Part 09

Setelah kejadian itu tak ada tegur sapa lagi dari keduanya, mereka seolah asing tak mengenal satu sama lain. Rembulan yang ketakutan ia hanya bisa terdiam dan memalingkan wajahnya saat Tuan Raditya memandanginya.

"Sayang mau yang mana?" sahut Siska yang menawarkan berbagai lauk pauk yang ada di atas meja makan. Malam ini makan malam begitu mencekam ada perasaan yang di rasakan masing-masing, Rembulan yang ingin segera selesai dan meninggalkan tempat ini.

"Saya lihat, nyonya muda. Beda saat kemarin ya? Apa perasaan ku saja ya," batin Tata yang melihat majikannya duduk sendirian di pinggir ranjang miliknya. Tak biasanya sesedih apapun majikannya itu mungkin menunjukkan seperti ini.

"Apa ada yang ingin kamu ceritakan?" tanya Tata yang menghampiri majikannya yang sedang melamun.

"Aku tak apa," jawab Rembulan yang enggan untuk bercerita pada Tata, masalah ini tak bisa ia katakan begitu saja karena menyangkut aib nya sendiri.

.

.

.

Satu hari saat ia menenangkan hatinya, ia berjalan melewati kamar istri pertamanya dari suaminya itu sedang berbicara entah dengan siapa, tapi yang membuat Rembulan penasaran.

"Siapa ya? Di telponan dengan siapa. Kok serius banget," gumam Rembulan yang melangkah lebih dekat lagi, ia ingin melihat saat pintu itu terbuka sedikit.

"Kok gelagatnya mencurigakan ya," intip Rembulan dari celah pintu sedikit terbuka. Rembulan menempelkan telinga ingin memastikan bahwa tebakan salah.

"Iya sabar, aku sedang berusaha untuk meyakinkan jika Raditya mentandatangani surat-surat itu, sayang. Aku sedang berusaha, emang gampang ngibulin seorang Raditya itu." ucap Siska dari dalam kamarnya sedang berbicara lewat sambungan teleponnya entah dengan siapa?

Tapi, ia dapat mengira jika itu kekasih, dan Siska sudah mengkhianati suaminya sendiri.

"Gue gak bisa biarkan, Mas Adit dalam bahaya," ucap Rembulan dengan pelan setelah itu ia pergi dari kamar itu takut ketahuan oleh pemiliknya.

Dan sekarang Rembulan akan menarik simpati dari Tuan Raditya supaya jatuh cinta padanya.

.

.

.

Keesokan malamnya, Rembulan ingin memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar pribadi milik suaminya itu, ia dengar pakaian begitu seksi agar tergoda saat melihatnya. Saat masuk kedalam kamarnya tak ada pemiliknya, Rembulan hanya mengedarkan pandangannya dari sudut ruangan kamar ini dengan ciri khas pemiliknya.

Ehemm...

Rembulan menoleh saat mendengar suara deheman dari arah belakang.Belum sempat Rembulan lari menghindari sosok pria yang menyebalkan baginya, Tuan Raditya mencekal pergelangan tangannya membuat Rembulan refleks menoleh ke arah tangannya.

Keduanya matanya saling bertemu dengan pandangan . berbeda membuat Tuan Raditya terkekeh melihat raut wajah istri kecilnya yang begitu menggemaskan di matanya.

Tanpa meminta persetujuan dari Rembulan, Tuan Raditya menarik tangan Rembulan dan mendekapnya begitu erat, Rembulan hanya menurut tanpa penolakan dari Tuan Raditya, ia yang belum tersadar dari keadaan ini membuat dirinya terdiam hanya menuruti apa yang dilakukan oleh Tuan Raditya padanya.

Beberapa menit kemudian, ia baru menyadarinya dan tanpa aba-aba pun ia memukul dada bidang Tuan Raditya yang begitu mempesona dengan bulu-bulu halus yang tumbuh di dada bidangnya.

Rasa kaget yang di rasakan oleh Tuan Raditya seketika melepaskan pelukan dari istri kecilnya. Ia yang begitu nyaman saat memeluk istrinya yang berbeda saat ini yang ia rasakan.

"Jangan macam-macam ya, aku bisa bela diri, jago karate, jangan coba-coba sentuh aku," ancam Rembulan sambil mengomel memarahi tuan Raditya yang hanya memandang dirinya.

"Apa lihat-lihat, mau aku colok matanya?" sambungnya lagi, ia yang ingin pergi dari ruangan ini pun di cegah lagi oleh Tuan Raditya membuat Rembulan kesal.

"Lepasin gak?" ucap Rembulan yang begitu marah. Ia ingin segera pergi dari ruangan terkutuk ini membuat bulu kuduk merinding dengan kejadian tadi membuatnya menjadi salah tingkah dan kesal.

"Enggak! Kamu yang duluan masuk dan menghampiriku," sahut Tuan Raditya yang terkekeh dengan kelakuan istri keduanya. Memang Rembulan memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar pribadi Tuan Raditya dengan alasan yang sudah ia rencanakan.

Langkah Tuan Raditya semakin dekat dengan Rembulan, ia yang gemetar karena ini adalah pengalaman pertamanya dekat dengan lawan jenis seperti ini. bau parfum yang di pakai oleh Tuan Raditya membuat Rembulan seketika berhasil terdiam dengan tatapan matanya yang meneduhkan.

Rembulan seketika tersadar, ia menyilangkan kedua tangannya saat menyadari tatapan mata Tuan Raditya tertuju pada lekuk tubuhnya dengan pakaian yang begitu tipis dan pendek yang ia gunakan.

"Jangan mendekat, atau--," ucap Rembulan yang ingin mengancam Tuan Raditya agar tidak melakukan lebih lanjut lagi terhadapnya walaupun itu halal baginya. Ia yang belum siap untuk menyerahkan mahkota yang ia jaga selama ini. Tuan Raditya memang berhak atas dirinya yang sudah halal untuk di sentuh, tapi Rembulan ingin melakukan atas dasar saling cinta.

"Atau apa?" tanya Tuan Raditya yang melangkah lagi, ia begitu penasaran dengan sosok istri keduanya yang begitu berani padanya.

"Aku teriak, dan semua orang pasti menolong ku," sahut Rembulan dengan alasan itu, idenya yang ingin menghindari sosok pria yang aneh ini yang ada di hadapannya.

"Teriak saja, semua penghuni di kediaman ku tidak akan ada yang menolong mu, bahkan mereka akan mendukung ku karena kamu adalah istri ku, mereka akan berpikir kalau kita lagi---," ucap Tuan Raditya yang menghentikan ucapannya.

"Stop, jangan di teruskan lagi, aku akan pergi ke kamar ku, aku tidak akan menggangu kamu lagi," ucap Rembulan yang memelas agar permintaan dapat di kabulkan oleh Tuan Raditya yang sekarang menjadi suaminya.

"Aku hitung sampai tiga, cepat pergi dari sini, jangan sampai terjadi sesuatu yang tak di inginkan," ancam Tuan Raditya.

"Satu, du--," belum Tuan Raditya melanjutkan ucapannya, Rembulan sudah berlari sekencang dari ruangan yang begitu mencengkram baginya. Ia merutuki kesalahannya sampai masuk ke dalam ruangan beruang kutub tersebut.

Tuan Raditya yang memandang istrinya yang lagi berlari menghindari dirinya hanya tersenyum, baru pertama saja membuat dirinya semakin penasaran dengan sosok istri keduanya itu.

.

.

.

.

Sesampainya di kamar nya, Rembulan merebahkan tubuhnya di atas ranjang, menyelimuti tubuh dengan selimut yang tebal menutupi tubuh dan wajahnya.

Ketukan pintu yang Rembulan dengar pun ia hiraukan, ia ingin melupakan kejadian tersebut yang begitu horor ia tinggal di kediaman ini.

Pelayan pribadinya pun masuk yang tidak dapat sahutan dari dalam membuat dirinya khawatir dengan keadaan majikannya.

"Ulah kamu tidak apa-apa?" tanya Tata yang begitu khawatir dengan majikannya yang sedang berselim menutupi seluruh tubuhnya.

"Jangan berisik, Ta. Tinggalkan aku, Ok." sahut Rembulan dari dalam selimut. Ia yang enggan bertatap muka dengan pelayan pribadinya.

"Memangnya kamu sudah dari mana, Ulan? Aku cari-cari tidak ada," tanya Tata yang heran dengan majikannya.

"Ini semua gara-gara kamu juga, Tata. Kamu kemana hah?" ketus Rembulan.

Tata yang tidak tahu yang di maksud majikannya hanya bisa mendengar ocehannya saja sambil menyodorkan minuman agar majikannya lebih tenang lagi.

Rembulan menggelengkan kepalanya beberapa kali agar ingatan tentang kejadian itu hilang dari pikirannya. Ia yang belum merasakan dekat dengan pria manapun membuat dirinya semakin penasaran dan marah karena pria itu seenaknya melakukan tanpa bertanya terlebih dahulu.

Tatapan mata Tuan Raditya begitu teduh membuat Rembulan terlena saat tatapan itu bertemu, ada rasa yang berbeda yang dirasakan Rembulan entah itu apa.

Rembulan bangun dari tidurnya, ia ingin membasuh wajahnya yang penuh dengan bayangan tadi. Pelayan pribadinya pun mengikuti langkah majikannya yang hendak masuk kedalam kamar mandi.

"Ulan, butuh sesuatu?" tanya Tata.

"Ambilkan aku minuman yang segar agar otakku juga segar," perintah Rembulan.

Tata mengangguk paham, dan meninggalkan majikannya yang lagi melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai membasuh mukanya, Rembulan merasa lebih segar dari yang tadi ia rasakan. Merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil memainkan ponselnya untuk menghilangkan kejenuhannya seorang diri didalam kamarnya.

Tak berselang lama, Tata datang membawa pesanan Rembulan. Ia menaruhnya di atas nakas yang sudah di perintahkan oleh Rembulan.

"Tata..," panggil Rembulan pada pelayan pribadinya yang hendak pergi dari ruangan ini.

"Iya, ada apa?" jawab Tata yang berbalik badan dan menghampiri majikannya.

"Tolong pijitin kaki aku, rasanya pegel semua," keluh Rembulan.

"Baik, Ulan. Tolong tengkurap ya biar saya bisa pijitin," perintah Tata agar Rembulan lebih leluasa saat dipijat nya.

Rembulan menurut, ia yang ingin segera merasakan pijitan pelayan yang begitu enak yang pernah ia rasakan kemarin.

Beberapa menit pijitan itu semakin aneh yang di rasakan oleh Rembulan membuat Rembulan menoleh kearah pelayan pribadinya itu.

.

.

.

.

.

.

.

AAaaa.... Ngapain kamu ada di kamar ku...

Terpopuler

Comments

Niar Lampung

Niar Lampung

haaaa

2023-07-01

1

Pipit Amorita

Pipit Amorita

😁😁😁😁🤭🤭 lanjut

2023-06-28

0

Bzaa

Bzaa

😉😆😆😆

2023-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Prat 03
4 Part 04
5 Part 05
6 part 06
7 Part 07
8 part 08
9 Part 09
10 part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Prat 03
4
Part 04
5
Part 05
6
part 06
7
Part 07
8
part 08
9
Part 09
10
part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!