Alita menangis di bawah guyuran air shower setelah apa yang Eza lakukan kepadanya. Malam ini Alita benar-benar disadarkan bahwa dirinya hanya bekerja sebagai wanita yang dibayar untuk me-mu-as kan. Alita tidak bisa menolak ataupun berontak, toh Eza sudah membayarnya sebagai istri kontrak selama satu tahun ke depan. Namun walaupun begitu tetap saja hati Alita terasa sakit, suami kontrak nya yang begitu baik dan ramah tiba-tiba saja berubah menjadi seorang monster malam ini.
"Mbu.. kenapa nasib Alit harus kaya gini sih?" rintih gadis mungil yang sedang tidak berdaya. Bukan hanya fisik yang sakit, namun hatinya juga.
"Aaaww, sakit A’.."
Eza menghentakkan diri dengan kuat.
"A aaaa' udahan A' sakiiit.."
Eza tidak bergeming. Lelaki itu melanjutkan aksinya untuk mencapai puncak kenikmatanan, melampiaskan nafsu dan juga rasa kecewanya karena Nikita. Dan karena Eza sedang mabuk, lelaki itu sama sekali tidak menyadari apa yang sedang dia lakukan.
"Udahan A', Alit gak kuat." Gadis itu mengharap Eza menghiba. Andai Eza melakukannya dengan lembut, Alita pasti menurut tanpa membantah.
Tanpa rada berdosa Eza melakukannya dengan kasar, bahkan tidak berhenti meskipun Alita berteriak minta ampun. Dan Eza tertidur begitu saja setelah dirinya selesai.
Hiks.. Alita hanya mampu menangis meratapi kemalangan nasibnya. Hatinya terasa amat perih.
Kenapa hidup Alit jadi seperti ini? Tidak adakah nasib yang baik untuk seorang Alita? Hidup dikampung selalu di siksa ibu dan Amel, dan disini Alit harus di siksa sama suami kontrak! hiks\~
"Tolong Alit bu.. Alit takuuuut,, Alit mending ikut ibu sama bapak ajaa... hiks.." Alita meminta pertolongan ibunya yang padahal sudah meninggal. Alita benar-benar takut dan tidak berdaya sekali
Inikah takdir yang sudah digariskan semesta untukku?
Selesai menangis dikamar mandi, tubuh rintih itu segera dibalut baju. Ditatapnya Eza dengan mata sembab yang penuh ketakutan.
"Apa A' Eza ketahuan istrinya ya kalo dia nikah lagi?" batin Alita. Tadi Alita samar-samar mendengar Eza menyebut nama seseorang—Nikita. Alita yakin wanita yang disebut itu adalah istri Eza.
"Ataaauu mereka sedang bertengkar?" tanya Alita dalam hati.
Sudahlah Alita.. kerjakan saja tugasmu.. Kamu tidak berhak mencampuri urusan suami mu. Meskipun dia suami mu, tapi itu hanya sebatas kontrak!
Alita jadi melamun. Bagaimana bila nanti istri Eza tahu keberadaan dirinya di rumah itu? Alita sering mendengar cerita dari para wanita yang pernah terikat kawin kontrak, dan sekian banyak dari mereka mengatakan bahwa mereka pernah dilabrak oleh istri tua suami kontraknya. Ada yang sampai dipukul, dijambak di kata-kata-i bahkan banyak yang lebih parah dari itu. Akankah nasib Alita juga akan seperti itu?
Setelah apa yang dilakukan Eza terhadapnya, apalagi kemungkinan terburuk yang akan terjadi?
Sekian lama Alita melamun, kini tubuhnya terasa dingin dan matanya lumayan berat tanda wanita itu mengantuk. "Hoaaamm.."
Alita kemudian duduk di tepi ranjang, lututnya terasa gemetar begitupun bulu kuduk yang saling berdiri karna terpaan angin yang dihembuskan AC diruangan itu. Alita sudah mengantuk dan ingin segera beristirahat, namun wanita itu masih takut saat melihat lelaki yang sedang terpejam itu. Takut-takut Eza berbuat kasar atau lebih dari tadi. Kemudian Alita mengambil bantal dan memilih untuk tidur di sofa, tidak lupa juga menelan satu butir pil kontrasepsi sebelum ia benar-benar tidur.
Pagi hari..
Mentari sudah menampakan diri kala itu, dan semakin lama cahaya yang dipancarkan berhasil menerobos kamar Eza dan membuat lelaki itu terbangun dari tidurnya.
"Uwwgghh.." Eza mengaduh. Kepala bagian belakangnya terasa sakit sekali. Dipijatnya tengkuk itu sambil menyesuaikan diri yang baru kembali dari alam mimpi. Bukan hanya kepalanya yang sakit dan juga pening, namun seluruh tubuhnya. Tubuhnya terasa sangat letih dan remuk, mirip sehabis pulang mendaki gunung.
"Lit.." panggilnya. Ia ingin meminta bantuan kepada wanita itu untuk menghilangkan rasa sakit dikepala dengan tangan ajaibnya.
"Aliiita.." panggilnya lagi. Dengan nada suara yang agak mengeras.
Eza semakin mengaduh namun Alita tidak juga menampakan diri. Kemana wanita itu? biasanya dia selalu ada. Dan saat Eza akan beranjak dari posisinya, tiba-tiba saja ia menyadari bahwa tubuhnya kini polos tanpa sehelai benang pun.
Eh.. Eza terperangah. Kenapa aku telanjang? pikirnya dalam hati.
Lalu saat Eza mendudukan diri pandanganya menemukan tubuh yang sedang meringkuk diatas sofa. Tubuh mungil itu tidak bergerak sama sekali. Apakah Alita tidur disitu sejak semalam? daaaann.. tanpa selimut?
Eza memungut celana pendek miliknya yang teronggok dilantai. Mengenakannya kemudian berjalan menghampiri Alita.
"Liitt.." panggilnya lagi. Tapi sekarang sambil mengguncang tubuh Alita pelan.
"Bangun,,,," tambahnya.
"Hmm.." Alita menyahut meskipun mata itu masih terpejam.
"Kenapa tidur disofa?" tanya Eza.
"Eh?"
Alita kemudian benar-benar bangun dan saat itujuga ia merasai tubuhnya seperti remuk dan kehilangan salah satu bagian tulang dalam tubuhnya.
"Aa'?" tubuh mungil Alita langsung beringsut dan membuat kedua netra mereka sama-sama bertemu. Sungguh, pandangan Alita benar-benar menyiratkan bahwa ia sedang ketakutan.
"Kamu kenapa?" Eza menatap wanita yang nampak pucat itu.
Kenapa dia bilang? apa dia lupa apa yang telah ia lakukan semalam?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Rafanda 2018
td pas mabok ktnya sakit bgt ko main trus,,,bonyok itu barangnya
2022-07-13
0
🌛Dee🌜
👀
2021-07-11
0
@M_ya_Ra.
kapan hamilnya kali d hadang terus Thor...
2021-04-01
0