Nasi Goreng

Pagi hari..

Sinar matahari yang masuk ke dalam kamar membuat Eza membuka matanya, lelaki itu menggeliat sambil menguap. "Hoaaamm.." dan saat itu ia langsung menyadari bahwa Alita tidak ada disampingnya. Wanita yang semalam bergulat dan tidur bersamanya.

Eza kemudian duduk dan bersandar di ranjang besar itu, tubuhnya terasa kaku sekali. Sungguh pertempuran semalam sangatlah sengit, ternyata bercinta dengan yang masih perawan tidak semudah itu. Ini adalah kali pertama bagi Eza, karena dulu saat malam pertama bersama Niky, wanita itu sudah tidak perawan.

Eza kemudian bangun dan berniat untuk menuju kamar mandi, dan saat itu juga matanya menemukan bercak darah segar disprei yang memang berwarna putih. Eza terdiam sebentar menatap bekas bercak darah itu, hatinya tiba-tiba mencelos antara merasa berdosa kepada Alita dan juga Niky.

"Apa yang aku lakukan?" Eza termenung sendirian. Merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan.

Setelah termenung cukup lama akhirnya Eza menyegarkan diri kemudian keluar dari kamar dan mulai mencari Alita. Dan saat menuruni anak tangga terdengar suara perabotan berdecit di dapur, menandakan ada kegiatan disana. Wangi semerbak langsung menyerang penciuman Eza, membuat lelaki itu sekilas memejamkan mata.

"Eh Aa' udah bangun? maaf yah A' gak dibangunin, habisnya keliatan pules banget." ujar Alita yang sedang sibuk dengan masakannya diatas kompor.

Eza hanya tersenyum simpul dan tidak menjawab, lalu ia lanjut menuruni anak tangga.

Alita langsung bergegas menghidangkan kopi hitam yang sudah dibuatnya dan juga sepiring singkong goreng sebagai kudapan, Dan setelah selesai menghidangkan Alita kembali ke dapur untuk mengambil secangkir teh yang ia buat untuk dirinya.

"Makasih, Lit." Eza mulai mencicipi kopi buatan Alita dan sebuah senyuman langsung tercipta diwajah Eza. Ini kali pertama Eza sarapan dan disuguhi, biasanya saat bersama Niky mereka hanya sarapan roti selai yang dibuat masing-masing. Rutinitas pagi mereka biasanya sibuk dan menuntut mereka harus berlomba berangkat pagi-pagi untuk bekerja.

"Mau langsung sarapan A'?" tanya Alita sambil menghampiri Eza yang tengah menikmati kopi buatannya.

"Hmm, nanti aja.." ujar Eza yang masih menikmati secangkir kopi itu, entah, rasanya sangat nikmat sekali. Dan saat melihat Alita akan kembali ke dapur, ekor mata Eza mendapati ada sesuatu yang tidak beres. Menurutnya cara berjalan Alita tidak seperti biasanya dan itu pasti karena kegiatannya semalam. "Duduk sini.. biar aku aja yang ambil sarapannya."

"Eh tapi A', itukan tugas Alit. Masa Aa' yang melayani Alit sih? tibalik atuh A'."

"Udah gak papa, nurut aja sama suami." ujar Eza sambil berlalu menuju dapur, kemudian mengambil sepiring nasi goreng yang sudah disiapkan Alita. "Kamu kok bisa masak? semalem kan gak ada bahan apa-apa disini." ujar Eza yang sudah kembali dari dapur dengan sepiring nasi goreng telur ceplok.

"Hehe, tadi Alit pulang ke rumah sebentar. Ngambil bahan-bahan seadanya. Soalnya kalau nunggu Aa' bangun takutnya Aa' udah laper."

"Ngapain pulang? kenapa gak beli ajasih?" Astaga. Apa yang aku tanyakan, aku kan belum ngasih dia uang buat keperluan.

"Hmm Aliiiiit---

"Yaudah gak papa, mending kita sarapan dulu. Tapi nanti bahan-bahan yang kamu ambil kamu gantiin ya. Aaaa.." Eza menyodorkan suapan satu sendok penuh nasi goreng ke depan mulut Alita.

"Ning malah Aa' yang nyuapin Alit? tibalik deui war atuh A', adajuga Alit yang nyuapin Aa'."

