"Ayo makanlah, kamu butuh energi yang banyak," titah Tata si pelayan pribadinya itu yang khawatir jika majikannya itu demam lagi.
Rembulan hanya tersenyum lalu mengambil sendok itu untuk segera menyelesaikan sarapannya dengan suasana yang menegangkan. Karena tatapan Siska selalu membuat Rembulan tidak nyaman dan ingin segera menyelesaikan sarapannya dengan cepat.
"Jangan mentang-mentang Tuan Raditya tidur ditempat mu ya, kamu jadi besar kepala di sini," sahut Siska, ia melihat Tuan Raditya keluar dari kamar Rembulan ketika ia hendak mengecek para koki yang sedang menyiapkan sarapan pagi ini. Tapi bukannya ia pergi ke dapur ia malah mendekati dan penasaran apa yang di lihatnya barusan.
"Pelet apa yang kamu pakai hah? Gadis ingusan seperti mu bisa menarik perhatian Tuan Raditya dengan cepat," tanya Siska, ia yang sudah lama menanti perhatian itu dan berulang kali ia memohon dan berbagai cara untuk mendapatkan cinta dan perhatian suaminya itu, tapi lagi dan lagi selalu gagal dan berujung kekecewaan yang ia dapat. Rembulan yang beberapa hari pun langsung mendapatkan perhatian dari Tuan Raditya terutama Papah mertuanya yang tak menerimanya.
Rembulan tidak menjawab, ia lebih fokus pada sarapannya dibandingkan harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh istri pertamanya itu. Ini yang Rembulan takut saat ia keluar dari kamarnya dan sarapan bersama istri pertama dari suaminya.
Brak....
Siska menggebrak meja makan dengan keras karena kesal pada Rembulan yang tak menjawab perkataan yang bertanya padanya.
"Kalau punya mulut itu ngomong," bentak Siska yang geram dengan kelakuan Rembulan yang menantang dirinya yang sudah berkuasa di istana ini.
Rembulan menatap Siska. "Aku sedang makan, mana bisa untuk menjawab pertanyaan Kak Siska, mulut ku sibuk mengunyah sarapan yang ada didepan," sahut Rembulan, ia ingin segera menyelesaikan sarapannya dengan cepat kali ini karena menghadapi istri pertamanya itu Rembulan tidak mood untuk berargumen dengannya.
"Berani sekali kamu padaku," ucap Siska dengan nada tingginya, ia tidak terima dengan jawaban Rembulan yang bukan jawaban yang ia inginkan.
"Mana berani Ulan, Kak. Ulan tidak tahu kalau Tuan Raditya datang ke kamar ku, lagi pula kehadirannya pun tak membuat ku senang." jawab Rembulan.
"Ulan sudah ya, sekarang habiskan sarapan mu," titah Tata yang mulai tidak nyaman dengan suasana ini. Ia takut nyonya pertamanya itu melakukan hal terhadap majikannya.
"Jangan ikut campur kau pelayan sialan," geram Siska yang sudah terpancing emosinya di pagi hari.
"Maafkan saya, nyonya. Saya tidak bermaksud untuk ikut campur tapi saya hanya mengingatkan jangan sampai keributan ini terdengar oleh Tuan Raditya, kita akan kena hukuman itu," jelas Tata yang tahu aturan dari kediaman ini dan dia tidak ingin kena hukumannya karena ulah keduanya yang tidak ada yang mengalah.
"Jangan harap setelah ini kau akan mendapatkan kenyamanan di kediaman ini setelah kau lakukan ini," ancam Siska yang berlalu meninggalkan sarapan yang belum habis karena sudah kesal pada Rembulan yang seenaknya di sini.
Rembulan terdiam, ia mendengar ancaman istri pertama dari suaminya itu sedang marah dan kesal terhadapnya karena hal sepele yang Rembulan tidak inginkan kehadiran Tuan Raditya sejak malam itu.
"Sudah jangan pikirkan, mungkin nyonya Siska sedang kedatangan tamu bulanannya," ucap Tata yang menenangkan majikannya sekarang.
Rembulan mengangguk dan membuang napasnya berlahan, ia mulai bangkit juga dari kursinya karena sarapan terganggu karena insiden tadi, rasa laparnya jadi hilang seketika.
"Mau kemana? Makanan mu belum selesai," ucap Tata yang melihat piring majikannya belum habis.
"Aku sudah kenyang," jawab Rembulan yang berlalu meninggalkan Tata dengan sejuta penasaran.
.
.
.
.
Jam 10:00 pagi menjelang siang, perut Rembulan kembali berbunyi menandakan ingin diisi. Sarapan pagi hanya sedikit dan ia mulai lapar belum makan siang tiba.
"Tata aku lapar," rengek Rembulan yang duduk di sofa yang ada didalam kamarnya.
Segera Tata pergi ke dapur untuk mencari sesuatu untuk mengganjal perut Rembulan. Agar suara Rembulan tidak berteriak lagi memanggilnya.
Beberapa menit, Tata kembali dengan tangan kosong tidak membawa apapun yang diinginkan Rembulan saat ini. Dan membuat Rembulan bertanya-tanya.
"Mana makanannya?" tanya Rembulan.
Tata menggelengkan kepalanya, ia pun menceritakan tentang dirinya saat mengambil makanan itu yang di cegah oleh nyonya pertamanya itu yang berada di dapur juga.
"Apa? Dia tidak memberikan aku makanan, Ta. Sangat menyebalkan sekali dia. Awas saja kau Siska," marah Rembulan yang mulai emosi karena lapar.
"Maafkan saya, Ulan. Sebenarnya saya sudah mendapatkannya tapi Nyonya Siska mengambilnya." ucap Tata.
"Itu orang benar-benar ya," geram Rembulan.
"Aku lapar, Ta." rengek Rembulan sambil memegang perutnya.
Dan yang dikhawatirkan Tata pun terjadi, majikannya dengan nekat menghampiri istri pertamanya dari suaminya itu, ia takut terjadi keributan di antara mereka.
Saat Rembulan menghampiri Kak Siska yang katanya berada di dapur pun tidak ada ruangan ini begitu sepi tidak ada satu orang pun dan Rembulan mendatangi kamarnya untuk mengeluarkan perasaan dongkolnya pada istri pertamanya itu yang so berkuasa. Ia juga istrinya juga dan mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa larangan dari siapa pun kecuali suaminya.
Ketika berada di depan kamar kak Siska Rembulan dikejutkan dengan suara rintihan entah dari mana, yang jelas berada di dalam kamar Siska. Rembulan pun menyelusuri suara itu. Ia ingin memastikan kalau itu bukan suara Tuan Raditya.
Saat berada di jendela posisi Rembulan yang berada tepat di kamar Siska, Rembulan semakin tercengang mendengar suara itu semakin jelas. Rintihan dan lenguhan dari dalam kamar itu, tapi itu bukan suara Tuan Raditya. Rembulan tau dengan suara Tuan Raditya.
Rembulan menempelkan telinga untuk memastikan pendengarannya tidak salah. Dan betapa syok nya sekarang ia mundur perlahan untuk menghindari suara tersebut dan ingin kembali ke kamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Suara apa itu? Dan apa yang dilakukan Kak Siska didalam?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Bzaa
buka aja pintunya lan
2023-06-28
2
Supartini
siska lagi ena ena sama siapa tuh
2023-05-26
0
Rezamal Nazriel
👍
2023-05-16
0