Part 19

"Ayo makanlah, kamu butuh energi yang banyak," titah Tata si pelayan pribadinya itu yang khawatir jika majikannya itu demam lagi.

Rembulan hanya tersenyum lalu mengambil sendok itu untuk segera menyelesaikan sarapannya dengan suasana yang menegangkan. Karena tatapan Siska selalu membuat Rembulan tidak nyaman dan ingin segera menyelesaikan sarapannya dengan cepat.

"Jangan mentang-mentang Tuan Raditya tidur ditempat mu ya, kamu jadi besar kepala di sini," sahut Siska, ia melihat Tuan Raditya keluar dari kamar Rembulan ketika ia hendak mengecek para koki yang sedang menyiapkan sarapan pagi ini. Tapi bukannya ia pergi ke dapur ia malah mendekati dan penasaran apa yang di lihatnya barusan.

"Pelet apa yang kamu pakai hah? Gadis ingusan seperti mu bisa menarik perhatian Tuan Raditya dengan cepat," tanya Siska, ia yang sudah lama menanti perhatian itu dan berulang kali ia memohon dan berbagai cara untuk mendapatkan cinta dan perhatian suaminya itu, tapi lagi dan lagi selalu gagal dan berujung kekecewaan yang ia dapat. Rembulan yang beberapa hari pun langsung mendapatkan perhatian dari Tuan Raditya terutama Papah mertuanya yang tak menerimanya.

Rembulan tidak menjawab, ia lebih fokus pada sarapannya dibandingkan harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh istri pertamanya itu. Ini yang Rembulan takut saat ia keluar dari kamarnya dan sarapan bersama istri pertama dari suaminya.

Brak....

Siska menggebrak meja makan dengan keras karena kesal pada Rembulan yang tak menjawab perkataan yang bertanya padanya.

"Kalau punya mulut itu ngomong," bentak Siska yang geram dengan kelakuan Rembulan yang menantang dirinya yang sudah berkuasa di istana ini.

Rembulan menatap Siska. "Aku sedang makan, mana bisa untuk menjawab pertanyaan Kak Siska, mulut ku sibuk mengunyah sarapan yang ada didepan," sahut Rembulan, ia ingin segera menyelesaikan sarapannya dengan cepat kali ini karena menghadapi istri pertamanya itu Rembulan tidak mood untuk berargumen dengannya.

"Berani sekali kamu padaku," ucap Siska dengan nada tingginya, ia tidak terima dengan jawaban Rembulan yang bukan jawaban yang ia inginkan.

"Mana berani Ulan, Kak. Ulan tidak tahu kalau Tuan Raditya datang ke kamar ku, lagi pula kehadirannya pun tak membuat ku senang." jawab Rembulan.

"Ulan sudah ya, sekarang habiskan sarapan mu," titah Tata yang mulai tidak nyaman dengan suasana ini. Ia takut nyonya pertamanya itu melakukan hal terhadap majikannya.

"Jangan ikut campur kau pelayan sialan," geram Siska yang sudah terpancing emosinya di pagi hari.

"Maafkan saya, nyonya. Saya tidak bermaksud untuk ikut campur tapi saya hanya mengingatkan jangan sampai keributan ini terdengar oleh Tuan Raditya, kita akan kena hukuman itu," jelas Tata yang tahu aturan dari kediaman ini dan dia tidak ingin kena hukumannya karena ulah keduanya yang tidak ada yang mengalah.

"Jangan harap setelah ini kau akan mendapatkan kenyamanan di kediaman ini setelah kau lakukan ini," ancam Siska yang berlalu meninggalkan sarapan yang belum habis karena sudah kesal pada Rembulan yang seenaknya di sini.

Rembulan terdiam, ia mendengar ancaman istri pertama dari suaminya itu sedang marah dan kesal terhadapnya karena hal sepele yang Rembulan tidak inginkan kehadiran Tuan Raditya sejak malam itu.

"Sudah jangan pikirkan, mungkin nyonya Siska sedang kedatangan tamu bulanannya," ucap Tata yang menenangkan majikannya sekarang.

Rembulan mengangguk dan membuang napasnya berlahan, ia mulai bangkit juga dari kursinya karena sarapan terganggu karena insiden tadi, rasa laparnya jadi hilang seketika.

"Mau kemana? Makanan mu belum selesai," ucap Tata yang melihat piring majikannya belum habis.

"Aku sudah kenyang," jawab Rembulan yang berlalu meninggalkan Tata dengan sejuta penasaran.

.

.

.

.

Jam 10:00 pagi menjelang siang, perut Rembulan kembali berbunyi menandakan ingin diisi. Sarapan pagi hanya sedikit dan ia mulai lapar belum makan siang tiba.

"Tata aku lapar," rengek Rembulan yang duduk di sofa yang ada didalam kamarnya.

Segera Tata pergi ke dapur untuk mencari sesuatu untuk mengganjal perut Rembulan. Agar suara Rembulan tidak berteriak lagi memanggilnya.

Beberapa menit, Tata kembali dengan tangan kosong tidak membawa apapun yang diinginkan Rembulan saat ini. Dan membuat Rembulan bertanya-tanya.

"Mana makanannya?" tanya Rembulan.

Tata menggelengkan kepalanya, ia pun menceritakan tentang dirinya saat mengambil makanan itu yang di cegah oleh nyonya pertamanya itu yang berada di dapur juga.

"Apa? Dia tidak memberikan aku makanan, Ta. Sangat menyebalkan sekali dia. Awas saja kau Siska," marah Rembulan yang mulai emosi karena lapar.

"Maafkan saya, Ulan. Sebenarnya saya sudah mendapatkannya tapi Nyonya Siska mengambilnya." ucap Tata.

"Itu orang benar-benar ya," geram Rembulan.

"Aku lapar, Ta." rengek Rembulan sambil memegang perutnya.

Dan yang dikhawatirkan Tata pun terjadi, majikannya dengan nekat menghampiri istri pertamanya dari suaminya itu, ia takut terjadi keributan di antara mereka.

Saat Rembulan menghampiri Kak Siska yang katanya berada di dapur pun tidak ada ruangan ini begitu sepi tidak ada satu orang pun dan Rembulan mendatangi kamarnya untuk mengeluarkan perasaan dongkolnya pada istri pertamanya itu yang so berkuasa. Ia juga istrinya juga dan mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa larangan dari siapa pun kecuali suaminya.

Ketika berada di depan kamar kak Siska Rembulan dikejutkan dengan suara rintihan entah dari mana, yang jelas berada di dalam kamar Siska. Rembulan pun menyelusuri suara itu. Ia ingin memastikan kalau itu bukan suara Tuan Raditya.

Saat berada di jendela posisi Rembulan yang berada tepat di kamar Siska, Rembulan semakin tercengang mendengar suara itu semakin jelas. Rintihan dan lenguhan dari dalam kamar itu, tapi itu bukan suara Tuan Raditya. Rembulan tau dengan suara Tuan Raditya.

Rembulan menempelkan telinga untuk memastikan pendengarannya tidak salah. Dan betapa syok nya sekarang ia mundur perlahan untuk menghindari suara tersebut dan ingin kembali ke kamarnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Suara apa itu? Dan apa yang dilakukan Kak Siska didalam?

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

buka aja pintunya lan

2023-06-28

2

Supartini

Supartini

siska lagi ena ena sama siapa tuh

2023-05-26

0

Rezamal Nazriel

Rezamal Nazriel

👍

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Prat 03
4 Part 04
5 Part 05
6 part 06
7 Part 07
8 part 08
9 Part 09
10 part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Prat 03
4
Part 04
5
Part 05
6
part 06
7
Part 07
8
part 08
9
Part 09
10
part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!