Kini mereka pun mencoba membuka lembaran baru di rumah tersebut tanpa mertua dan orang tua. Memang benar kata orang, jika kita menikah coba lah agar istri tidak satu atap dengan orng tua dan mertua sebab jika dia bersatu akan kemungkinan ada kata-kata yang akan keluar yang tidak enak.
Sejak makan tersebut mereka hendak segera tidur, tak lupa Riana membantu Bi Nina mencuci piring.
"Bu biar saja yang mencuci piring, Ibu tidur saja." ucap Bu Nina
"Tak apa Bi saya sudah biasa dalam hal ini, Bibi pulang aja lagian ini kan sudah sore," ujar nya
"Tapi kan kata bapak kali rumah belum selesai tak boleh pulang Bu,??"ucap Bu Nina kembali.
"Tak usah Bu, pulang saja ini biar saya aja yang selesaikan. Oiya itu makanan nya jangan lupa dibawa ya Bu sayang...." jawab nya.
Dan Bi Nina pun menganggukan perintah Riana, ia tidak menyangka jika majikan nya tersebut sangat lah amat baik, ia beruntung bisa mempunyai majikan seperti itu hanya jarang saja majikan seperti itu.
Bi Nina pun mengambil dan cepat pulang karena hari semakin sore.
Waktu menunjukan pukul 19:00, dua sejoli itu pun sedang menonton tv di ruang tamu tampak serasi hingga bercanda gurau sepeti anak yang di beri balon.
Suara ponsel Rian pun berbunyi.
Dertttt...
"Iya Bun???,"tanya Rian pada bunda nya.
"Oh Bunda besok mau kesini, tapi Rian gak ada dirumah Bu cuman ada Riana sama asisten, ouh yaudah.."Rian pun mematikan ponsel nya.
"Bunda mau kesini mas?? sama Papah gak??," tanya nya.
"Iya cuman Bunda saja, Papah kan dinas..." jawab Rian.
Karena malam semakin larut mereka pun segera tidur karena besok Riana akan masak untuk mertuanya tersebut.
Keesokan harinya...
Rian telah pergi ke kantor, hanya ada Riana dan Bi Nina saja di rumah tersebut. Riana pun mengajak Bi Nina ke pasar untuk belanja sayuran.
"Pagi biii??" sambut nya.
"Pagi Bu,," jawab Bi Nina.
"Bi anterin saya yu ke pasar, saya mau belanja. Bibi belom belanja kan??" tanya nya.
"Belum Bu, tapi pasar kan agak jauh Bu,, nanti ibu cape. tunggu tukang sayur saja." ujar Bi Nina.
"Emhhh saya mau beli daging dan udang Bi, mertua saya mau kesini. Kita jalan kaki saja lagian kan masih pagi Bii." jawab nya.
"Yasudah ayo Bu, tapi bener ibu gak pake mobil gitu takut nya ibu cape Bu,??" tanya kembali Bi Nina.
"Gak kok ayo Bi," dan mereka pun kerjakan untuk belanja.
Terasa senang Riana berjalan menuju pasar, maklum ia sudah biasa sederhana.
Bi Nina pun tampak keheranan melihat tingkah laku majikan nya tersebut.
"Bu Riana tampak senang sekali apa Bu Riana sudah biasa seperti ini, setau saya jika ibu Bhayangkari itu paling anti ribet dan pilih simple aja. Tapi Bu Riana baik orng nya gak sombong, saya salut dengan semuanya. Pak Rian sangat beruntung punya istri seperti ini."
Ujar hati Bi Nina berbicara.
"Bu saya mau tanya Bu,?? boleh gak Bu??" tanya Bi Nina.
"Boleh Bi boleh tanya apa??" jawab nya.
"Ibu kok mau sih jalan kaki, padahal kan ibu ini istri polisi." tanya Bi Nina.
"Hehehe, Bi saya itu orang biasa. Dan lagi saya hanya pendidikan SMA saja, jadi apa yang harus disombong kan?? walau hanya suami saja berseragam polisi, saya gak mau menyombongkan nya karena buat saya, kebahagian itu bukan dari seragam nya tetapi hati dan kasih sayang nya.." ucap nya.
Seolah Bi Nina pun tersenyum mendengar ucapan majikannya, begitu rendah nya mendengar itu semua.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka pun tiba di pasar pasar tersebut.
Riana segera berbelanja daging sayuran dan bahan-bahan masak lainnya dan bahan buat cadangan cemilan dan gak lupa pula menyisihkan uang pada kotak amal.
Setelah selesai Riana mampir ke Toko baju hendak membelikan Bi Nina baju karena ia melihat dari kemarin bahwa Bi Nina itu memakai baju itu itu saja.
Dan Bi Nina hanya bisa mengikutinya saja Tampa berkomentar.
Dan setelah beberapa lama Riana pun pulang dengan berjalan kaki kembali.
"Bi ini bawa yah??pake." ucap nya.
"Apa ini Bu???" tanya Bi Nina.
"Ini baju buat Bi Nina.." jawab nya.
"Lho kok buat saya Bu??" tanya kembali.
"Bawa saja pake ya Bi!!!" ujar nya.
Dan Bi Nina pun segera menaruhnya di lemari dan berlanjut memasak.
Setelah sekian lama masak akhirnya Mertua nya pun datang dengan teman nya.
"Bunda???" ucap nya.
Bunda nya pun Tampa mengucap salam dan tanpa menjawab sapaan menantunya tersebut.
Memang aga rada jutek sih, karena Bunda nya tersebut tidak suka dengan Riana karena status nya itu bukan anak kuliahan.
Dan Ibu Dewanto pun duduk seperti di rumah nya sendiri..
"Oh ini rumah nya Rian?? seharusnya nya sih ini jadi rumah kamu dan Rian Siska??" ucap Mr Dewanto.
Riana pun seolah diam dengan ucapan mertuanya tersebut, ia tidak menyangka kehadiran nya tidak di rindukan oleh mertuanya nya tersebut. Namun Riana tetap sabar.
"Oiya ini kenalin ini Siska teman Bunda,,??" sambil menuduhkan.
Dan mereka pun bersalaman. Dan tampak dari Siska pun meninjuka mata yang jahat.
(Aduuhhhhhhh bau bau Pelakor lagi nihh).
"Ada makanan kan disini??," tanya Mr.
"Emhh ada Bun di sana ,tadi Riana masak dulu." Jawa nya
"Bunda lapar bisa kamu siapkan??" pinta Mr.
"Boleh Bun," dan Riana pun menyiapkan makanan tersebut.
Tak lama Rian pun pulang aga siang karena Bunda nya akan kerumah.
"Mas??kamu udah pulang mas??" tanya nya.
"Sudah sayang, " sambil mencium kening istrinya tersebut.
Tampak sudah siap makanan dan keluarga disana, namun ia merasa heran jika ada Siska disana.
"Lho kok ada Siska disini Bun???," tanya Rian.
"Ya bunda yang ajak," jawab Mr.
Riana dan Rian pun segera menyantap makan siang nya tersebut Tampa memperdulikan Siska.
Hanya Rian takut saja jika bunda nya tersebut masih mengharapkan jika ia dan Siska akan seperti dahulu.
"Oh iya Riana, kamu harus belajar seperti Siska ,Siska itu pendidikan nya bagus, dan tampilan nya juga bagus." ucap Mr.
"Magsud bunda apa??" tanya Rian.
"Ya Bun nanti Riana belajar..." sambil memegang tangan suaminya.
Ia tau jika suami tersebut sangat marah karena ucapan Bunda nya tersebut, dan tau apa tujuan mertuanya.
Dan setelah makan itu selesai, mertuanya pun lanjut ke lantai atas dan mengelilingi seisi rumah mereka. Riana hanya bisa diam, sementara Rian dan Siska sedang di ruang tamu, Riana pun hanya bisa meneteskan air mata tanpa mengeluh sakit hati yang ia rasakan.
Aduhhh kok jadi kaya pemain sinetron suara hati istri yah ..
Bunda Mr pun turun dan duduk di sebelah Siska.
sementara Riana dan Rian duduk berdekatan.
"Rian bunda harap sih kamu jangan dulu punya anak yah??" pinta Mr.
