"Abang bangun" teriak Reka sambil menggoyang-goyangkan tubuh Raga
"Hemmmm" jawabnya sambil terpejam
"iiihhh abang buruan mandi sono, ntar telat ke kantornya" Reka menarik tangan Raga dan segera mendorongnya ke kamar mandi
Reka menghempaskan tubuhnya ke kasur Raga dan menerawang bagaimana kehidupannya kedepan. Dia mulai mencemaskan masa depannya kelak. Meskipun masih disokong uang oleh ayahnya, tapi Reka tidak mau selamanya bergantung pada uang ayahnya.
Sedang didalam kamar mandinya Raga telah selesai dan keluar, dia melihat Reka hanya bengong diatas tempat tidurnya
Raga lalu berjalan kearah lemarinya untuk mengambil pakaiannya kerjanya. Tapi dia dikagetkan tiba-tiba Reka memeluknya dari belakang.
Dengan keadaan hanya handuk yang melilit dipinggngnya dia merasakan lembutnya sentuhan tangan Reka diperut dan dadanya. Reka memeluknya sangat erat, bahkan gundukan dadanya sampai terasa tertekan dipunggung Raga
Raga mulai merasa panas menjalari tubuhnya, karena bagaimanapun dia lelaki normal.
"Rek lepasin tangan kamu, abang mau ganti nih" pinta Raga dengan suara serak
Dengan cepat Reka beralih kedepan tubuh Raga dan kembali memeluknya dengan erat, Reka menelusupkan wajahnya kedada bidang Raga.
Raga yang sudah mulai terpancing akhirnya mencoba mendorong tubuh Reka supaya dia mampu menguasai dirinya lagi.
Tak disangka Reka tiba-tiba berjinjit dan mencium bibir Raga. Raga dengan sigap membalas ciuman Reka dengan buas. Raga memeluk pinggang Reka, dan Reka mengalungkan tangannya pada leher Raga. Setelah merasa pasokan oksigen telah tipis Raga melepas bibirnya dan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Reka langsung memeluk erat dan menelusupkan wajahnya dalam dada bidang Raga karena ia sangat malu.
"Maaf ya abang, Reka kurang ajar sama bang Raga" ucap Reka lirih
"Ngapain minta maaf? harusnya abang bilang makasih karena bikin pagi abang jadi panas" jawab Raga dengan nada menggoda
Pipi Reka merona mendengar ucapan Raga, lalu ia melirik keatas melihat wajah Raga setelah ciuman panas mereka
Raga lalu memegang wajah Reka yang bersemu merah
"Makasih ya" lalu Raga mencium kening Reka dan memeluknya dengan erat
"Yaudah sana siap-siap, katanya mau berangkat kuliah bareng abang"
"Oh iya bang. Yaudah Reka siap-siap dulu" Reka lalu lari kedalam kamarnya. Kebetulan Apartemen Raga mempunyai 2 kamar
Reka menutup pintu kamarnya dan bersender pada pintu sambil memegangi dadanya. Jantungnya berdetak sangat kencang, apalagi saat mengingat betapa panasnya ciumannya dan Raga
Dikamar lain Raga terus tersunyum, mengingat bagaimana panasnya paginya hari ini. Sudah lama dia tidak pernah merasa se semangat pagi ini
Apa karena Reka ya?
"Ah aku rasa aku akan terus tersenyum sepanjang hari ini" Gumamnya dalan hati
****
"Ayo berangkat" ucap Raga sambil menggandeng tangan Reka untuk keluar dari apartemen menuju lift
Reka yang masih sangat malu hanya menunduk tanpa berani menatap Raga
Dia benar-benar malu karena berani-beraninya dia mencium raga sepanas itu. Arrrggghhh ingin sekali Reka bertiriak.
Hari ini adalah pengalaman Reka yang pertama dan yang membuatnys bagia ciuman pertamanya dengan orang yang dia cintai. Reka senyum-senyum sendiri saat mengingat peristiwa tadi pagi. Tanpa sadar Raga memperhatikannya sedari tadi. Raga menggelengkan kepalanya melihat kelakuan aneh dari Reka.
"Hei ngapain kamu senyum-senyum sendiri " tegur Raga
"Hehehhe tidak apa-apa bang" jawab Reka cengengesan malu
"Dasar kamu ini" Raga mengacak rambut Reka gemas
"Ternyata kau selain telah menyusup dalam hatiku, kau juga telah mampu menguasai ragaku"~Raga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments