Episode 16 (Fakta yang terungkap..)

Letih tak tertepis tergambar jelas di wajah dua anak manusia yang tengah berjuang itu. Tetapi, semangat untuk menyambung hidup sungguh tak memudarkan pencarian mereka. Hampir semua sudut Kota Bandung mereka singgahi. Dapat beberapa tempat yang murah, sayang kurang strategis. Yoga ingin punya kios di satu tempat yang ramai.

"Yog, kalau boleh kusarankan, coba saja buka usaha di rumah sendiri. Sekalipun kurang strategis, tapi siapa tahu jadi strategis.." kata Tito ketika singgah di sebuah Kedai nasi goreng.

"Maksudmu?" tanya Yoga.

"Kita pasang iklan dijalan-jalan. Kalau perlu, buka kiosnya di rumahku saja. Kurasa bagus, tuh. Rumahku kan dekat jalan. Banyak Mahasiswa yang lewat. Barang yang dijual ditambah dengan bermacam aksesoris. Gantungan kunci, boneka, atau apalah. Kalau perlu, buka counter pulsa juga. Biar mantap lagi, buka kost-kostan.." celetuk Tito, tak putus sepatah kata pun idenya. Tawa lucunya mengembang seketika.

Yoga menggaruk-garuk kepala. "Idemu bagus juga. Kenapa tidak bilang dari awal kalau kita bisa buka usaha, walau nebeng di rumahmu?" katanya.

"Awalnya aku segan bilang. Tapi, tadi sebelum pergi. Aku iseng tanya sama Babeh. Katanya, boleh. Pajaknya dua persen dari penghasilan. Buatku..." lagi-lagi Tito bicara dengan tawa renyahnya.

"Enak saja! Ya, sudah. Besok pagi, aku ke rumahmu. Mau ngomong empat mata sama Mister Midun, your father." ujarnya.

"Oke, aku tunggu..." balas Tito.

Pukul sepuluh lebih, mereka keluar dari Kedai nasi goreng. Siap pulang dengan segala rencana esok hari.

"Yog, Yog! Bukannya itu Ibumu?" Tito menunjuk kepada seorang perempuan yang baru saja turun dari sebuah mobil putih di halaman sebuah hotel kecil sebrang jalan.

Yoga yang hendak masuk ke mobil terpaksa mungurungkan niatnya. Cepat, matanya tertuju ke arah yang ditunjukkan Tito. Ia melihat Ibunya bersama seorang laki-laki, digandeng mesra dan masuk ke dalam hotel.

"Aku tidak sedang mimpikan, To?" Yoga mengucek matanya sendiri.

"Coba kamu cari tahu ke resepsionis hotelnya." kata Tito.

"Bodoh! Mana dia tahu itu Ibuku?!" ujar Yoga.

"Cobalah dulu.." ucap Tito.

Yoga terdiam. Berpikir sejenak. Ia penasaran juga ingin tahu apa yang dilakukan ibunya bersama lelaki itu di hotel.

"To, kamu tunggu disini!" Yoga pun menyebrang jalan. Diam-diam, ia masuk ke hotel, menuju front desk. Kepada resepsionis, ia bertanya di kamar berapa kedua orang tadi menginap.

"Kamar nomor 12. Mas ini siapanya mereka, ya?" tanya resepsionis cantik bernama Anggi dengan nada curiga.

"Teman si pria. Kalau yang perempuannya sering kesini?" jawabnya.

Resepsionis menoleh kepada rekannya, lalu sama-sama tersenyum. "Jangan ditanya. Tante cantik itu ratunya di hotel ini. Mas mau booking juga, ya? Setahu saya, mahal. Dia selalu masuk dengan laki-laki bermobil." jelasnya.

Yoga terdiam. Hatinya sangat sakit. Sakit sekali. Setelah mengucapkan terimakasih, ia pun berlalu meninggalkan meja resepsionis.

"Kuharap, hal ini bisa kamu rahasiakan, To..." pinta Yoga pelan setelah duduk di dalam mobil.

***

Ketika Yoga baru merasakan aura cinta Keysa, kesedihan tiba-tiba muncul dalam dirinya. Terjawab sudah kecurigaan terhadap ibunya. Akhirnya, ia tahu apa yang dikerjakan Daryani, selain bekerja di arena biliar. Bukti yang kuat adalah ketika ibunya diantarkan pulang di subuh hari dengan mobil yang ia lihat di hotel itu. Dari jendela kamar, Yoga yang tidak bisa tidur berhasil memergokinya.

Kala Daryani telah menghilang di balik kamar, Yoga mendengar sang ibu berbicara dengan seseorang lewat ponsel. Mungkin, Daryani mengira anaknya sudah tidur. Katanya dalam telfon, besok siap check in lagi di tempat yang sama. Obrolan-obrolan Daryani terdengar oleh Yoga, hingga membuat panas hati dan telinga pemuda itu.

