Saat didalam mobil Raga terus memandang keluar jendela. Sepertinya dia pernah melihat gadis kecil itu, tapi dia lupa dimana tepatnya.
"Hei Han, kenapa kau diam saja. memang kau pikir aku patung !" ujar Raga
"Hei apa kau pikir aku ini orang yang kurang aja sama bosku" balas Johan sengit
"Raga, apa kau serius suka sama gadis kecil itu?" tanya Han menyelidik
"Hei apa katamu? gadis kecil siapa yang kau maksud?" tanya Raga sambil menendang kursi jok Johan dari belakang
"Gadis kecil yang tadi kau suruh cari nomor kontaknya, yang duduk barisan depan nomor 4 yang terus-terus tersenyum sambil melihatmu diatas panggung" jawab Johan meledek
"Darimana kau tau gadis itu senyum padaku?"
"Astaga ! Tuan Raga yang terhormat, aku ini sekretarismu, asisten pribadimu, supirmu, sekaligus sahabatmu. sejak kau naik keatas panggungpun aku sudah memperhatikanmu dari samping. Bahkan kau saja terlihat beberapa kali melihat gadis itu" jelas Johan panjang lebar
"Heh sudah diam saja kau Johan! aku tidak suka padanya. Memang kau pikir aku tidak laku hingga harus menyukai gadis kecil seperti itu?"
"Baiklah Tuan Raga yang terhormat kau tidak menyukainya"
"awas saja kalau kau sampai tergila-gila padanya dan merepotkan aku akan ku jitak kepalamu anak nakal!" batin Johan jengkel
"Ingat! cari nomor telfonnya. aku tidak mau tau gimana caranya harus kau dapat kan" ujar Raga lalu memalingkan wajahnya keluar jendela
"Terserah kau saja Tuan Raga yang kejam!"
***
Reka tidak semangat sama sekali hari ini, dia masih terbayang wajah tampan Raga hari ini.
Ting
Tiba-tiba terdengar notif pesan dari hp Reka. Reka buru-buru melihatnya, dan ternyata itu pesan dari sahabatnya, Tasya.
"Reka lo dimana ? Kita makan ditempat biasa yuk, gue tunggu diparkiran"
"Ya tunggu aja disitu. gue baru mau turun dari kelas"
Lalu Reka memberaskan bukunya dan keluar kelas untuk menemui Tasya sahabatnya.
"Maaf ya lama. tadi lagi di kelas soalnya" ucap Reka pada Tasya
"Iya nggak papa. Yaudah yok berangkat" Tasya lalu masuk kedalam mobilnya dan di ikuti Reka duduk disamping kemudi
"Eh Sya, inget pengusaha tadi nggak? Ganteng banget gilak" Reka membuka obrolan
"Loh, lo kan dulu udah sering ketemu kan sama dia?" tanya Tasya bingung
"Sering ketemu?? dimana? kok lupa ?"
"Ya Ampun Reka, bener-bener deh lo itu. Itu kan bang Raga yang tetangga lo pas lo masih SMA sebelum pindah rumah"
"Serius Sya ? bang Raga yang gue taksir pas SMA itu? tapi kenapa sekarang jadi tambah ganteng gitu? ucap Reka kaget
"Iya serius. gue kira lo udah tau tadi"
Reka nampak terdiam menerawang kembali wajah bang Raga yang dia suka waktu masih SMA dulu. Sayangnya dulu saat Raga dan keluarganya pindah dekat rumah Reka, selang 2 bulan Reka dan keluarganya pindah ke rumah yang lebih deket kantor Ayahnya.
"Sya..."
"Hemmm..Apaan?"
"Gue udah gila. Itu beneran bang Raga gue yang dulu itu. Gila gila gila, gue udah dua kali jatuh cinta sama dia"
Tasya melongo mendengarkan penuturan Reka sahabatnya
"Apa maksud lo jatuh cinta kedua kalinya?" tanya Tasya
"Pas SMA gue suka banget sama bang Raga itu, eh terus gue pindah rumah kan, lah tadi pagi gue nabrak dia di deket auditorium itu, gue pikir ganteng juga nih cowok. Eh tau nya malah itu bang Raga gue yang dulu" jelas Reka panjang lebar
"Hoooo dasar lo kalo liat yang bening-bening langsung suka" Tasya menonyor kepalanya Reka
Reka hanya menanggapinya dengan ketawa..
"apa benar itu kamu bang Raga? ya ampun moga aja bisa ketemu lagi" batin Reka
"Terimakasih telah datang padaku untuk yang kedua kali"~Reka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments