Dari agak kejauhan Salman pria yang tengah mengintai Riana sejak dulu menghampiri ke warung yang tengah mereka makan, dengan rautan masam ia berjalan sambil mengangkat tangan kiri nya ke pinggang.
Obrolan mereka pun terpotong dengan kedatangan Salman, lalu Rian pun mulai bertanya.
"Salman, mau makan juga,?"tanya Rian.
"Iya!."dengan suara cuek.
"Yasudah Pak saya mau kembali bekerja."jawab ku sambil berjalan.
Rian pun mempersilahkan kan nya untuk pergi karena dia merasa tidak enak jika teman sekantornya mendengar perbincangan nya antara Riana.
Namun dilain sisi Salman mulai Kepo dengan hubungan nya dengan wanita yang ia tuju.
Memang Salman orang nya judes, tak banyak ngomong namun baik.
Banyak sekali wanita dan Ibu Ibu Bhayangkari yang selalu memujinya karena ketampanan nya dan kebaikan nya, namun dengan ke judesan nya membuat para wanita tidak berani mendekati.
Namun tidak dengan Riana, Salman justru mengejar nya.
Di waktu sepulang kerja Salman mengintai Rian dari dalam mobil nya, dan tidak di sangka Riana berjanjian dengan Rian.
Dalam hati terdalam Salman berbicara..
"Oh jadi mereka ketemuan, eh tapi kenapa gwe kesal sama Salman yah. apa jangan-jangan gwe mulai suka sama Riana?". tanya diri sendiri.
Dan Salman pun terus membuntuti Riana dari kejauhan, Rian mengajak Riana makan di sebuah Restoran. Dan Salman masih berada di dalam mobil nya.
"Kamu mau makan apa Ri?," tanya Rian.
"Apa aja Pak asal jangan bersantan, soal nya perut saya lagi sakit!!."jawabku.
Dan Rian pun memesan pesanan makanan yang di perintahkan oleh Riana, dan dalam hatinya berharap Riana mau menjawab permintaan nya yang tadi siang.
Sambil menunggu makanan datang, Salman pun berpura pura memesan makanan di restoran tersebut dan duduk di sebelah kursi mereka. Dengan pakaian yang berbeda dengan baju tugas, namun Rian tidak menyadari nya.
"Gimana Ri pertanyaan ku yang tadi Ri,?"tanya Rian.
"Emhh gimana ya Pak, saya belom bisa menjawab Pak. Saya juga bingung kenapa Bp memilih saya?," tanya ku balik.
"Saya mencintai kamu karena Alloh, saya gak pandang kamu dari status kamu Ri!!."ucapnya.
Riana hanya bisa terdiam sambil memainkan makanan di depan nya tersebut, dia kebingungan dengan semua nya. Ia tidak mau menikah dahulu sebelum bisa membahagiakan Ibu nya terutama adik nya yang masih sekolah.
Bagi keluarga nya Riana adalah tulang punggung bagi mereka.
"Kenapa kamu diam? kamu tidak mau Ri??," tanya Rian kembali.
"Bukan begitu Pak, jujur saja saya itu banyak tanggung jawab nya Pak. Saya punya keluarga dan Ayah saya sudah tidak ada Pak,"jawab ku
"Oh maaf saya tidak tau, maaf jika saya menyakiti hati kamu??,"ucap Rian.
"Gak apa Pak."awabku kembali.
Disisi lain Salman mendengar semua obrolan mereka, dan ia pun pergi meninggalkan mereka berdua.
Cukup lama mereka makan disana sampai tidak ingat waktu untuk pulang.
Waktu menunjukan pukul 19:00 Riana masih berada di restoran tersebut, dan Rian hanya bisa menatap wajah Riana dari kejauhan.
"Kamu tidak mau pulang??,"tanya Rian.
"Emh iya Pak ayo kalo sudah beres."jawabku.
Dan mereka pun pulang dengan diantar oleh Rian.
Setibanya di rumah, Riana memikirkan ucapan Rian, ia memikirkan nasib nya sekarang ini. Memang status nya sudah menunjukan untuk nikah, namun ia berpikir pada adik nya yang masih harus sekolah. Ia tidak mau jika adik nya memiliki status sama seperti ia, Riana ingin adik nya bisa sampai kuliah dan sarjana bisa sukses biar adik nya memiliki pekerjaan yang layak dan baik, tidak seperti dirinya.
Keesokan nya...
Riana kini masuk kerja aga siangan karena ia ingin mengundurkan diri dari kantor polsek, agar Pak Herman tidak mengharapkan nya kerja lagi disana.
Saat berjalan, ia melirik ke dekat masjid yang berada di Polsek tersebut. Ia melihat ada Salman disana, namun Riana tidak menanggapinya karena tujuan ia datang kesana hanya ingin bertemu dengan Pak Herman.