Di bengkel seni, Yoga menangis sendiri. Dingin malam tak bisa memadamkan hatinya yang dilanda amarah. Ingin rasanya ia melampiaskan semua itu di hadapan ibunya. Ternyata, selama sekiat tahun, dirinya diberi makan dengan uang haram. Pantaslah ayahnya selalu memarahi sang ibu, sehingga pertengkaran kerap kali terjadi di hadapannya.

Bagi Yoga, seorang ibu adalah malaikat yang diturunkan Tuhan ke dunia hanya untuk belahan jiwa tersayangnya. Bagi pemuda yang tengah lara hati itu, ibu adalah tumpuan harapan dan jubah cahaya yang bisa membalut setiap lukanya. Bagi lelaki yang kehilangan berjuta kasih sayang keluarga itu, ibu adalah segalanya hingga Rasulullah Saw. pun menyebutnya sampai tiga kali. Dan, puncak karamah sang ibu adalah Tuhan meletakkan Surga-nya di bawah telapak kakinya.

Haruskah Yoga marah kepada ibunya hingga membuatnya mengeluarkan air mata? Haruska ia mencerca pekerjaan ibunya, seperti yang diam-diam dilakukan para tetangga?

Yoga sangat terpuruk. Seperti ingin pergi. Namun, ia tetap memikirkan ibunya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada ibunya, apabila dia pergi? Bagaimana kalau nanti tetangga semakin mencerca ibunya? Siapa yang akan melindungi ibunya? Karena ia tidak memiliki saudara dekat.

"Oh, ibu.. Kau berikan satu permasalahan yang begitu pelik, hingga surga dan neraka pun terkait. Oh, Tuhan.. tunjukkanlah kebenaran agar keraguan hatiku sirna. Aku ingin bersujud di kaki ibuku, namun terasa begitu sulit karena tabir hitam itu..." bisik batin Yoga.

...****************...

