Episode 1 (Aku keberatan...)

Usai sarapan, Yoga termenung di jendel kamarnya. Segelas kopi kental menemaninya. Keributan yang sering terjadi di rumah ini jelas mengganggu pikirannya. Terkadang, ia geli melihat sikap orangtuanyayang seperti anak-anak. Namun di lain waktu, ia justru kesal karenanya. Apalagi kalau melihat ayahnya bersikap kasar kepada ibunya.

Lima tahun silam, Bowo adalah seorang pilot di sebuah maskapai penerbangan. Tetapi, karena tak sengaja membuat pesawat tergelincir saat landing, akhirnya ia dipecat. Keharmonisan keluarganya dipertaruhkan, kebutuhan ekonomi mereka pun mulai tidak teratur. Hampir saja Yoga berhenti kuliah karenanya.

Lantaran sang suami tidak bisa menafkahi lagi, Daryani nekat bekerja di malam hari. Sementara itu, Bowo kerja serabutan. Kadang ia menjadi tukang parkir, dan juga menjadi kuli bangunan. Bahkan, lelaki itu juga pernah menjadi preman yang sosoknya cukup ditakuti. Parahnya, mereka yang semula rajin sembahyang mendadak lupa. Srjak itulah kejayaan keluarga Yoga memudar.

Suasanya rumah senyap. Mungkin, orangtuanya masih bermesraan setelah bertengkar. Sambil menggaruk-garuk kepala, Yoga ke bengkel seninya. Berada tepat di belakang rumahnya. Ia mulai berkarya lagi hingga terlupa akan semua kekacauan pagi ini.

Selepas Dzuhur, ketika Yoga baru selesai shalat, kekasihnya datang. Dengan wajah sendu, Dina, kekasih Yoga yang cantik itu menghampiri. Di tangannya terselip sebuah surat kabar.

"Ada apa Dina sayang? Kenapa wajah cantikmu kian murung? Coba ceritalah padaku.." goda Yoga dengan senyum simpulnya.

Dina duduk di atas meja butut dengan wajah tertunduk. Yoga ikut duduk disampingnya, sembari menghaluskan miniatur motor besar yang belum seutuhnya jadi.

"Tumben kamu datang dengan wajah yang seperti nenek-nenek begitu. Ada apa? Jangan buat aku ikut bersedih dong.." lanjut Yoga.

"Boleh aku jujur?" tanya Dina.

"Ya, silahkan.." jawab Yoga.

"Aku... aku ingin ke Jakarta. Bekerja di sana." ujar Dina.

Seketika, Yoga menghentikan gerakan tangannya menghaluskan benda unik nan mungil itu.

"Jangan bercanda, ah!" tegas Yoga.

"Aku serius.." balas Dina.

"Memangnya, ibu sama abahmu merestui?" tanya Yoga.

Sekilas, Dina menatap wajah lucu Yoga, lalu mengangguk. Yoga menyeringai kecil, lagi-lagi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Jakarta itu kota besar, Din. Keras. Aku saja rasanya belum berani mengadu nasib di metropolitan itu. Memangnya, kamu mau kerja apa di sana? Di kantor seperti keinginanmu dulu? Atau di hotel sesuai bidangmu?" tukas Yoga.

Dina menggelengkan kepalanya, dan menyodorkan koran yang dibawanya. Dengan penasaran, Yoga membuka halaman demi halaman.

"Ada apa dikoran ini?" tanya Yoga yang tidak menemukan apa-apa.

"Buka halaman sembilan.." jawab Dina.

Yoga membuka halaman sembilan. Dalam sebuah koran besar, ia melihat daftar nominasi Putri Indonesia. Dina sang kekasih, termasuk salah satu di antaranya.

Yoga mendesah berat. "Aku nggak tahu sama sekali kalau kamu ikut ajang Putri Indonesia. Kenapa nggak bilang dari dulu?" tanyanya setengah kesal.

Dina diam saja. Pandangannya kosong ke arah sebuah meja panjang yang di sana berjajar hasil karya Yoga.

"Kenapa kamu diam saja? Sudah nggak sayang sama aku?" tegur Yoga.

"Aku sayang sama kamu. Tapi... tapi aku juga tidak mau kehilangan impianku yang sudah di depan mata. Apa kamu tidak senang kalau calon istrimu ini masuk nominasi Putri Indonesia? Tidak semua perempuan bisa dapat kesempatan sebagus itu.." kata Dina, mulai meradang di hadapan kekasihnya.

"Aku senang-senang saja. Tapi... aduh, Din! Jadi Putri Indonesia itu bukan pekerjaan mudah. Okelah, aku percaya pada kemampuanmu bergaul dan berbicara bahasa asing. Tapi, pergaulannya itu, Din. Bukan aku sok suci. Aku nggak suka saja. Apalagi, kalau kamu sampai difoto... difoto..." ujar Yoga.

