Bejat

Bugh!!

Tanpa tedeng aling-aling Eza menerobos rumah Yoga dan langsung menghajar pria yang sedang bersantai sehabis mengerjakan pekerjaan yang terbawa ke rumah. "Sialan lo!" umpat Eza dengan penuh kemarahan.

"Heh sarap! gila lo ya dateng-dateng main hajar aja!" Yoga langsung berdiri dan menyentuh rahangnya yang lumayan sakit mendapat bogem dari Eza.

"Kenapa lo nipu gue hah?" sulut Eza yang sudah berapi-api.

"Nipu apaan Za, sejak kapan gue jadi penipu!" Yoga menatap tajam ke arah sahabatnya yang seperti sedang kerasukan.

"Soal Alita! soal kawin kontrak!" Eza langsung to the poin.

"Ah elaah.. Gue kira apaan! sini duduk, nyantai aja kali bro! Kenape Alita?" Yoga kembali duduk ketika mengetahui penyebab Eza seperti itu adalah Alita.

"Gue kawin kontrak cuma mau buktiin kalo gue gak mandul, tapi kenapa cewek itu bilang kalo di kontrak pernikahan gak boleh sampe bunting! terus gue kawin kontrak buat apa sialan!" Eza masih menghardik Yoga dengan tatapan tajamnya. Tidak habis pikir dengan apa yang sudah Yoga lakukan.

"Hehe.." Yoga malah cengengesan. "Yaudah lah bro, elo nikmatin aja kawin kontrak ini. Lo happy kan? lo keliatan seger sekarang. Gak se-kusut waktu lo belom kenal Alita." Yoga berujar dengan santai-nya. Tidak merasa bersalah sama sekali.

"Tapi Ga, gue jadi gak punya tujuan dong kalo gitu! Sekarang Niky udah ajuin sidang cerai ke pengadilan." Wajah Eza langsung lesu, kemudian menjatuhkan dirinya di atas sofa tanpa tenaga.

"Ngapain sih lo masih inget j a l a n g itu hah! Mantan bini lo itu gak pantes bersanding sama lo! dia tuh wanita uler, licik, munafik pih!" Yoga menghardik mantan istri Eza dengan ekspresi betul-betul membenci Nikita.

"Maksud lo apa ngata-ngatain Niky kaya gitu?" Eza mengernyitkan dahi, tidak mengerti.

"Jauh sebelom gue ketemu lo di club dan nyaranin elo buat kawin kontrak,, gue sering liat dia gonta-ganti cowok even itu di resto bahkan di hotel. Tayi banget kalo alesan dia ninggalin lo dengan alasan lo mandul! Elo juga gak akan tahu kan kalo mungkin dia emang pake kontrasepsi biar gak hamil?"

Tunggu! apa maksutnya? apa Yoga juga tahu tentang perselingkuhan yang Niky lakukan? Tapi soal kontrasepsi❓ Gak mungkin! Gak mungkin Niky pake kontrasepsi! Toh Eza sering menemani wanita itu konsultasi dokter kandungan.

"Tau darimana lo kalo Niky ngelakuin itu semua?" Eza menatap sahabatnya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Lo aja yang bodoh terlalu percaya sama si uler itu. Lo gak tau betapa liarnya Niky main gila di belakang lo! Gue kenal Niky bukan sehari dua hari bro." Yoga mengutarakan apa yang memang ia ketahui dengan gamblang. Sudah lama ia tahu, namun ia tidak ingin terlalu ikut campur. Yoga hanya pernah memberikan beberapa clue agar Eza mengetahui ke-gilaan Niky dengan mata kepala sendiri. Dan ketahuilah, saat Eza memergoki Niky di apartemen, itu semua Yoga dalangnya.

Eza hanya meraup wajah kusutnya dengan kedua tangan. Begitu frustasi dengan segala kenyataan yang terjadi. Antara percaya dan tidak percaya dengan pil pahit yang harus ia telan ini.

"Lo masih gak percaya juga?" Yoga mendelik menatap Eza. Kemudian meraih sebatang rokok dimeja dan menyulutnya. "Tunggu bentar." tambahnya sambil beranjak dari ruangan itu.

Apalagi Yoga? sepertinya dia hafal betul tentang Niky.

Beberapa detik kemudian Yoga kembali sambil membawa sebuah laptop. Lelaki itu langsung duduk kemudian menancapkan sebuah USB. "Lo liat nih!" Yoga menghadapkan layar laptop itu ke hadapan Eza. Dan betapa Eza langsung terbelalak mendapati foto-foto Niky sedang bersama pria yang berbeda-beda.

"Lo dapet ini darimana anjim?" Ekspresi Eza langsung marah, bukan hanya kepada Niky tapi kepada Yoga juga.

"Ini hanya sekian dari seringnya gue liat ke bejat-an bini lo! gue nyimpen ini cuma sebagai bukti bahwa yang gue bilang itu semuanya fakta! Gue cuma ngerasa hutang budi sama lo, elo pernah rangkul gue waktu gue susah. Gue udah lama tau soal perselingkuhan si uler sama brondong-brondong itu."

"Kenapa lo baru bilang sekarang?"

"I know u brother. Lo paling gak suka orang lain ikut campur kehidupan elo kan? Lo menutup rapat hidup lo hanya untuk si uler seorang. Selama ini gue cuma bisa ngasih clue buat ngungkap scandal ini."

"Stop Ga!" Eza angkat tangan. Enggan mengetahui semuanya lebih jauh lagi. Ini sudah sangat menyakitkan sekali. Cukup.

Benarkah semua itu Niky lakukan dibelakangnya? bahkan jantung hati Eza masih berdetak untuk wanita itu.

Eza kemudian kembali pulang. Hati dan jiwanya terasa begitu hancur. Hampa. Bahkan kaki Eza seperti melayang tidak menginjak tanah. Ditatapnya Alita yang sudah tertidur pulas diranjangnya. Wajah polos itu selalu terlihat mendamaikan bagi Eza. Namun sedetik kemudian tiba-tiba muncul bayangan Niky yang menertawakan dirinya.

"Kamu akan menyesal Nikita!"

Bersambung~

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***