"Kenapa Bun?? kan lebih cepat lebih baik??," ucap Rian.
"Ya bunda belom siap jadi eyang.." ujar Mr.
"Kenapa bunda tidak siap?? kan yang punya anak kami.??" jawab Rian.
"Kamu itu kalo di kasih satu ngelawan aja yah,?? Bunda tidak suka kamu sama perempuan itu(Sambil nunjuk) dia itu miskin, tidak berpendidikan secara kamu itu anak terpandang, bunda mau kamu nikah nya sama Siska.." ucap Mr blak-blakkan.
Dan Riana pun tidak bisa membendung air mata nya. Dan ia langsung lari keatas.
"Ingat ya Siska, saya tidak akan pernah mencintai kamu lagi,, dan buat bunda Rian tidak bisa menurutkan apa yang mau bunda, Rian sudah besar. Rian tau mana yang baik dan mana yang tidak Bun." dan Rian pun meninggalkan Bunda nya dan lari mengejar istri nya.
Sementara Mr da Siska langsung keluar dari rumah tersebut.
Siska itu mantan Rian waktu ia sedang sekolah polisi, Siska memang menemani Rian sekolah namun semenjak Siska pergi ke luar negeri karena melanjutkan pendidikan nya, dari sana Siska memutuskan untuk putus hubungan nya, lalu Rian melanjutkan sekolah nya tanpa penyemangat Hinga ia menjadi AIPTU.
Ketika Siska sudah selesai sekolah, Siska pun mengabari Rian lewat telpon nya sewaktu Riana magang di Polsek, namun Rian tidak mau melanjutkan hubungan nya kembali karena ia sudah menyukai Riana.
Dari sana lah Siska mencoba mengejar Rian kembali dan mendekati Mr dewanto. Entah ia akan merebut atau apa.
Memang menjadi seorang polisi adalah dambaan setiap kaum hawa perempuan, namun tidak lah semua wanita tergiur oleh seragam nya. Contoh nya Riana, ia dari awal tidak bermimpi menjadi seorang ibu Bhayangkari.
Setelah itu....
Rian menemui istrinya dikamar hendak menenangkan nya. Ia tau jika ucapan bunda nya tersebut telah menyakitinya.
"Sayang?? Ucapan Bunda jangan didengar yah??" ucap Rian.
"Bunda itu seolah tidak mau jika aku jadi menantu nya." jawab nya.
"Udah jangan dipikirkan.." ujar Rian.
"Aku tau jika aku itu bukan wanita kaya, buka. wanita pintar, namun kenapa Mas memilih aku dari dulu, aku tidak pernah menginginkan Mas jadi suami. Karena aku sadar karena aku orang bawah.." ucap nya sambil menangis.
"Mas tidak pernah pandang kamu dari kalangan bawah sayang, percayalah.." ujar Rian.
Riana pun tidak mendengarkan ucapan suaminya kembali dan menyuruh Rian keluar dari tempat tidurnya.
Dan Rian pun memenuhi keinginan istrinya tersebut karena ia tau bahwa Riana sedang emosi.
Sebulan kemudian....
Kini pernikahan mereka sudah memasuki bulan pertama dan mereka adem tentram..
Namun saat Riana hendak membereskan dapur tiba-tiba Riana pingsan, dan Bi Nina pun terkejut melihat majikan nya tersebut.
"Ya Alloh Bu kenapa Bu??" teriak bi Nina.
Mendengar bi Nina berteriak akhirnya Rian pun dagang untuk melihat apa yang membuat bi Nina teriak.
Tak disangka istrinya lah yang pingsan.
"Ya ampun sayang??? kenapa Bi kok bisa kaya gini??" tanya Rian
"Saya gak tau Pak, tadi Ibu sedang beresin piring,," Jawab Bi Nina.
"Apa dia kecapean???" tanya Rian kembali.
"Tidak tau saya Pak, tadi sih Ibu cuman membereskan piring saja," ujar Bi Nina
Dan Rian pun menelvon dokter untuk memeriksa istrinya tersebut, karena iya tau jika iya ke Rumah Sakit akan semakin lama.
Dan setelah beberapa waktu akhirnya dokter pun datang ..
"Dok tolong periksa istri saya dok??" pinta Rian.
"Baik Pak!!," jawab Dokter.
Dan tak lama akhirnya selesai, dokter pun menceritakan apa penyebab istrinya pingsan tersebut.
Dan disana juga Riana telah siuaman.
Dokter pun duduk di sofa kamar mereka.
"Begini Pak, gak usah khawatir istri BPK tidak sakit kok??" ucap dokter.
"Lalu kenapa ia pingsan dok,??" tanya Rian.
"Istri bapak sedang hamil muda Pak??" ucap dokter.
Dan mereka pun diam tak bersuara betapa kaget nya mereka mendengar itu semua.
"Apa dok,?? hamil??" tanya nya.
"Iya Pak!!, kalo begitu saya permisi pamit??" dan dokter pun pulang diantar oleh BI Nina.
"Iya dok terima kasih, yaalloh sayanggg kamu hamil, Mas senang sayang..." sambil memeluk nya.
Riana pun gembira dengan berita tersebut, namun ia ingat suatu ucapan mertua nya kalo Ibu mertua nya belum siap memiliki cucu dari Riana.
"Mas tapi Bunda tidak menerima aku Mas??( sambil menangis)" ucap nya.
"Sudah jangan kamu pikirkan, nanti Mas yang mengabari Papah sama bunda, kamu kabari Ibu saja.." Riana pun menganggukan perintah suaminya tersebut.
Dan keesokan nya.....
Riana masih tidur di kamar namun Rian menyuruh Bi Nina agar Riana tidak bekerja atau membantu nya membereskan rumah karena istrinya tersebut masih dalam tahap hamil muda. Ia takut jika terjadi apa- apa pada kandungan nya. Tak lupa Rian menyuruh Bi Nina agar membeli susu ibu hamil sebanyak mungkin dan berbagai parian rasa agar ada nutrisi bagi ibu hamil dan calon anak nya tersebut.
Riana pun bangun dan segera kebawah hendak melihat Bi Nina masak apa.
Ia terkejut dengan susu yang ada di meja makan betapa banyak nya itu susu di kardus.
"Bi ini susu buat siapa bi??" tanya nya
"Itu buat Ibu, Bapak suruh saya membelinya. dan ini susu buat Ibu yang sudah saya seduh." ucap Bu Nina.
Dan Riana pun duduk dan menelpon suaminya. Ia sangat tidak suka jika ia di perlakukan seperti itu Tampa pemberitahuan.
"Mas ini susu banyak sekali mas,??" ucap nya.
"Itu minum yah sayang biar calon anak kita sehat..??" pinta Rian.
"Tapi Mas??" ucap nya.
"Tidak ada kata tapi ,itu untuk anak kita sayang. Kamu harus mau, kamu itu lagi hamil muda harus banyak nutrisi." paksa Rian.
Dan Riana pun mematikan ponsel nya dan meminum susu tersebut dengan terpaksa walau ia tidak suka susu namun apa daya, itu demi anak yang ia kandung.
Beberapa bulan kemudian...
Kini badan Riana mulai berisi karena sering makan banyak dan susu itu dan pastinya perut nya semakin buncit. Namun tak membuat Rian tidak suka ,namun itu lah kemauan nya terpenuhi menginginkan buah hati.
Kini kandungan Riana memasuki Empat bulan, Rian berniat bikin syukuran Empat bulanan. Tak lupa ia mengundang Bunda dan Papah nya ibu mertuanya dan tak lupa teman serta kerabat nya.
***Dihhh gaysss maaf banget author jarang UPP dikarena kan sibuk ngurus bocil.. tapi tenang aja author akan terus UPP lagi kok dan lanjut...
🦚🦚Jangan lupa tinggal kan jejak like, vote serta coment yahh🦚🦚***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
🐾🐾🌾🌾🌾
2020-10-25
0
ptr_25
Hallo kk aku mampir bawa bomlike, rate 5 n fav
salam dari My Teacher Is Mine
2020-10-15
3
Boru Tanjung
like kak..
lanjut up nya.
mampir kecerita aku ya
2020-10-13
1