"Difoto pakai baju renang, begitu?" sahut Dina cepat menebak kekhawatiran Yoga.

"Ya.." balas Yoga.

"Itu sudah jadi salah satu syaratnya. Toh, tidak menjurus pornografi." tegas Dina.

"Aku tetap tidak suka, Din." sahut Yoga.

"Yoga sayang sama Dina?" tanyanya.

"Ya, aku sayang kamu. Justru karena sayang itulah aku melarang keras kamu ikut pemilihan Putri Indonesia. Aku nggak mau tubuhmu dinikmati mata jalang laki-laki mata keranjang. Maaf, Din. Mungkin, aku sedikit kasar.." tukas Yoga.

"Ibu sama Abah saja merestui!" tegas Dina.

Yoga geleng-geleng kepala sambil menghembuskan napas berat.

"Aneh. Benar-benar aneh. Maaf, Din. Orangtuamu paham agama. Terlebih ayahmu sering jadi imam di masjid. Tapi, kenapa mereka merestui anaknya tampil seksi? Aku heran dengan pemikiran orangtuamu." balasnya.

"Kenapa kamu malah menyalahkan orangtuaku?" sembur Dina, sedikit tersinggung.

"Bukan menyalahkan, aku hanya heran. Oke, kalau memang itu keputusanmu yang direstui orangtuamu. Aku nggak bisa apa-apa. Tapi, aku berpesan satu hal kepadamu. Jaga hatimu Din. Kapan kamu ke Jakarta?" ujar Yoga.

"Besok pagi." jawab Dina.

"Selamat. Yasudah.. Sekarang aku mau lanjut bekerja lagi!" tegas Yoga.

