Hari ini Reka berangkat kerja menggunakan baju turtle neck, sebab ia tak mau rekan kerja melihat bekas kissmark dari Raga diseluruh bagian lehernya.
Raga hanya tertawa saat melihat muka Reka yang cemberut sepanjang perjalanan menuju kantor.
"Pokoknya aku gak mau ya kalo abang sampe ninggalin bekas ciuman abang dileher aku sebanyak ini" ucap Reka sambil mengerucutkan bibirnya
"Loh, emang adek mau lagi" ledek Raga menggoda
"iiih enggak. siapa yang mau" Reka lalu memalingkan mukanya kearah jendela menahan malu
"Hahahaha iya iya abang ngaku kalah aja deh" balas Raga lembut sambil mengacak rambut Reka gemas
Sesampainya dikantor Reka langsung menyibukkan diri mengerjakan pekerjaannya. Abi heran melihat Reka memakai daleman baju turtle neck seperti itu
"Kamu kenapa Ka? emang nggak panas pakai baju kayak gitu?" tanya Abi heran
"Iya, ngapa pake baju kaya gitu. Orang nggak musim hujan juga" tambah Meta sengit
"Nggak papa kak. Tadi dari rumah agak nggak enak badan aja" jawab Reka ragu
"Oh yaudah. Oh iya Ka, pak Raga minta hard copy anggaran untuk ulang tahun perusahaan. Ntar tolong anterin ke atas ya, lagi mager banget nih" Abi lantas tersenyum dan menaik turunkan alisnya
"Eh ii..iya kak" Reka sangat kaget dan gugup saat mendengar nama Raga. Spontan dia langsung teringat kejadian panas mereka.
***
Dua bulan sudah Reka bekerja dikantor Raga. Tak terasa waktu berjalan sangat cepat baginya. Tak terasa ia sudah lama terlalu fokus bekerja dan terlalu fokus untuk Raga hingga ia lupa mengunjungi orang tuanya serta bertemu sahabatnya Tasya. Padahal Tasya sering mengajaknya untuk bertemu melepas rindu, tetapi karena akan diadakannya ulang tahun perusahaan jadi Reka ikut lembur.
Reka merasakan sedikit keraguan dalam hatinya, dimana ia selalu berpikir bahwa Raga dan dirinya memang saling menyukai. Bahkan kenyataan yang terpampang jelas bahwa Raga belum sedikitpun mengutarakan perasaannya.
Memang Raga selalu memperlakukannya dengan baik. apalagi saat diatas ranjang, Raga selalu membuat dirinya serasa terbang diatas awan. Tetapi bukan hubungan seperti itu yang dimaksudkan oleh Reka kan?
Reka dibuat bingung oleh pikiran-pikiran yang berkecamuk didalam jiwanya. Tapi dia sangat menyayangi Raga.
*Apa selama ini aku salah ?
Apa perasaan ini hanya aku yang merasakan?
Lantas kenapa dia sangat menikmati saat kita bercinta?
Apa aku hanya dianggap teman tidurnya*?
Reka saat bingung, dia menghempaskan tubuhnya diatas ranjang. Pikirannya masih berperang dengan hatinya. Dia tidak mampu lagi menerjemahkan semua kata dalam pikirannya.
*Pergi?
Haruskah?
Aaahhh tidak tidak. aku sangat mencintai bang Raga
Tapi kenapa bang Raga tak ada pergerakan sama sekali ya ? bahkan dikantorpun kita seperti orang yang tak saling mengenal saat didepan karyawan yang lain. Bahkan hanya Johan saja yang tau hubungan kami*
"Arrrgghhh stoppp" Reka berteriak dan memukul-mukul kepalanya sendiri
"Bagaimana bisa aku berpikiran untuk pergi setelah sejauh ini aku berjuang mendapatkan hatinya" gumamnya marah pada dirinya sendiri.
Yah, bagaimana mungkin Reka bisa untuk pergi meninggalkan Raga yang telah lama dia perjuangkan.
Mengingat betapa susahnya dulu dia berjuang mendapatkan Raga rasanya dia tidak akan sanggup untuk meninggalkan.
Semua dia mulai dari dia masih SMA dulu...Ah menyedihkan sekali diriku ini, batin Reka.
"Jangan pernah pergi dariku, meskipun hanya dalam mimpimu"~Raga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments