Apa Itu Nasib

Selesai bernegosiasi dan Kang Eman segera menyiapkan surat perjanji sementara Eza dan Yoga pergi ke salah satu villa milik Eza yang terletak tidak terlalu jauh dari desa itu. Mereka akan melangsungkan acara itu disana.

Eza rasanya masih mengambang, tapi apa yang dilakukanya itu mendesak Eza untuk memang harus melakukannya. Demi membuktikan bahwa dirinya tidak mandul seperti yang Niky tuduhkan.

Setelah membuat kesepakatan dengan Eza, Kang Eman segera mendatangi rumah gadis yang tadi dipilih tamu itu. Menyampaikan bahwa kawin kontrak yang seharusnya terjadi dua minggu lagi, akan dilangsungkan malam ini juga.

"Siap-siap Lit, bagian kawin kontrak kamu dipajukeun jadi malem ayeuna." ujar kang Eman ketika mendatangi rumah wanita yang tadi Eza inginkan. Keluarga gadis itu nampak sedikit kaget, bukannya slot pertama untuk kawin kontrak Alita adalah dengan turis Arab yang akan tiba dua mingguan lagi?

(Siap-siap, Lit. Bagian kawin kontrak kamu maju jadi malam ini.)

"Naha meuni cepet pisan Kang? bagian pertama Alit lainna jeung orang Arab tea?" gadis itu bertanya dengan nada sedikit mencekat, sebenarnya Alita sama sekali tidak mau melakoni hal ini. Melakukan kawin kontrak yang dikampungnya sudah lumrah dan bahkan disebut-sebut sebagai pekerjaan.

(Kenapa cepet banget kang? Bukannya slot pertama Alit sma orang Arab itu?)

"Bayaran ti orang Jakarta iyeu leuwih gede, Lit. Bisa bikin kamu langsung ngalunasan hutang almarhum bapak dengan satu kali kawin kontrak sama tamu ini." ujar kang Eman menjelaskan lagi.

(Bayaran dari orang Jakarta ini lebih besar, Lit. Kamu bisa melunasi hutang alm.bapak kamu hanya dengan satu kali kawin kontrak dengan tamu ini.)

"Udah weh atuh Lit, tong kalobaan mikir. Nu penting mah hutang bapak kamu bisa lunas." Ibu Nuri ikut-ikutan menyahut. Dia adalah ibu tiri Alita yang memang sangat menginginkan Alita menjalankan kawin kontrak. Untuk menebus hutang-hutang suaminya, bapak Alita sendiri. "Iraha deui coba meunang tamu kos kitu?"

(Udah aja Lit, jangan suka kebanyakan mikir. Yang penting hutang bapak kamu bisa lunas. Kapan lagi dapet tamu kaya gitu?)

Hutang bapak.. Itulah yang selalu menjadi alasan mereka ingin menjadikan Alita sebagai aset pengais rejeki untuk mereka. Seolah hutang itu adalah masalah pelik dan besar, padahal hutang bapak Alita tidaklah seberapa. Bahkan dengan menjual sawah dan kebun-kebun milik alm.Bapak juga uang itu masih bisa mereka gunakan untuk naik haji.

"Tapi bu, Alit belum siap." Alita menatap ibu tirinya yang memang sangat menginginkan dirinya menjadi barang dagangan kang Eman. Wanita kejam yang memang selalu membuat Alita hidup menderita. Dia terlihat sangat antusias sekali.

"Pan kamu udah satuju daek kawin kontrak, jadi ulah ngabantah deui. Ngapain ditunda? Da di iraha-iraha oge tetep bakalan terjadi. Kurang kumaha bageur Kang Eman mere tamu nu hade!" Ibu Nuri berujar dengan congkah, seolah kawin kontrak itu adalah suatu keharusan.

(Kan kamu udah setuju mau kawin kontrak, jadi jangan ngebantah lagi. Ngapain ditunda? Mau kapan-kapan juga tetep aja bakal terjadi. Kurang baik gimana Kang Eman ngasih tamu yang bagus.)

"Heu euh nyaa! Maneh teh geus di urus ku ibu. Sing mikir atuh! Kudu bisa mulang jasa!" Amel, kakak tiri Alita ikut-ikutan angkat bicara.

(Iya! Kamu tuh udah di urus sama ibu. Mikir dong! Harus bisa balas jasa!)

Jasa? Jasa macam apa? Justru Alita yang berjasa besar untuk kelangsungan hidup mereka. Harusnya mereka yang berterima kasih dan membalas jasa pada Alita. Andai saja Alita secongkah mereka, mungkin setelah kepergian alm.Bapak, Alita bisa saja menendang mereka berdua untuk keluar dari rumah.

Alita permata, Biasa dipanggil Alit, Seorang gadis desa berusia delapan belas tahun, gadis yatim piatu yang tinggal dikampung bersama ibu dan kakak tirinya yang selalu berbuat semena-mena terhadapnya. Alita yang malang yang selalu menjadi bahan siksaan ibu dan saudara tiri yang semakin leluasa melakukan apapun apalagi setelah kepergian sang ayah. Gadis polos itu selalu pasrah dengan apapun yang diputuskan untuk dirinya tanpa bisa membantah. Termasuk saat harus menyetujui untuk melakoni pekerjaan yang memang lumrah dikampungnya.

Kawin kontrak, sebuah pernikahan dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Sebuah kedok yang membungkus sebuah hubungan menjadi halal. Alita tidak menyangka akan menjadi salah satu wanita yang harus menjadi bagian legenda kawin kontrak itu. Melakukan pekerjaan sebagi pemuas para lelaki untuk mendapatkan uang mereka. Menjadi kaya melalui jalan pintas.

"Alit takut.. Alit pan teu ngarti kawin teh kumaha." Alita masih menunduk sambil menatap jemarinya yang meremat ujung daster, tangannya begitu gemetar dibarengi hati yang berdebar dan seperti disayat. Padahal selama ini Alita selalu berusaha untuk tidak menyusahkan ibu dan kakak tirinya, tapi tetap saja, apapun yang sudah Alita lakukan ternyata tidak bisa menghindarkannya dari hal yang paling tidak ia ingini.

"Ngawaro weh teu kudu ngalawan!" Sergah Amel lagi. Kakak tirinya selalu sama seperti Ibu Nuri yang seolah berkuasa atas hidup Alita.

(Nurut aja gak usah ngelawan!)

Malam itu juga Alita harus menyerahkan diri sebagi istri dari orang yang sama sekali tidak ia kenal. Entah akan bagaimana nasibnya kelak setelah menikah dengan orang yang bahkan seperti apa rupa nya, Alita tidak tahu.

Alita hanya diam ketika seorang perias datang untuk memoles wajahnya, Alita hanya bisa diam sambil membendung rasa sedih dan sakit hati dalam dirinya.

"Sing sabar nya neng. Di do'akeun ku teteh mugia Neng Alit bisa bungah, bisa sukses. Teteh mah mung bisa ngado'akeun. Sugan we lalaki na bageur tuluy jadi jodoh." Ujar Teh Denok yang sedang memoles wajah Alita sedemikian rupa agar mirip seorang pengantin.

(Sabar ya neng, dido'ain sama Teteh semoga neng Alit bisa bahagia, bisa sukses. Teteh cuma bisa mendoa'kan semoga aja laki-lakinya baik terus jadi jodoh.)

"Alit mah alim kawin kontrak, Teh. Alit mah sieun kacida! Kumaha lamun lalaki na galak? Kumaha mun Alit disiksa ku manehna jeung ku pamajikanna nu kolot." Hiks. Alita menitikan air matanya. Tidak ada yang bersedih untuk nasibnya selain dirinya sendiri. Keluarga Alita malah terlihat berbahagia karena tertimpa durian runtuh.

(Alit gak mau kawin kontrak, Teh. Alit takut banget! Gimana kalo cowoknya galak? Gimana kalo Alit disiksa sama dia dan istri tuanya.)

"Nasib mereun, Lit. Lamun indung bapak maneh aya keneh mah da moal mungkin.” Teh Denok ikut-ikutan menitikan air mata.

(Nasib mungkin, Lit. Kalo masih ada ibu bapak kamu pasti gak bakal mungkin.)

Hiks.. Nasib. Apa itu nasib?

Yang jelas Alita harus menerima. Mau tidak mau, suka tidak suka Alita harus melakukan kawin kontrak. Malam itu juga. Menjadi barang dagangan yang disewa dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan. Jiwa Alita rasanya terbang jauh meninggalkan raganya sendiri.

"Sabar nya neng.." Teh Denok merangkum Alita ke dalam pelukannya, ikut merasakan kesedihan Alita gara-gara keserakahan ibu dan saudara tirinya. Sebagai tetangga Teh Denok merasa tidak bisa berbuat apapun selain mendo'akan kebaikan untuk Alita.

"Alit mah sieun, Teh." Alita menumpahkan tangisannya dipelukan itu, pelukan yang tidak ia dapatkan dari siapapun selama ini.

"Do'a ka gusti, sugan we Alit geus kawin kontrak teh bisa jadi jelema." Teh Denok menguatkan lagi.

(Berdo'a kepada tuhan, semoga aja setelah Alit kawin kontrak Alitb bisa jadi orang.)

Alita mengusap air matanya, meneguhkan hati dan membuang nafas berat untuk menghadapi hari besar yang akan menghancurkan hidupnya. Entah seberapa dalam neraka yang akan ia pijak setelah memasuki dunia baru sebagai istri bayaran. Yang jelas Alita tidak bisa berlari dari garis yang ditentukan keluarganya.

Terpopuler

Comments

Kadek Eni

Kadek Eni

👍👍👍

2022-01-20

0

🌛Dee🌜

🌛Dee🌜

😄

2021-07-11

0

Nayla Ramadhani

Nayla Ramadhani

jreeeeng....

2020-10-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!