Seusai ia berbicara, Salman menunggunya di depan jalan pintu gerbang. Riana hanya bisa cuek bebek melihat nya.
"Tunggu,"ucap Salman sambil memegang tangan Riana.
"Ishh sakit Pak Salman,"rengek ku.
"Saya hanya ingin berbicara sama kamu, paham?? saya tidak akan menyakiti kamu, karena saya sayang sama kamu!!."ucap Salman.
Seolah Riana terkejut mendengar nya, karena ia tidak berpikir jika Salman bisa langsung menggumkapkan perasaan nya. Pikiran nya Salman itu orang nya dingin kaya batu es, cuek nya kebangetan. Namun bisa bisa nya Salman menembak nya.
Riana hanya bisa terdiam tanpa jawaban, ia hanya bisa menangis. Dan Salman seolah khawatir dengan Riana tersebut, ia takut jika perlakuan nya membuat Riana sakit hati.
Salman pun mengusap air mata Riana dan mengajak nya duduk di warung sebelah Polsek. Riana pun duduk, Salman mencoba menenangkan nya dan berlutut sambil mengusap kembali air mata nya.
"Maaf ya jika saya kasar?? kamu kenapa kok bisa langsung nangis kaya gini, apa tangan saya terlalu kasar sama tangan kamu??,"tanya Salman.
Riana tidak menjawab, ia hanya bisa mengusap usap pipinya, dan Rian pun tiba tiba datang menghampiri mereka berdua.
"Kamu kenapa Ri??,"tanya Rian.
"Apaan sih lo dateng dateng nyosor aja kaya bajaj??," ucap Salman.
"Lo kok ngegas?? emang salah jika gue nanya?? emang Riana siapa Lo hah? pacar, calon istri, bukan kan??,"tanya Rian.
"Riana itu-."ucapan Salman pun seolah terputus.
Riana pun pergi meninggalkan mereka berdua, karena mereka sedang beradu mulut.
Riana beralih memulai bekerja kembali dengan melupakan kejadian barusan.
Ia tidak menyangka jika kedua polisi tersebut bisa tertarik padanya, Riana tidak mau memilih antara siapa yang akan ia pilih. Karena menurut nya jika ia memilih salah satu akan terjadi keributan antara polisi disana dan akan merusak institusi kepolisian.
Tiga tahun kemudian..
Cukup lama Riana bekerja disana, kini usia nya beranjak dewasa. ia berpikir semua teman nya sudah menikah bahkan sudah memiliki anak. Tapi disisi lain Rian masih menunggu Riana.
Beda dengan Salman ia memilih menikah dengan teman sekepolisian nya. Namun pikiran Riana dengan lama nya ia bekerja dan tanpa mengabari siapapun dari mereka berharap bahwa mereka sudah tidak mengharap kan nya, namun tidak.
Ia mencoba berjalan kaki melewati kantor Polsek tersebut, ia bukan ingin bertemu melainkan sengaja jalan kaki karena ia pulang masih aga siangan.
Dalam perjalanan nya nama nya terpanggil.
"Riana?,"teriak pria dengan kemeja hitam dan jeans hitam.
Sontak Riana bertanya tanya siapa yang memanggilnya. Tak disangka Rian yang memanggil nya.
Riana pun menghiraukan nya dan terus berjalan karena ia berpikir pasti Rian sudah nikah, Rian pun mengejarnya.
"Tunggu?? kamu mau kemana?,"tanya Rian.
"Eh Pak Rian, tadi saya kira siapa makanya saya jalan aja gak mendengarnya, gimana kabarnya Pak?? sehat kan??,"tanya balik ku.
"Saya baik, kamu gimana??oh iya kamu masih bekerja disana??," tanya kembali.
"Alhamdulillah Pak masih," jawabku sambil terus berjalan.
"Iya Pak gimana Bp sudah menikah??,"tanyaku.
"Belom, saya menunggu kamu!!." jawaban simple Rian.
Riana hanya terdiam mendengar ucapan Rian terucap kembali. sebenarnya Riana juga menyukai Rian, namun ia menyadari status nya. Menjadi Ibu Bhayangkari tidak lah mudah, sedangkan Riana hanya dari keluarga kecil dan berpendidikan rendah.
🦚🦚🦚Gimana nasib Riana yah selanjutnya??,Mau kalian gimana??comant di bawah yah,,jngan lupa tinggalkan like, dan comnt,,🦚🦚🦚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Wihh rian msih setia menunggu
2022-12-20
0
Rahmawaty❣️
Wihh riana byk yg suka😁
2022-12-20
0
Anyta Djami Lay
riana lanjut kuliah dan nikah dengan rian
2022-09-20
0