"Udah nurut aja." Ultimatum Eza lagi-lagi keluar dan membuat gadis itu tidak bisa membantah lagi. Alita kemudian membuka mulut dan membiarkan dirinya disuapi oleh Eza dan samar-samar Alita mencuri pandang ke arah Eza.

Udah mah baik ganteng deuih~

"Widih,,, ada acara apa nih?" sahut Yoga yang baru kembali setelah semalam menghilang begitu saja. "Udah pada keramas aja nih!" tambahnya sambil mencomot sepotong singkong goreng dipiring.

"Apaan sih lo!" Eza menatap risih ke arah sahabatnya itu. Tadinya Eza ingin mengobrol dengan Alita dan baru saja mau mulai curut itu malah kembali dan membuat niat Eza urung.

"Gimana neng, otong si Aa' gede gak?" Yoga kembali berujar dan kini menggoda Alita.

Bugh!! Eza langsung meninju lengan Yoga, sementara Alita hanya tersipu malu. Wajahnya terasa merah merona, ia jadi kembali mengingat bagaimana ia melewati malam tadi.

"Hahaha.. pasti lima menit langsung udahan yaa? soalnya udah kelamaan puasa! Haha." ujar Yoga lagi, kembali mengingatkan bahwa Eza dan Niky sudah berpisah lebih dari seratus hari. "Jangan-jangan pas ngecrot spermanya beku! wkwk!" Yoga tertawa sendirian.

"Kalo ngomong lagi gue gampar lo ya!!" Eza terlihat menatap kesal kepada Yoga.

"A Yoga mau ngopi?" tawar Alita.

"Boleh tuh! kopi item juga yaa, Neng. Biar syeger!" sahut Yoga.

"Lo apa banget sih!" Eza terlihat semakin risih dengan tingkah sahabatnya itu.

"Hehe,, Nanti malem jadi balik?" tanya Yoga cengengesan sambil menyantap singkong goreng buatan Alita.

"Jadi lah, besok kan gue harus meeting." jawab Eza datar.

~

Dikamar~

 

"Ini uang buat ganti bahan-bahan yang tadi kamu ambil di rumah." Eza memberikan beberapa lembar uang kepada alita untuk membayar bahan-bahan nasi goreng yang tadi gadis itu buat untuk sarapan mereka bertiga.

"Meuni banyak pisan atuh A'." Alita menatap lima lembaran uang seratus ribuan yang diberikan kepadanya. Ini sangat berlebihan.

"Nggak apa-apa.. Sekalian juga kamu bilang kalau hari ini kamu mau ikut aku ke Jakarta."

"Kita mau ke Jakarta A'?" Alita bertanya dan Eza mengangguk mengiyakan.

"Ini buat kamu. Pake seperlunya dulu aja, aku gak ada lagi uang cash." Eza memberikan satu gepok uang di dalam amplop coklat kepada Alita. Dan tentu saja Alita langsung terperangah tidak percaya.

"A' ini teh beneran buat Alit?"

"Kenapa? kurang ya? nanti aku kasih lagi kok, itu pegangan buat seminggu aja dulu."

"Bukan begitu A', tapi apa ini gak kebanyakan A'? inimah buat satu bulan juga masih kebanyakan sisanya?"

Satu bulan? uang segitu cukup buat satu bulan? masa iya? Eza mengernyitkan dahinya. Uang segitu kalo dibawa ke mall paling cuma dapet dua atau tiga barang aja, Lit. Pikirnya.

"Yaudah pokoknya kamu terima aja apa yang aku kasih, mau kamu pakai apa juga yang penting itu sekarang adalah uang kamu."

"I-iya A', makasih yah A'."

"Gak usah berterimakasih, itukan kewajiban aku sebagai suami kamu. Yaa meskipun kita kawin kontrak, aku gak bakalan ilangin hak-hak kamu sebagai istri."

Yalord.. ternyata Aa' ganteng teh bener-bener baik pisan~

Terpopuler

Comments

🌛Dee🌜

🌛Dee🌜

kalo baik trus gni kn suka 🥰

2021-07-11

0

kok author selalu bikin gue prustasi si

2021-05-12

0

zea

zea

dunia nyata ada gak ya yg kayag gitu 🤔🤔

2020-12-24

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!