Walau pun Ibu mertua nya Riana sangat lah amat benci padanya, namun Riana berusaha untuk membuat mertua nya berubah meski harus bertarung dengan pelakor-pelakor diluar sana.
Suara ketukan pintu dari arah luar membuat semua seisi rumah menengok nya.
Siska si Pelakor judes, so kecantikan dan tak mau memikirkan nasib orang, seperti cs nya. Ya siapa lagi kalo tuan Mr.
"Hallo Cantik??kamu sama siapa kesini??" tanya Mr pada Siska.
"Aku sendiri Tan?? oiya mana anak kamu yan??" tanya Siska sebari melirik ke arah Pak Dewanto. Tanpa mengucap salam dan bersalaman layak nya tamu.
Riana hanya bisa terdiam melihat kedatangan Siska yang tiba-tiba saja muncul. Dan Rian penuh amarah dan sangat marah dengan hadir nya Siska. Ia menghargai perasaan istrinya. Sambil menyeret tangan Siska keluar ia cepat-cepat berjalan menuju ke luar pintu.
"Sini Kamu????" sambil menyeret nya.
"Ih Rian sakit!!" sambil berjalan untuk melepaskan tangan nya. Dan Mr mengikuti Rian yang menyeret nya.
"Rian.... lepasin tangan Siska??" ucap Mr sambil berjalan keluar.
"Tante tolong dong....." rengek Siska.
"Riannnnnn... Dengar gak sih bunda bilang.??" bentak Mr.
Dan Rian pun melepaskan nya seperti melemparkan tangan Siska.
Ia benar-benar tak pikir pada keduanya, disaat ia merasakan kebahagiaan dari anak nya. Bunda nya hanya bisa menyakiti hati Riana.
"Bunda kenapa sih gak pernah mikir.. Bun liat Riana mantu Bunda, ia memendam kesakitan yang mendalam karena tingkat bunda." ujar nya sambil membalikan badan ke arah taman.
"Terus apa yang kamu mau dari bunda?? menikahinya sudah, hidup mapan sudah. Tinggal apa lagi??" ucap Mr.
"Bun.. Coba lah terima kekurangan nya, apa sih yang bunda cari dari Riana?? masalah harta??" bentak Rian.
Dari sisi itu Riana dan pak Dewanto mendengar obrolan tersebut termasuk ibu Riana, Ibu Riana dan Pak Dewanto sangat lah terkejut mendengar nya.
"Apa yang di magsud kamu Rian...??" tanya Pak Dewanto
"Pah????" ucap mereka berdua.
Karena Riana sudah tak kuat dan muak dengan semua yang terjadi pada dirinya, akhirnya Riana angkat bicara.
Ia benar-benar merasa di injak-injak dengan perilaku Mertuanya tersebut meski Pak Dewanto baik terhadap nya.
"Riana tau Rian miskin, tapi Saya tidak pernah ingin hidup kaya, saya tak pernah mimpi bisa menikah dengan Rian, hanya saya memendam rasa dulu dari sana lah saya memilih nya, jika bunda tidak menerima kekurangan saya, saya akan pergi dari sini." ucap nya sambil membawa bayi serta mengajak Ibu nya.
Sementara Pak Dewanto menyeret istrinya pergi dari rumah Rian, dan Rian menyusul Riana yang pergi mengendarai taksi sementara Siska pergi tanpa ada dosa yang ia lakukan terhadap semuanya. Ia tak memiliki rasa takut dan menyesal, melainkan ia tertawa sambil meninggalkan Rumah tersebut.
Rian mengejar taksi tersebut dengan kencang nya.
Sementara di sisi lain Pak Dewanto.
Pak Dewanto benar-benar kecewa dengan kelakuan istrinya tersebut memalukan. ia baru tau jika selama Rian menikah, ia tak menyukai nya. Bahkan membenci nya, tak lama Pak Dewanto sampai di ruang nya, Pak Dewanto langsung masuk rumah tanpa mengajak istrinya.
"Pah coba jangan begini terhadap bunda??" ujar Mr.
"Apa bunda bilang?jangan begini.. Apa yang Bunda lakukan terhadap menantu kita?? kenapa kamu membenci nya??" tanya Pak Dewanto.
"Kita itu dari keluarga terpandang Pah??tak pantas lah kita menerima menantu yang kurang derajatnya." jawab Mr.
"Bun, kamu memang memikirkan harta dan harta, coba kamu berpikir jika seperti Siska yang akan menjadi menantu mu, apa akan menjamin kebahagian anak kamu, Rian memilih Riana karena ia bahagia dengan nya. Kamu hanya memikirkan kebahagian diri sendiri, sekarang lihat menantu mu yang pergi karena sakit hati." ujar Pak Dewanto sambil meninggalkan istrinya ke kamar.
Sementara Mr hanya duduk santai-santai tak pernah menyesal apa yang telah ia lakukan. Ia benar-benar membenci Riana.
Disisi Riana.
"Bu kita ke ruang ayah saja yah??" tanya nya.
"Ibu tidak tau kelakuan mertua kamu seperti itu, ibu gak tau jika selama ini kamu tersisa oleh sipat nya nak(Sambil menangis)" ucap ibu.
"Sudah lah Bu jangan dipikirkan, mungkin ini sudah menjadi takdir bagi keluarga kita Bu, dan jika ayah masih ada, mungkin ayah akan merasakan sakit yang kita rasakan." ujar nya.
"Coba aja jika dulu kamu tidak ibu nikahkan dengan nya, pasti kami tidak akan seperti ini nak?? ibu merasa bersalah terhadap ayah mu, karena tidak bisa menjaga mu.." tangis ibu tersedu-sedu.
"Ibu jangan menangis, biar Riana saja yang menampungnya." sambil mencium bayinya.
Dan akhirnya mereka pun sampai di rumah nya.
Mereka keluar dan hendak masuk, tiba-tiba Rian memanggilnya dari mobil.
"Sayang tunggu..." teriak Rian. Dan ia pun berjalan menuju Riana.
"Apa lagi mas??Sudah lah mas aku tidak mau membahas semuanya, aku sudah tidak sanggup mendengar cacian hinaan dari bunda kamu." ucap nya sambil memberikan bayi nya ke ibunya. Dan ibu nya membawa nya kedalam karena cuacanya yang panas.
"Sayang... jangan begitu jangan lah mendengar Bunda, coba kita omongkan dengan pikiran yang tenang dan dingin.. Aku tau kamu sakit hati, tapi jangan meminggalkan aku sama anak aku, jangan pisahkan kita sayang..." mohon nya pada Riana sambil memegang kedua tangan nya.
"Coba mas pikirkan saja penyesalan terhadap semua keluarga mas, aku tidak akan memisahkan kalian. Yang terpenting anak ku bersama ku sekarang.." dan Riana pun masuk dan menutup pintu nya.
Rian yang cukup marah memendam amarah nya dan langsung pulang ke rumah Papah nya untuk mengeluarkan semua unek-uneknya.
Ia pun berjalan ngebut tanpa memikirkan keselamatan ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya gaysss, Author up satu bab dulu yah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Ciripah Mei
Riana knp marah sm Rian kan Rian selalu ngebale Riana
2021-02-17
3
Lindra Yadi Ilin
gila ya mamanya rian.
2020-12-04
0
Noejan
Sdh boomlike, next💓
2020-10-26
0