Part 20

Rembulan begitu syok mendengar suara itu, kupingnya ternodai gara-gara suara itu, ia berlahan mundur agar tidak ketahuan kalau dirinya menguping dibalik jendela kamar kak Siska. Rembulan duduk di bawah jendela itu untuk menenangkan dirinya yang begitu lemas. Pikiran sedang membuana kearah negatif.

"Apa yang dilakukan Kak Siska, apa dia selingkuh dengan pria lain," gumam Rembulan dengan pelan ia tidak ingin terdengar oleh orang lain termasuk didalam sana.

Perlahan Rembulan melangkah, ia tidak ingin ketahuan oleh kak Siska yang sedang melakukan bersama pria lain di siang bolong ini. Sahutan Kak Siska yang seksi dan manja membuat Rembulan refleks mengingat kejadian bersama Tuan Raditya di rumah Papah mertuanya yang di paksa oleh suaminya.

Brukkk...

Fokusnya hanya memikirkan itu, Rembulan tak sengaja menabrak seseorang hingga ia terjerembab ke belakang.

"Aw... Jalan tuh pake kaki bukan mata," ujar Rembulan yang lagi kesakitan karena menopang tubuhnya yang hampir terjatuh ke lantai.

"Kau yang menabrak, kenapa pula kau yang marah," sahut seorang pria.

Rembulan menatap pria asing yang ada dihadapannya sekarang, ia baru melihatnya ada di kediaman rumah ini. Pria muda dengan wajah tampan dan berlesung pipi membuat Rembulan menatapnya tanpa berkedip.

"Siapa kamu? Kamu membuat ku terjatuh, akan ku laporkan pada suami ku," ancam Rembulan pada pria yang baru ia lihat.

"Suamimu?" tanya pria itu.

Rembulan mengangguk. "Iya," jawab Rembulan dengan singkat.

"Laporkan saja sana pada suamimu itu, aku ingin melihat tanggapan yang katanya istrinya ini. Istri kakak ku bukan kamu." sahut pria itu yang mengaku sebagai adiknya.

"Pak Tito cepat kemari," titah Rembulan pada tukang kebun yang lewat.

"Ada apa, Nyonya." jawab tukang kebun yang bernama Tito.

Bergegas penjaga itu menghampiri nyonya nya yang butuh bantuannya.

"Cepat beri pelajaran pada pria ini," titahnya lagi pada penjaga itu sambil menunjuk pria yang kurang ajar padanya.

"Maaf, nyonya. Saya tak bisa." jawab tukang kebun itu.

"Kenapa? Kamu takut sama dia, jangan khawatir aku tak akan melaporkan pada bosmu," ucap Rembulan, ia heran dengan tukang kebun tersebut merasa takut pada pria itu.

Tukang kebun itu jadi serba salah, ia hanya terdiam menyerang salah mundur pun serba salah.

"Biar aku saja yang kasih pelajaran untuknya," bangkit Rembulan untuk memberi dia pelajaran.

Belum Rembulan menghajar pria itu, pria itu justru berhasil menaklukkan Rembulan dengan menekuk lengannya ke belakang.

Aaargghh...

"Lepaskan, sakit tau." rintih Rembulan.

Namun pria yang sedang bersama Rembulan pun di buat gemes dengan teriakan Rembulan karena dirinya.

"Ada apa ini ribut ribut?" tanya Tuan Raditya yang datang entah dari mana.

Tuan Raditya datang tepat waktu, Rembulan yang mengiba pada suaminya agar di lepaskan dari pria itu. Rembulan menunjukkan wajah memelas pada suaminya agar menyelamatkan dirinya dari tawanan pria itu.

"Suamiku tolong aku," rengek Rembulan penuh dengan manja dan pria yang menekuk nya merasa lucu dan gemes dengan tingkah wanita ini.

"Chiko apa apaan kamu, lepaskan dia," sahut Tuan Raditya yang memerintah adiknya untuk melepaskan istrinya.

"Kak, jadi dia benar istri mu? ku kira dia hanya bercanda saat mengucapkan itu," ucap Chiko sambil melepaskan istri dari kakaknya itu dan mendorongnya ke arah kakaknya.

Rembulan mengelus tangannya dari cengkraman pria itu dan menatap suaminya untuk membalaskan perbuatan yang telah melukai dirinya.

"Sayang, lihat deh tanganku ada bekas cengkraman dia. Sakit sekali," adu Rembulan seolah dia istri yang teraniaya oleh pria itu agar dapat bantuan untuk membalas perbuatannya.

Tuan Raditya terhenyak dengan ucapan Rembulan yang mengatakan panggilan sayang terhadap dirinya. Ada rasa bahagia menyelimuti hatinya saat ini.

"Hahaha... Gue gak nyangka ya, kak. selera lu ternyata gadis kecil," ejek Chiko pada kakaknya.

"Diam kau, suamiku akan membalas semua yang telah kau perbuat kepadaku," gertak Rembulan pada pria yang katanya adik dari Tuan Raditya.

Saat Tuan Raditya melamun ia pun tersadar dan menghampiri istri kecilnya itu.

"Mana ku lihat tanganmu, sakitnya yang mana?" tanya Tuan Raditya yang ingin melihat tangan mulus istrinya.

"Rasanya sakit banget, kayaknya keseleo deh," adunya dengan suara manja Rembulan.

Tuan Raditya pun mengecek luka yang di katakan istrinya. Tidak ada luka tapi Tuan Raditya akan mengobati dan menyembuhkan luka yang kata istrinya sakit.

"Nanti aku yang akan menghukumnya, kamu tenang saja ya," ucap Tuan Raditya yang menenangkan istrinya dan mengelus tangan yang lagi sakit karena ulah adiknya itu.

"Jadi kamu percaya, kak?" tanya Chiko yang tidak habis pikir dengan pola pikirnya itu. Bukannya kakaknya tidak perduli pada istrinya itu yang bernama Siska.

"Aku sakit banget, sayang." rintihan Rembulan dan menyandarkan kepalanya di dada suaminya itu agar sang suami percaya dengan ucapannya.

"Jangan percaya, Kak. Dia bohong," ucap Chiko yang tak habis pikir dengan wanita itu.

"Huhuhu... Sakit sekali sayang," rengek Rembulan lagi.

"Astaga, drama apa lagi ini," kata Chiko yang sudah geram pada istri kakaknya.

"Kau ini Chik, apa kamu tidak lihat kalau Rembulan begitu kesakitan, hah," teriak Tuan Raditya yang akan membela istri kecilnya yang berada di dalam dekapannya.

"Kakak benar benar percaya pada dia?" tanya Chiko.

Tuan Raditya menganggukkan kepalanya, ia akan membela Rembulan demi istri kecilnya tetap bahagia berada ditempat ini.

Chiko mengusap wajahnya dan menatap kearah wanita yang berstatus istri dari kakaknya itu.

"Bawa Chiko ke ruanganku," perintah Tuan Raditya pada penjaga itu.

"Kalau terjadi sesuatu pada Rembulan kamu yang akan merasakan hukumannya." ucapnya lagi.

Tukang kebun itu pun memerintahkan Adik dari Tuan mudanya untuk ke ruangan pribadi milik Tuannya.

Chiko pun menurut dan melihat ke belakang di mana gadis kecil yang tersenyum sambil menjulurkan lidahnya.

"Awas saja kamu gadis kecil," ancam Chiko.

Tuan Raditya tidak menghiraukan rengekan adiknya yang sudah dibawa oleh penjaganya. Ia hanya akan fokuskan pada sang istri yang sedang membutuhkan dirinya.

Rembulan yang sedang menyandarkan kepalanya di dada suaminya itu, ia menjulurkan lidahnya pada pria itu untuk memberikan kalau dirinya menang.

"Apa masih sakit? Kalau masih sakit akan ku obati," ajak Tuan Raditya begitu khawatir dengan kondisi sang istri yang merintih kesakitan.

.

.

.

.

.

.

.

Enggak perlu...

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

dasar ulan ...

2023-06-28

0

Nasiati

Nasiati

ulan -ulan buat org gemes nenggo tingkahmu

2023-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Prat 03
4 Part 04
5 Part 05
6 part 06
7 Part 07
8 part 08
9 Part 09
10 part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Prat 03
4
Part 04
5
Part 05
6
part 06
7
Part 07
8
part 08
9
Part 09
10
part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!