Reka semakin erat memeluk Raga dan menelusupkan wajahnya dalam dada bidang Raga.
Saat fajar, Reka bangun duluan, karena dekapan Raga sangat erat akhirnya dia pasrah saja dan menikmati pelukan hangat pria yang sangat dia cintai itu. Dipandanginya wajah Raga yang masih tertidur, hidungnya yang mancung, bibirnya yang sedikit tebal dan sexy, Aahhh menggoda sekali ingin aku gigit rasanya, teriak batin Reka gemas.
Dengan ragu Reka mendekatkan bibirnya dan mencium bibir Raga. Tanpa diduga Raga langsung membalas ciuman Reka, sejenak Reka terdiam karena kaget, lalu ia pun membalas ciuman Raga. Semakin lama Raga memperdalam ciuman dibibir Reka, diraihnya tengkuk Reka dengan tangan kirinya, sedang tangan kanannya membelai pipi mulus Reka.
Reka yang telah terbuai dengan semua perlakuan Raga hanya mampu mengikuti nalurinya. Setelah ciuman dibibir, Raga menurunkan ciumannya dileher jenjang Reka, disapunya setiap jengkal kulit mulusnya, dihisap terkadang digigit kecil sehingga membuat Reka mengerang dan meninggalkan bekas kemerahan. Raga yang telah dikuasi nafsunya tak dapat mengontrol tubuhnya.Birahi yang telah sama-sama memuncak menutup pikiran rasional keduanya.Raga melepas semua pakaiannya dan kini mereka tanpa sehelai benang yang menutupi. Raga terus memberi rangsangan-rangsangan untuk membangkitkan gairah Reka. Kini ia berpacu dengan waktunya sendiri, nafsu telah membakar tubuhnya hingga panas.
"Tahan sakitnya sebentar sayang" bisik Raga ditelinga Reka. Raga lalu menyatukan tubuh mereka. Reka memekik merasakan perih yang luar biasa dibawah sana, setitik air mata lolos diujung matanya . Raga memimpin permainan, dengan sangat lembut memperlakukan Reka disetiap gerakannya. Suara nafas yang semakin memburu menandakan mereka akan segera mencapai puncaknya. Raga menghentakkan kuat, menyalurkan semuanya pada Reka saat ini. Meskipun ia pernah beberapakali berhubungan dengan kekasihnya, tetapi kali ini dia mendapat pengalaman yang luar biasa.
Reka menatap langit-langit dengan tatapan kosongnya, setelah semua pikiran warasnya kembali ia amat menyesal.
hiks hiks hiks
Reka sudah berusaha menahan suara tangisannya, namun suara itu lolos begitu saja dari mulutnya.
Raga memeluknya, mengusap air mata yang jatuh membasahi pipi Reka.
"Maaf ya dek, abang bener-bener nggak bisa ngontrol diri abang" ucap Raga penuh penyesalan
Reka masih diam dalam tangisannya, tidak merespon apapun yang Raga lakukan dan katakan padanya.
"Abang bener-bener minta maaf, abang nggak akan ninggalin kamu. Abang janji" ucapnya lagi
"Beneran ? abang nggak bakal ninggalin Reka ?" tanya Reka. Reka menatap mata Raga lekat-lekat. mencari kebenaran yang tersimpan disana. Raga menganggukkan kepalanya, mengusap lembut pipi Reka dan mengecup keningnya. Kini mereka memejamkan matanya, merakan kehangatan satu sama lain.
Raga mengusap lembut rambut Reka, dan menciumi pucuk kepala Reka dengan sayang. Entah apa yang sedang dia dan Reka pikirkan, yang jelas mereka sangat lelah sehabis olahraga pagi mereka yang panas. Perlahan-lahan keduanya masuk kealam mimpi mereka masing-masing, dan membawa kisah panas mereka pagi ini.
Dalam Cinta, tubuh adalah salah satu komponennya. Dimana letak rindu yang mempu membakar jiwa. Namun keliru jadinya kalau tubuh dijadikan alasan sebagai cinta. Bukan rindu yang akan membakarmu, tetapi nafsu.
"Biarkan ini jadi penyesalanku saja, kamu jangan !"~Reka
*Maaf ya guys kalau masih banyak kurangnya. mohon kritik dan sarannya karena ini karya pertamaku. Semoga kalian suka, and Thank You**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments