part 10

Teriakan Rembulan membuat Tuan Raditya reflek membungkam mulut mungil istrinya yang akan menggangu di tengah malam ini.

Rembulan seketika terdiam, ia menatap wajah Tuan Raditya yang sedang menatapnya juga.

"Suuuttt, diam. Jangan berisik nanti ada yang bangun," bisik Tuan Raditya pada Rembulan.

Seketika Rembulan menganggukkan kepalanya tanda paham, ia juga tidak ingin memulai kegaduhan dimalam ini. Tapi yang jadi pertanyaan Rembulan adalah di mana keberadaan pelayan itu yang akan memijitnya.

Dan, Tuan Raditya pun melepaskan tangannya dari mulut Rembulan dan duduk di samping ranjang Rembulan.

"Mengapa Tuan ada di sini? Kemana Tata?" tanya Rembulan, bukannya ia lagi di pijit sama Tata pelayan pribadinya itu dan sekarang hanya ada ia dan Tuan Raditya saja.

"Memang tidak boleh kalau ada di kamar istriku sendiri?" pertanyaan itu di layangkan oleh Tuan Raditya, ia sebenarnya hanya ingin mengecek keadaan Rembulan saja. Tanpa ingin masuk hanya melihatnya.

Rembulan terdiam, ia bingung dengan keadaan ini dan menjadi posisi harus bagaimana untuk menjadi peran sebagai apa untuk menghadapi Tuan Raditya ini.

"Apa kamu tidak enak badan?" tanya Tuan Raditya lagi.

Dengan refleks Rembulan menggelengkan kepalanya, ia hanya lelah dan mengantuk. Dengan kejadian barusan juga ia merasa malu saat Tuan Raditya memandang dirinya dengan tatapan ingin melahapnya.

Dengan baju tipis dan pendek siapa saja akan tergoda, ia yang merutuki kebodohannya saat itu tidak menyadari bahwa ia sedang membangunkan seorang singa yang sedang kelaparan.

Rembulan menarik selimutnya sampai batas dadanya, ia tidak ingin lagi memperlihatkan lekuk tubuhnya pada pria yang ada di hadapannya. Walaupun dirinya halal untuk di sentuh.

Tuan Raditya yang mengerti dengan keadaan Rembulan yang begitu gugup dan malu atas kejadian beberapa jam lalu, ia meninggalkan Rembulan tanpa sepatah kata pun.

Rembulan membuang napasnya dengan kasar, dan memanggil pelayan pribadinya itu.

"Iya, Ulan. Ada apa?" tanya Tata yang sudah ada di hadapan majikannya.

"Kenapa kamu menghilang, hah. Terus sejak kapan Tuan Raditya datang?" tanya Rembulan.

"Saat aku ingin memijat mu, Ulan. Tapi aku tak enak makanya aku meninggalkan kalian ," jawab Tata dengan entengnya.

Seketika kedua mata Rembulan membulat, alasan pelayan pribadinya hanya ingin menarik simpati Tuan Raditya saja. Rembulan menelan ludahnya, ia kembali teringat dengan kejadian barusan yang sudah ia lewati bersamanya tadi.

"Kenapa kau tak memberitahukan ku?" ketus Rembulan.

"Mungkin sekarang Tuan muda sudah mulai tertarik pada mu, Ulan." ucap Tata yang menebak dari tingkah laku Tuan mudanya itu.

"Ngarang kamu, tak mungkin lah. Aku kan tak cantik." balas Rembulan.

"Kata siapa? Kamu tuh cantik, Ulan. Di bandingkan dengan nyonya Siska lebih cantikan kamu," jawab jujur Tata yang menilai perbedaan antara istri pertama dan Rembulan.

"Hahaha... Belum ada seseorang yang memuji ku cantik, Tata. Termasuk keluarga ku saja hanya mementingkan Kakak saja," jawab Rembulan yang merasa senang dan sedih mengingat keluarga yang entah apa kabarnya.

"Itu karena mereka tak memperhatikanmu, kamu cantik dan baik, percayalah,"

Rembulan hanya tersenyum saat mendengar Tata yang selalu memujinya itu.

.

.

.

.

Hari telah berganti, Rembulan bangun lebih awal dari biasanya membuat Tata pelayan pribadinya begitu senang dengan majikannya itu. Ia tidak akan ada ritual teriak saat membangun Rembulan yang begitu susah untuk bangun pagi.

Rembulan duduk di kursi meja makan bersama dengan istri pertama dari Tuan Raditya, menikmati sarapannya yang begitu hambar yang Rembulan rasakan. Ia ingin segera menyelesaikan sarapan dan kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya. Semalam ia tidak bisa tidur entah sampai jam berapa ia tertidur dan sekarang ia merasakan kantuk luar biasa.

Tanpa memberitahukan kepada istri pertamanya, Tuan Raditya bergabung dengan kedua istrinya untuk sarapan bersama. Ini adalah sarapan pertamanya Tuan Raditya bersama istrinya, ia akan melewatkan sarapan bersama dengan istri maupun dengan keluarganya.

Tuan Raditya hanya mementingkan pekerjaan dan perusahaan yang sedang ia kelola saat ini, ia akan sarapan di kantor bersama asisten pribadinya itu.

Siska yang begitu kaget dengan kedatangan suaminya yang tiba-tiba sudah duduk di kursi meja makan, ini adalah momen paling bahagia yang di rasakan Siska sebagai istri pertamanya.

"Aku senang, Mas. Mau sarapan bareng bersama kita, ini adalah hari yang bahagia bagiku," ucap Siska yang hendak menyiapkan sarapan untuk suaminya.

Namun, Tuan Raditya mencegah apa yang dilakukan oleh istri pertamanya itu. Ia hanya ingin sarapan bersama tanpa ada gangguan sedikit pun.

"Apa aku tidak boleh sarapan bersama istri-istri ku?" tanya Tuan Raditya pada istri pertamanya.

"Bukan begitu, Mas. Ini adalah hari pertama kamu sarapan di meja ini,"

"Bener kah?" tanya Tuan Raditya, ia yang sebenarnya malas untuk membalas percakapan istri pertama ini. Siska adalah istri yang di jodohkan oleh Mamah nya.

"Lanjutkan sarapan mu, jangan ganggu mood ku di pagi ini," perintah Tuan Raditya pada istri pertamanya.

Siska pun mengangguk tanpa bertanya lagi, ia lanjutkan lagi sarapan yang tadi ia tunda.

Sebenarnya Tuan Raditya sarapan bersama istri-istri hanya ingin melihat istri keduanya yaitu Rembulan. Ia melirik kearah Rembulan yang lagi sarapan tanpa menghiraukan percakapan antara suami dan madunya.

Namun tampaknya Rembulan sama sekali tidak perduli, ia teramat merindukan bantal dan guling nya sekarang. Sehingga tidak terlalu memperhatikan Tuan Raditya yang terus mencuri pandang terhadapnya.

Tata yang selalu ada di belakang majikannya sekarang melihat gelagat Tuan Raditya yang lagi mencuri pandang pada majikannya.

Tuan Raditya menjadi salah tingkah saat ia ketahuan oleh pelayan pribadinya Rembulan saat ia mencuri pandang pada Rembulan saat ini.

"Aku sudah selesai,," pamit Rembulan dengan sopan. Ia yang ingin segera pergi dari tempat ini dan melanjutkan tidurnya yang dari semalam tidak tidur.

Saat Siska ingin menegurnya karena sudah melanggar aturan yang ada di kediaman ini, meninggalkan meja makan sebelum suaminya selesai. Tapi apa yang ingin ia lakukan pun di cegah oleh Tuan Raditya sendiri.

"Biarkan saja, mungkin dia lagi tidak enak badan," ucap Tuan Raditya yang tahu dengan sikap istri pertama yang ingin menegur Rembulan.

"Tapi, dia sudah melakukan kesalahan dan harus di hukum," balas Siska.

Tuan Raditya tidak membalasnya lagi, ia hanya memberi kode agar istri pertamanya menuruti perintahnya yang ia berikan.

Mau tak mau pun Siska duduk kembali dan melanjutkan sarapannya yang ia tunda.

Berjalan dengan gontai menuju kamarnya, Rembulan di temani Tata dari belakang. Ia ingin segera sampai di ranjang yang sedang melambaikan untuk ia baringkan tubuhnya.

"Kamu kenapa, Ulan. Kok muka kamu pucat sekali, apa kamu sakit?" tanya Tata yang begitu khawatir dengan majikannya sekarang.

"Aku tidak apa-apa, Tata. Hanya ingin tidur tanpa ada gangguan sedikit pun, mengerti?" sahut Rembulan yang sudah ada didalam kamarnya.

"Tapi ini terlalu awal untuk tidur siang, Ulan. Dan sebentar lagi Papah mertua mu katanya akan datang siang ini," ucap Tata yang memberitahukan kabar tersebut

"Benarkah?": jawab Rembulan antusias mendengar jika Papah mertuanya akan berkunjung ke rumah ini.

Tata mengangguk dan tersenyum, ia bahagia melihat majikannya tersenyum lepas seperti ini

.

.

.

.

.

.

Asyik, Papah Haris mungkin akan mewujudkan permintaan ku kali ini..

Terpopuler

Comments

Diny Julianti

Diny Julianti

lucu ceritany,

2023-07-03

0

Niar Lampung

Niar Lampung

semoga baik

2023-07-01

0

Bzaa

Bzaa

waduhhh semoga mertua ny baik ya

2023-06-27

2

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Prat 03
4 Part 04
5 Part 05
6 part 06
7 Part 07
8 part 08
9 Part 09
10 part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Prat 03
4
Part 04
5
Part 05
6
part 06
7
Part 07
8
part 08
9
Part 09
10
part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!