Minta Cerai

Hari ini Niky pulang lebih awal dari biasanya, kesibukannya sebagai seorang designer membuat wanita itu jadi jarang dirumah. Kali ini Niky sedang sibuk didapur menyiapkan makanan untuk Eza, kegiatan yang sangat jarang ia lakukan. Biasanya mereka selalu makan malam diluar atau makan dirumah dengan makanan yang sudah disiapkan Bik mumun, seorang asisten rumah tangga dirumah itu.

"Sayaaaang.." suara seorang pria yang baru saja memasuki dapur, menyapa sang istri yang sedang sibuk dimeja makan. "Tumben udah pulang.. Lagi bikin apa nih?" tanya Eza sambil melingkarkan tangan disepanjang pinggang Niky. Merengkuh wanita itu dari belakang. Tidak lupa membubuhkan satu kecupan hangat ditengkuk leher.

"Eh.. udah pulang.. lagi bikin ini, hehe.." Niky menyambut kepulangan Eza dengan senyuman.

"Toge lagi?"

"He em.."

"Okey."

Kemudian Eza melepas tangan yang melingkar itu, mencuci tangan kemudian membalikan piring yang sudah disediakan Niky dimeja makan. "Lagi nyantai kamu Yank? tumben jam segini udah dirumah." ujar Eza yang kini sudah duduk disalah satu kursi meja makan. Biasanya istrinya itu akan pulang kerumah 2 sampai 3 jam setelah kepulangan Eza dari kantor.

"Lagi pengen cepet pulang aja.." ujar Niky sambil menyendokan toge yang sudah diblansir, kedalam piring Eza. Sebetulnya ada sebuah rencana dikepala Niky dan dia akan menjalankanya malam inijuga.

"Stop.. stop.. gak usah kebanyakan.." pinta Eza.

Kemudian Niky menambahkan tahu yang sudah digoreng dadu, lalu menyiramkan saus kacang yang ia buat tadi.

Touge saus kacang, ini adalah salah satu makanan favorit mereka. Bukan favorit, lebih ke karena Niky jarang memasak dan selalu kebetulan membuat ini ketika ia ingin memasak. Meskipun terkadang bosan, tapi ini adalah salah satu cara untuk mereka meningkatkan kesuburan dengan asupan makanan. Tetap berharap agar segera mengandung.

Hap!! Eza langsung menyantapnya. "Mmh.. sausnya enak banget!" ujar Eza sambil tersenyum kepada Niky dan Niky hanya balas tersenyum simpul kemudian mengisi piringnya juga.

"Bosen gak sih makan toge terus?" tanya Niky yang juga langsung melahap makanan itu.

"Nggak, kok. ini enak." jawab Eza sambil melahap makanan itu lagi. Mungkin bosan, tapi ia tidak mau membuat istrinya sakit hati hanya dengan komentarnya tentang makanan itu.

Niky hanya menyimpulkan senyuman, tidak mungkin Eza tidak bosan sementara ia sendiri sebenarnya sudah merasa bosan. "Gimana tadi dikantor?" tanya Niky mengalihkan pembicaraan.

"Lancaar.. semuanya lancar." jawab Eza sambil menaruh alat makan dipiring yang sudah kosong. "Ada proyek baru diluar kota, nanti kamu ikut ya.. sekalian kita jalan-jalan." tambahnya.

"Hmm,," Niky hanya tersenyum simpul, ia merasa tidak tertarik dengan tawaran Eza. "Ada yang mau aku omongin kak." Niky menaruh alat makan dan terlihat menghela nafas sambil menatap Eza.

"Ada apa Yank? kok kayaknya serius amat?" Eza balik menatap Niky sambil menjawil sebutir buah anggur yang ada ditengah meja makan.

"Aku......,,, hmm...,,, A-ku minta cerai."

Seketika Eza membulatkan mata saat mendengar apa yang Niky ucapkan. 'Minta Cerai'? ia tidak salah dengar kan?

"Maksutnya apa?"

"Aku mau kita pisah!"

Tanpa ada angin atau hujan tiba-tiba saja wanita yang sudah bertahun-tahun menemaninya itu mengucapkan kata keramat dengan sangat santai.

"Apasih Yank? gak lucu!" Eza mengunyah anggur itu tanpa selera.

"Aku serius!"

"Ya tapi kenapa?"

"AKU BOSEN DIKATAIN MANDUL!!" Nada bicara Niky bahkan sudah naik satu oktaf.

"Ya emang siapa yang ngatain kamu mandul? orang udah jelas tes medis kita sehat." Eza menatap tajam ke arah istrinya.

"Pokoknya aku udah muak!! aku udah gak bisa hidup sebagai istri kamu!!"

"Kamutuh apa-apaansih?"

"POKOKNYA AKU MAU KITA CERAI!!" Niky kembali berteriak dan langsung meninggalkan Eza menuju kamar. Sementara Eza hanya melongo tidak percaya.

***

Hari demi hari sikap Niky semakin berubah, Eza benar-benar tidak mengenal istrinya sekarang. Wanita itu kerap kali marah dan memancing keributan setiap hari, bahkan berulang kali mengatakan kata 'minta cerai'. Eza benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Hari-harinya terasa begitu berat, semangatnya hilang, wajahnya terlihat selalu murung dan kehilangan ceria. Selalu bertengkar dengan Niky dan juga pekerjaan yang selalu menumpuk membuat Eza rasanya stress sekarang.

"Kamu ini kenapa? Sumpah demi apa pun aku nggak kenal sama kamu yang ini, kemana Niky yang sangat aku cintai?" Eza menatap sendu ke arah istrinya yang baru saja melontarkan kata-kata yang kurang pantas.

"Aku ingin hubungan ini berakhir, aku ingin kita pisah, aku ingin bahagia, aku ingin mengandung!! Aku sudah bosan hidup sama kamu yang selalu di cemooh orang!"

"Istighfar kamu Yank! Udah berapa kali kamu bilang minta hubungan ini berakhir terus. kamu sadar apa yang kamu ucapin itu?" Eza masih berujar santai, tidak seperti Niky yang suaranya selalu naik satu oktaf. Eza masih bersabar dan ingin mempertahankan rumah tangga mereka.

"Aku sadar kak, Seratus persen aku sadar, aku gak mabuk dan aku nggak ngigo. Dengan sadar dan tanpa paksaan siapa pun, hari ini aku minta cerai!!" Niky berujar dengan angkuhnya.

"Dan beribu kali pun kamu bilang minta cerai, kita nggak akan pernah berpisah karena aku yang berhak untuk memutuskan soal itu. Aku nggak mau kita pisah, aku sangat mencintai kamu.." Eza masih berusaha untuk sabar, berusaha meyadarkan Niky tentang apa yang ia inginkan itu.

"Oh ya?” Perempuan itu membeo dengan angkuh. “Tapi aku udah nggak mencintai kamu, aku ingin bebas dan lepas dari hubungan ini." Niky tetap bersikukuh.

"Kamu nggak inget moment waktu kita pacaran sampe nikah gimana?"

"Kalau inget kesitu memang semuanya terasa indah, tapi kenyataannya kehidupan yang aku jalani itu pahit, ini udah tujuh tahun kak. Dan selama ini lebih banyak rasa sakit ketimbang rasa bahagia yang aku rasain. Aku mohon lepasin aku.. kalau emang kamu sayang sama aku, biarin aku bahagia tanpa kamu!"

Suara Niky terdengar sangat nyaring dan memekak ditelinga, seketika kepala Eza langsung pening dan sakit sekali.

"Sampai kapanpun aku gak akan lepasin kamu!" Eza berujar sambil menatap dalam, lalu langsung meninggalkan wanita itu menuju kamar. Eza sungguh tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan dan diucapkan Niky, wanita yang bertahun-tahun mengisi hidupnya.

"Kalau kamu gak mau lepasin aku, aku akan tetap pergi. Pengacara aku bakal urus semua ke pengadilan! Aku benar-benar udah gak bisa lagi hidup sama kamu!" ternyata Niky mengikuti langkah Eza menuju kamar, wanita itu terlihat langsung bergegas menuju lemari dan menurunkan koper yang sudah Niky isi sebelumnya.

"Nikita!!"

Terpopuler

Comments

Kadek Eni

Kadek Eni

👍👍👍😭😭😭

2022-01-20

0

🌛Dee🌜

🌛Dee🌜

baca ini jd pgn tumisan toge campur tahu 😆

2021-07-11

0

Nupus Aqila

Nupus Aqila

istri durhakim😬

2021-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!