Terpopuler

Comments

Sis Fauzi

Sis Fauzi

bagus ceritanya 👍

2021-04-07

0

Hamidah Skp

Hamidah Skp

mampir thorr

2021-04-06

0

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-05

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Episode 1 (Aku keberatan...)
3 Episode 2 (Galau)
4 Episode 3 (Apa benar?)
5 Episode 4 (Hancur Hatiku...)
6 Episode 5 (Lagi-lagi ribut...)
7 Episode 6 (Ambil Keputusan...)
8 Episode 7 (Menyesal?)
9 Episode 8 (Galau 2)
10 Episode 9 (Tidak tertarik)
11 Episode 10 (Awal Pertemuan)
12 Episode 11 (Jalan-jalan)
13 Episode 12 (Pengobat Hati)
14 Episode 13 (Semangat kembali bangkit..)
15 Episode 14 (Memperkenalkannya..)
16 Episode 15 (Mengenal Lebih Dalam)
17 Episode 16 (Fakta yang terungkap..)
18 Episode 17 (Tawaran tak terduga..)
19 Episode 18 (Apa arti mimpi itu?)
20 Episode 19 (Sebuah Momen..)
21 Episode 20 (Keributan yang terjadi lagi..)
22 Episode 21 (Nyonya Baik Hati)
23 Episode 22 (Maaf, Nyonya...)
24 Episode 23 (Mulai Merindu...)
25 Episode 24 (Dua ibu yang berbeda..)
26 Episode 25 (Aku terlalu mengabaikannya..)
27 Episode 26 (Kebohongan ibu...)
28 Episode 27 (Astagfirullah...)
29 Eposode 28 (Kutukan Tuhan...)
30 Episode 29 (Terpuruk)
31 Episode 30 (Ungkapan isi hati...)
32 Episode 31 (Kebencian...)
33 Episode 32 (Sebuah harapan..)
34 Episode 33 (Akhirnya ketemu ayah...)
35 Episode 34 (Alhamdulillah...)
36 Episode 35 (Hancur hatiku dan ragaku)
37 Episode 36 (Apa Ibu sudah puas?)
38 Episode 37 (Mengapa Tuhan hanya diam?)
39 Episode 38 (Pembelaan yang sia-sia)
40 Episode 39 (Takut pada sumpah ibu..)
41 Episode 40 (Hufftt...)
42 Episode 41 (Mengapa Ayah putus asa?)
43 Episode 42 (SIDANG!)
44 Episode 43 (Hilang arah...)
45 Episode 44 (Malaikat penolong...)
46 Episode 45 (Seperti hidup kembali...)
47 Episode 46 (Dilema...)
48 Episode 47 (Apa yang harus kulakukan?)
49 Episode 48 (Sebuah hadiah penyejuk hati...)
50 Episode 49 (Flashback...)
51 Episode 50 (Sebuah kebenaran yang mengejutkan...)
52 Episode 51 (Apakah ini nyata?)
53 Episode 52 (Kegalauan Dua Sejoli...)
54 Episode 53 (Keysa, mohon Tante...)
55 Episode 54 (Kepasrahan...)
56 Episode 55 (Apakah ini tangisan kejujuranmu, Bu?)
57 Episode 56 (Tolong jelaskan penyakit itu...)
58 Episode 57 (Akhirnya, keinginanku terwujud...)
59 Episode 58 (Seseorang yang tiba-tiba datang...)
60 Episode 59 (Masa lalu yang tiba-tiba datang...)
61 Episode 60 (Sebuah surat darinya...)
62 Episode 61 (Apakah pertemuan ini takdir?)
63 Episode 62 (Kata maaf untuk ketiga kalinya...)
64 Episode 63 (Prayoga, Si pencuri cinta...)
65 Episode 64 (Perjuanganku menggapai cinta...)
66 Episode 65 (Apa...?)
67 Episode 66 (Cemburu...)
68 Episode 67 (Upaya mendapatkan mahar...)
69 Episode 68 (Happy Ending... )
70 Episode 69 (Yang Datang dan Yang Pergi... )
71 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PROLOG
2
Episode 1 (Aku keberatan...)
3
Episode 2 (Galau)
4
Episode 3 (Apa benar?)
5
Episode 4 (Hancur Hatiku...)
6
Episode 5 (Lagi-lagi ribut...)
7
Episode 6 (Ambil Keputusan...)
8
Episode 7 (Menyesal?)
9
Episode 8 (Galau 2)
10
Episode 9 (Tidak tertarik)
11
Episode 10 (Awal Pertemuan)
12
Episode 11 (Jalan-jalan)
13
Episode 12 (Pengobat Hati)
14
Episode 13 (Semangat kembali bangkit..)
15
Episode 14 (Memperkenalkannya..)
16
Episode 15 (Mengenal Lebih Dalam)
17
Episode 16 (Fakta yang terungkap..)
18
Episode 17 (Tawaran tak terduga..)
19
Episode 18 (Apa arti mimpi itu?)
20
Episode 19 (Sebuah Momen..)
21
Episode 20 (Keributan yang terjadi lagi..)
22
Episode 21 (Nyonya Baik Hati)
23
Episode 22 (Maaf, Nyonya...)
24
Episode 23 (Mulai Merindu...)
25
Episode 24 (Dua ibu yang berbeda..)
26
Episode 25 (Aku terlalu mengabaikannya..)
27
Episode 26 (Kebohongan ibu...)
28
Episode 27 (Astagfirullah...)
29
Eposode 28 (Kutukan Tuhan...)
30
Episode 29 (Terpuruk)
31
Episode 30 (Ungkapan isi hati...)
32
Episode 31 (Kebencian...)
33
Episode 32 (Sebuah harapan..)
34
Episode 33 (Akhirnya ketemu ayah...)
35
Episode 34 (Alhamdulillah...)
36
Episode 35 (Hancur hatiku dan ragaku)
37
Episode 36 (Apa Ibu sudah puas?)
38
Episode 37 (Mengapa Tuhan hanya diam?)
39
Episode 38 (Pembelaan yang sia-sia)
40
Episode 39 (Takut pada sumpah ibu..)
41
Episode 40 (Hufftt...)
42
Episode 41 (Mengapa Ayah putus asa?)
43
Episode 42 (SIDANG!)
44
Episode 43 (Hilang arah...)
45
Episode 44 (Malaikat penolong...)
46
Episode 45 (Seperti hidup kembali...)
47
Episode 46 (Dilema...)
48
Episode 47 (Apa yang harus kulakukan?)
49
Episode 48 (Sebuah hadiah penyejuk hati...)
50
Episode 49 (Flashback...)
51
Episode 50 (Sebuah kebenaran yang mengejutkan...)
52
Episode 51 (Apakah ini nyata?)
53
Episode 52 (Kegalauan Dua Sejoli...)
54
Episode 53 (Keysa, mohon Tante...)
55
Episode 54 (Kepasrahan...)
56
Episode 55 (Apakah ini tangisan kejujuranmu, Bu?)
57
Episode 56 (Tolong jelaskan penyakit itu...)
58
Episode 57 (Akhirnya, keinginanku terwujud...)
59
Episode 58 (Seseorang yang tiba-tiba datang...)
60
Episode 59 (Masa lalu yang tiba-tiba datang...)
61
Episode 60 (Sebuah surat darinya...)
62
Episode 61 (Apakah pertemuan ini takdir?)
63
Episode 62 (Kata maaf untuk ketiga kalinya...)
64
Episode 63 (Prayoga, Si pencuri cinta...)
65
Episode 64 (Perjuanganku menggapai cinta...)
66
Episode 65 (Apa...?)
67
Episode 66 (Cemburu...)
68
Episode 67 (Upaya mendapatkan mahar...)
69
Episode 68 (Happy Ending... )
70
Episode 69 (Yang Datang dan Yang Pergi... )
71
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!