun jalan cepat menuju ruangan yang di tunjuk tadi.
Ketika sudah sampai di depan pintu ruangan pak Tristan, Salsa menghela nafasnya dalam-dalam agar rileks lalu ia mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok..tok..tok..
"Permisi Pak, maaf ini saya Salsa Pak, Apa boleh saya masuk?"
"Masuk..."
Terdengar suara datar dari dosennya itu. Salsa dengan gugup memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruangannya.
Kreeeeg... ( suara pintu telah dibuka )
"Silahkan duduk Salsa." ucap Tristan tersenyum dengan tangan satu mempersilahkan.
"Baik pak terima kasih." jawab Salsa dengan anggukan.
"Hm, begini saya dapat pesan dari dosen kita Ibu Wina, bahwa kamu sering sekali ya tidak mengumpulkan tugas dari beliau, apa alasan kamu sering tidak mengumpulkan tugasnya, Salsa?" tanya Tristan dengan serius.
"Hm, Maaf Pak. Saya sebenarnya agak sulit kalau mata kuliah yang mengajar dengan Ibu Wina." ucap Salsa beralasan, dalam hati ia malas dengan bu Wina karena kerjaannya mengerjakan tugas terus.
Tristan melihat merasa aneh dengan gelagat gerak gerik Salsa saat ini, gadis itu seperti sedang memikirkan sesuatu. Tristan pun langsung menanyakannya saja pada gadis itu.
"Salsa, apakah kamu benar merasa sulit dengan tugas yang diberikan oleh ibu Wina, hm?" tanya Tristan mencoba mencondongkan tubuhnya agar terdengar oleh Salsa.
"I... Iya Pak benar." ucap salsa dengan gugup.
"Baiklah, kalau begitu kamu akan saya jadikan asisten saya saja selama mata kuliah saya berlangsung ya, Salsa? Supaya kamu bisa mengikuti mata kuliah saya dengan baik dan saya juga akan mengajarkan mata kuliah yang di berikan oleh Ibu Wina sebelumnya yang pernah kamu tertinggal." jelas Tristan tersenyum.
"Hm, maksudnya yang bapak tadi bilang, saya harus jadi asisten dosen bapak gitu?" tanya Salsa untuk meyakinkan.
"Iya benar Salsa." jawab Tristan meyakinkan.
"Baik pak" ucap Salsa dengan pasrah.
"Yah, berarti mau tidak mau aku harus sering berhadapan dengan dosen ini dong? Hm, menyebalkan sekali!" gumam Salsa sambil berpikir.
Tristan yang tak sengaja mendengar sedikit gumamnya Salsa. Ia pun langsung menanyakannya pada Salsa.
"Apakah kamu tidak terima dengan perintah yang saya minta Salsa, hm?" tanya Tristan penasaran.
"Ah, tidak... tidak Pak saya mau kok!" jawab Salsa dengan senyum seperti di paksakan.
"Yasudah sekarang saya minta kamu kerjakan dulu tugas dari ibu Wina yang sempat kamu tidak kerjakan 4 kali ini dan tolong saya minta kumpulkan tugas mu sore nanti jam 3. Saya akan tunggu." jelas Tristan.
"Baik pak."
"Kalau begitu kamu bisa keluar dari ruangan saya Salsa, setelah ini saya mau lanjut mengajar di kelas yang lain." perintah Tristan.
"Baik Pak terima kasih, saya keluar dulu." ucap Salsa yang berdiri beranjak dari duduk.
"Hm" jawab Tristan
Salsa pun keluar dari ruangan pak Tristan dan menuju ruangan kelasnya.
Saat sudah sampai di kelas, Salsa sudah duduk di bangku dan kepalanya menyender pada pundak Mita sahabatnya. Ia sambil menghentakkan kakinya karena merasa kesal.
"Ih, sebal deh Mit!" keluh Salsa.
"Kenapa sih wajahmu kusut sekali, Sa? kamu tahu tidak, aku mencarikan mu sampai kemana saja hampir 1 jam ini. Aku pikir kamu ngapain sama pangeranku, bapak Tristan." ucap Mita dengan wajah bersemu merah.
Salsa yang mendengar, ia mendengus kesal dengan memukul bukunya pelan ke arah kepala sahabatnya.
"Auwh, sakit tahu Sa!" teriak Mita sambil memegang kepalanya dan mengernyit kesakitan.
"Kau pikir aku wanita penggoda apa?!" sungut Salsa kesal.
"Pacar mu tuh ambil saja aku tidak tertarik sama sekali sama dia." ucap Salsa sambil melipat kedua tangannya di dada dan menghembuskan nafas dengan kasar.
"Eh, kamu tahu gak sih Mit, aku di kasih kerjaan sama dia banyak banget. Dan yang lebih parahnya lagi tugas nya itu, tugas dari bu Wina yg sempat aku tidak mengerjakannya tahu, Mit! Huft?" ucap Salsa dengan wajah seperti di tekuk.
"Terus?" tanya Mita penasaran.
"Kau tahu? aku di suruh sama dia untuk di jadikan asisten dosen selama dia mengajar di kelas kita?" jelas Salsa yang menoleh pada sahabatnya.
"Apa?" jawab Mita tak percaya.
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nenieedesu
jangan lupa mampir di novel aq kak dear Handana
2023-06-23
0
Bintang Ray234🌸🌸
Semangat terus ya kak💪💪🌸🌸
2023-05-13
1
վմղíα | HV💕
KK yunia hadir.
2023-04-16
1