Terpopuler

Comments

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔

hadir kembali nambah setoran

2021-02-03

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Episode 1 (Aku keberatan...)
3 Episode 2 (Galau)
4 Episode 3 (Apa benar?)
5 Episode 4 (Hancur Hatiku...)
6 Episode 5 (Lagi-lagi ribut...)
7 Episode 6 (Ambil Keputusan...)
8 Episode 7 (Menyesal?)
9 Episode 8 (Galau 2)
10 Episode 9 (Tidak tertarik)
11 Episode 10 (Awal Pertemuan)
12 Episode 11 (Jalan-jalan)
13 Episode 12 (Pengobat Hati)
14 Episode 13 (Semangat kembali bangkit..)
15 Episode 14 (Memperkenalkannya..)
16 Episode 15 (Mengenal Lebih Dalam)
17 Episode 16 (Fakta yang terungkap..)
18 Episode 17 (Tawaran tak terduga..)
19 Episode 18 (Apa arti mimpi itu?)
20 Episode 19 (Sebuah Momen..)
21 Episode 20 (Keributan yang terjadi lagi..)
22 Episode 21 (Nyonya Baik Hati)
23 Episode 22 (Maaf, Nyonya...)
24 Episode 23 (Mulai Merindu...)
25 Episode 24 (Dua ibu yang berbeda..)
26 Episode 25 (Aku terlalu mengabaikannya..)
27 Episode 26 (Kebohongan ibu...)
28 Episode 27 (Astagfirullah...)
29 Eposode 28 (Kutukan Tuhan...)
30 Episode 29 (Terpuruk)
31 Episode 30 (Ungkapan isi hati...)
32 Episode 31 (Kebencian...)
33 Episode 32 (Sebuah harapan..)
34 Episode 33 (Akhirnya ketemu ayah...)
35 Episode 34 (Alhamdulillah...)
36 Episode 35 (Hancur hatiku dan ragaku)
37 Episode 36 (Apa Ibu sudah puas?)
38 Episode 37 (Mengapa Tuhan hanya diam?)
39 Episode 38 (Pembelaan yang sia-sia)
40 Episode 39 (Takut pada sumpah ibu..)
41 Episode 40 (Hufftt...)
42 Episode 41 (Mengapa Ayah putus asa?)
43 Episode 42 (SIDANG!)
44 Episode 43 (Hilang arah...)
45 Episode 44 (Malaikat penolong...)
46 Episode 45 (Seperti hidup kembali...)
47 Episode 46 (Dilema...)
48 Episode 47 (Apa yang harus kulakukan?)
49 Episode 48 (Sebuah hadiah penyejuk hati...)
50 Episode 49 (Flashback...)
51 Episode 50 (Sebuah kebenaran yang mengejutkan...)
52 Episode 51 (Apakah ini nyata?)
53 Episode 52 (Kegalauan Dua Sejoli...)
54 Episode 53 (Keysa, mohon Tante...)
55 Episode 54 (Kepasrahan...)
56 Episode 55 (Apakah ini tangisan kejujuranmu, Bu?)
57 Episode 56 (Tolong jelaskan penyakit itu...)
58 Episode 57 (Akhirnya, keinginanku terwujud...)
59 Episode 58 (Seseorang yang tiba-tiba datang...)
60 Episode 59 (Masa lalu yang tiba-tiba datang...)
61 Episode 60 (Sebuah surat darinya...)
62 Episode 61 (Apakah pertemuan ini takdir?)
63 Episode 62 (Kata maaf untuk ketiga kalinya...)
64 Episode 63 (Prayoga, Si pencuri cinta...)
65 Episode 64 (Perjuanganku menggapai cinta...)
66 Episode 65 (Apa...?)
67 Episode 66 (Cemburu...)
68 Episode 67 (Upaya mendapatkan mahar...)
69 Episode 68 (Happy Ending... )
70 Episode 69 (Yang Datang dan Yang Pergi... )
71 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PROLOG
2
Episode 1 (Aku keberatan...)
3
Episode 2 (Galau)
4
Episode 3 (Apa benar?)
5
Episode 4 (Hancur Hatiku...)
6
Episode 5 (Lagi-lagi ribut...)
7
Episode 6 (Ambil Keputusan...)
8
Episode 7 (Menyesal?)
9
Episode 8 (Galau 2)
10
Episode 9 (Tidak tertarik)
11
Episode 10 (Awal Pertemuan)
12
Episode 11 (Jalan-jalan)
13
Episode 12 (Pengobat Hati)
14
Episode 13 (Semangat kembali bangkit..)
15
Episode 14 (Memperkenalkannya..)
16
Episode 15 (Mengenal Lebih Dalam)
17
Episode 16 (Fakta yang terungkap..)
18
Episode 17 (Tawaran tak terduga..)
19
Episode 18 (Apa arti mimpi itu?)
20
Episode 19 (Sebuah Momen..)
21
Episode 20 (Keributan yang terjadi lagi..)
22
Episode 21 (Nyonya Baik Hati)
23
Episode 22 (Maaf, Nyonya...)
24
Episode 23 (Mulai Merindu...)
25
Episode 24 (Dua ibu yang berbeda..)
26
Episode 25 (Aku terlalu mengabaikannya..)
27
Episode 26 (Kebohongan ibu...)
28
Episode 27 (Astagfirullah...)
29
Eposode 28 (Kutukan Tuhan...)
30
Episode 29 (Terpuruk)
31
Episode 30 (Ungkapan isi hati...)
32
Episode 31 (Kebencian...)
33
Episode 32 (Sebuah harapan..)
34
Episode 33 (Akhirnya ketemu ayah...)
35
Episode 34 (Alhamdulillah...)
36
Episode 35 (Hancur hatiku dan ragaku)
37
Episode 36 (Apa Ibu sudah puas?)
38
Episode 37 (Mengapa Tuhan hanya diam?)
39
Episode 38 (Pembelaan yang sia-sia)
40
Episode 39 (Takut pada sumpah ibu..)
41
Episode 40 (Hufftt...)
42
Episode 41 (Mengapa Ayah putus asa?)
43
Episode 42 (SIDANG!)
44
Episode 43 (Hilang arah...)
45
Episode 44 (Malaikat penolong...)
46
Episode 45 (Seperti hidup kembali...)
47
Episode 46 (Dilema...)
48
Episode 47 (Apa yang harus kulakukan?)
49
Episode 48 (Sebuah hadiah penyejuk hati...)
50
Episode 49 (Flashback...)
51
Episode 50 (Sebuah kebenaran yang mengejutkan...)
52
Episode 51 (Apakah ini nyata?)
53
Episode 52 (Kegalauan Dua Sejoli...)
54
Episode 53 (Keysa, mohon Tante...)
55
Episode 54 (Kepasrahan...)
56
Episode 55 (Apakah ini tangisan kejujuranmu, Bu?)
57
Episode 56 (Tolong jelaskan penyakit itu...)
58
Episode 57 (Akhirnya, keinginanku terwujud...)
59
Episode 58 (Seseorang yang tiba-tiba datang...)
60
Episode 59 (Masa lalu yang tiba-tiba datang...)
61
Episode 60 (Sebuah surat darinya...)
62
Episode 61 (Apakah pertemuan ini takdir?)
63
Episode 62 (Kata maaf untuk ketiga kalinya...)
64
Episode 63 (Prayoga, Si pencuri cinta...)
65
Episode 64 (Perjuanganku menggapai cinta...)
66
Episode 65 (Apa...?)
67
Episode 66 (Cemburu...)
68
Episode 67 (Upaya mendapatkan mahar...)
69
Episode 68 (Happy Ending... )
70
Episode 69 (Yang Datang dan Yang Pergi... )
71
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!