Part 16

"Ayo pulang, ini bukan rumah mu," ajak Tuan Raditya pada istrinya, ia tak ingin jauh dari istri keduanya ini.

"Kalau aku gak mau gimana,?" tantang Rembulan, ia sebenarnya tak ingin tinggal di rumah itu bersama dengan madunya. Siapa yang lera untuk membagi suami dalam satu atap yang sama dan ini yang Rembulan rasakan di tambah lagi ia seperti di bohongi karena sang suami sudah memiliki seorang istri.

"Aku akan memaksamu," jawab Tuan Raditya yang seolah menerima tantangan itu, ia tak perduli jika ada di rumah Papahnya. Rembulan adalah tanggung jawabnya dan ia berhak atas dirinya.

"Aku gak mau, kamu ngerti gak sih, lebih baik kau cerai kan saja aku dan kembalikan aku pada orang tua ku," pinta Rembulan yang menantang pernikahan yang baru beberapa hari, ia bahagia datang ke rumah ini. Ia pikir akan di perlakukan seperti putri di dalam dongeng tapi itu sebaiknya ia di perlakukan seperti tak di anggap hanya sebatas istri di atas kertas.

Perbedaan di antara mereka tak ada jalan keluarnya. Rembulan yang mengeratkan selimutnya untuk menutupi tubuh agar tak di jamah oleh suaminya.

Tuan Raditya menindih tubuh istrinya yang ketakutan, ia seolah sedang menahan birahinya menjadi seorang pria normal.

"Jangan ku mohon," pinta Rembulan dengan lirih, ia tak yang belum siap untuk menyerahkan mahkotanya itu pada suaminya itu.

Tuan seolah tuli dengan rengekan dan penolakan yang Rembulan berikan, ia begitu buta dan tuli saat bersama dengan Rembulan.

Aaarghhhh.. Sakit...

Jeritan dan teriakan Rembulan tak ada gunanya saat mahkota satu-satunya yang ia miliki harus di renggut paksa dengan cara seperti walaupun halal baginya. Rembulan yang tak berdaya dan tak ada tenaga lagi untuk melawan hanya bisa pasrah apa yang di lakukan oleh suaminya itu. Tak ada yang bisa menolongnya di kamar yang kedap suara itu. Papah mertuanya yang tak tahu jika putranya sudah menorehkan luka yang begitu besar pada mantunya yang sudah ia pilih.

"Hiks... Hiks...," hanya tangisan yang kini Rembulan lakukan, ia bagai wanita yang lemah tak seperti dulu yang pemberani tak takut siapapun.

"Maaf," hanya satu kata yang terucap dari bibir Tuan Raditya, ia merebahkan tubuh di samping istrinya dengan nafas tersengal karena perlakuan yang ia lakukan terhadap Rembulan dengan cara paksa walaupun halal untuk di sentuh.

"Pergi sana," usir Rembulan yang menepis tangan suaminya yang melingkar di perutnya yang rata ini. Ia tak punya tenaga lagi untuk memukul atau membalas perbuatan yang Tuan Raditya lakukan.

Tuan Raditya tak menghiraukan perkataan sang istri, ia yang sudah merasakan kenikmatan surga dunia hanya bisa tersenyum dengan tubuh yang masih lelah. Ia pun terpejam karena rasa kantuknya ia rasakan.

.

.

.

.

Di malam hari, kedua pasangan halal itu sama-sama terdiam dalam pikirannya masing-masing. Rembulan yang kecewa dengan apa yang terjadi dan Tuan Raditya yang pusing harus melakukan apa untuk membujuk sang istri untuk pulang ke rumahnya.

"Kamu gak mau pulang?" tanya Tuan Raditya lagi, ia ingin segera pulang dan melihat istri pertamanya itu.

"Kamu saja sana pulang," ketus Rembulan yang keluar dari kamar ini dengan tertatih masih merasakan sakit di bagian bawah perutnya itu.

Tuan Raditya membuang napasnya dengan kasar, menghadapi istri seperti Rembulan butuh ekstra sabar, ia yang mulai tertarik tak akan mau melepaskannya walaupun Papahnya meminta dirinya untuk menceraikannya.

Makan malam pun tiba, Papah Haris dan Rembulan duduk di kursi masing-masing, Rembulan mengambilkan nasi beserta lauk pauk yang mertuanya inginkan.

Tuan Raditya yang melihatnya segera duduk saat sang istri mengambilkan untuk Papahnya.

"Aku gak di ambilkan?" pinta Tuan Raditya yang ingin di layani juga oleh istri kedua ini, ia yang selalu di layani saat di rumah oleh Siska.

"Ambil saja sendiri, kalau ingin di layani sana sama istri mu," bukan Rembulan yang menjawab itu melainkan sang Papah yang masih geram dengan kelakuan putranya yang menduakan mantunya yang sempurna ini.

"Tapi, Pah." protes Tuan Raditya pada sang Papah yang menyindir dirinya terus menerus.

Rembulan yang masih marah dan kecewa dengan apa yang terjadi siang tadi membuat ia enggan untuk menjawab perkataan yang suaminya lontarkan. Tidak dengan Tuan Raditya yang merengut kesal dan ia pun mengambil sendiri dengan kasar.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pokonya kita harus pulang, mau tak mau kamu harus mau , TITIK...

Terpopuler

Comments

Rusme Juthec

Rusme Juthec

kok komennya pada gak nyambung ya

apa ceritanya d ubah

2023-09-17

0

Niar Lampung

Niar Lampung

aneh GK liht cctv-nya

2023-07-01

0

Bzaa

Bzaa

Dika aturan ngeliat dr cctv ya

2023-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Prat 03
4 Part 04
5 Part 05
6 part 06
7 Part 07
8 part 08
9 Part 09
10 part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Prat 03
4
Part 04
5
Part 05
6
part 06
7
Part 07
8
part 08
9
Part 09
10
part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!