Hari ini Rian memutuskan untuk tidak masuk ke kantor, ia memilih untuk berbelanja kebutuhan calon anak nya tersebut. Tak lupa ia menghubungi mertua nya agar membantu nya dirumah.
Asisten Rumah Tangga nya pun bersiap hendak ke pasar membeli sayur mayur dan tak pula Riana yang tengah menulis nama yang akan di undang.
Suara mobil yang berasal dari luar membuat Rian cepat keluar untuk memastikan siapa yang datang hari ini, ternyata ibu mertuanya yang datang. Rian pun menyambutnya.
"Ibu sudah datang?? bagaimana keadaan ibu sehat??" tanya menantu nya.
"Ibu sehat Nak...," jawab ibu.
Dan Ibu mertuanya pun bergegas masuk ke dalam rumah hendak melihat apa saya yang mereka butuhkan, dan Ibu nya pun memberi ide agar makanan yang akan di suguhkan untuk para tamu di harus kan memesan catering.. Dikarenakan takut jika memasak sendiri lebih rumit dan tidak enak.
" Riana?? setau ibu mending kita membeli/ memesan catering saja.. Ini kan yang kalian undang itu teman dan kerabat pastinya orang terhormat kan?? jadi jika kalian memilih masak sendiri takut nya tidak enak atau bagaimana lah!! Kan tidak tau, lagian kan tidak ada waktu buat memasak nya juga. Bagaimana???," ujar ide ibu.
"Iya sih Bu benar juga..." jawab Rian.
"Ya kalo Riana sih terserah Mas Rian aja Bu..," ujar nya.
"Kalo ini sih menurut ibu saja, jika kalian ingin memasak sendiri juga gak apa. Bibi dan ibu bisa pergi ke pasar," jawab ibu.
"Yasudah benar kata ibu mending pake catering aja toh gak ribet..." ujar Rian. Dan Riana pun mengikuti. arahan dari ibu nya tersebut.
Kini Rian pun segera memesan Catering ke rumah Padang yang benar-benar bagus dan sudah terbukti enak. Ibu Riana pun menyiapkan bungkusan yang akan dibagikan pada anak yatim serta makanan Yanga kan di suguhkan.
Langit sudah memperlihatkan warna oranye tanda sudah petang, Bunda dan papah Rian pun tiba di rumah tersebut dengan kerabat terdekat nya.
"Pah?? bagaimana sehat Lah?? tanya menantu nya. Tak lupa ibu nya pun bersalaman dengan besan serta kerabatnya.
Dari balik sana lah aura curiga dari perasaan Rian terpancar, ternyata Bunda nya mengundang Siska untuk ikut ke acara tersebut.
" Alhamdulillah nak Papah sehat, bagamana kandungan nya?? oiya Papah senang sebentar lagi Papah jadi kakek!!" nyengir Pak Dewanto.
"Ah Papah bisa aja..." jawab nya.
Dan Riana pun mengajak mertua laki- laki nya pun berkeliling kerumah nya karena cuman ia yang belum melihat rumah baru nya tersebut.
Namun Rian mengajak Bunda nya berbicara empat mata, Sementara Siska ditinggalkan begitu saja.
"Bun?? Apa magsud nya Bunda mengundang dia??,(Sambil nunjuk Siska), " ujar Rian.
"Ya memang nya salah?? Bunda hanya ingin di temani oleh nya.." singkat Mr.
"Bun, Bunda itu akan segera punya cucu dari Riana. Seharusnya Bunda sadar, dan menerima nya..." bentak Rian.
"Ingat Rian, kamu berani bentak Bunda hanya karena wanita itu, kamu itu laki-laki yang berpendidikan. Kamu itu seorang polisi??bagaimana kehidupan anak mu nanti jika kamu menikah dengan wanita seperti itu..." balas Mr.
"Aku benar-benar gak paham sama Bunda..Terserah Bunda saja.."Dan Rian pun meninggalkan nya.
Sementara Mr mendekati Siska yang tengah sendirian, ia benar-benar benci terhadap Riana, namun Riana hanya bisa sadar diri terhadap status keluarganya.
Pesanan catering pun datang, Rian segera memasuka nya ke dalam hendak di tata, tak lupa anak yatim pun terlihat sudah berada di depan garasi. Dan mereka semua pun masuk dan memulai acara nya.
Lumayan agak lama acara teu berlangsung, tanpa terdengar syahdu dan damai, dan Bunda nya pun terlihat seperti ingin tertidur. Siska pun mencoba membangunkan nya.
"Tanteeee.. Bangun,!!ikh kok malah tidur sih Tan?? kan tujuan nya kesini mau apa Tan??," sambil menggoyangkan tangan nya ke pundak Mr.
"Oh iya Sis, lagian enak sih sih tenang gitu sis!!," ujar Mr.
"Ih Tante mah, udah ah Siska pulang saja.." balas Siska.
"Jangan sis, sebentar lagi selesai.." jawab Mr
Dan mereka pun menunggu sampai selesai, acara nya berjalan dengan lancar, makanan pun tampak habis dan para anak yatim tampak senang mendapatkan rezeki dari keluarga tersebut.
Tapi dibalik itu semua Siska sangat lah jahat.
"Lihat saja nanti, kalian akan ku balas. hidup kalakn tidak akan bahagia." ujar nya dalam hati Siska.
Riana pun memberi bingkisan kepada Siska, Pak Dewanto tampak sedang mengobrol bersama Rian dan tamu undangan yang lain.
"Tidak usah, saya tidak butuh makanan ini. Saya bisa beli yang lebih mahal dibanding ini semua, kalo makanan yang kaya begini cocok nya untuk orang yang tidak mampu.." jawab Siska sambil membanting makanan nya.
Sementara itu Riana hanya bersabar dan bersabar dan membereskan makanan tersebut dibantu oleh BI Nina.
Ibu Riana hanya bisa menyaksikan tamu undangan nya tersebut bersifat kasar pada anak nya tersebut, ia bertanya-tanya ada apa ini semua.
Acara nya pun selesai dan kerabat serta tamu undangan pun telah pulang, dan hanya keluarga besar yang masih ada.
"Emhh Rian, kami besok masuk kantor kan??" tanya Papah.
"Masuk Pah(Sambil menyantap makanan)," jawab Rian.
"Oiya Papah besok ada tugas ke luar negeri dan papah harap kamu bisa mampir ke kantor ya." pinta Papah.
"Oiya Pah, makasih sudah menyempatkan waktu buat acara ini Pah??" ujar Riana.
"Iya ,,oiya Papah pamit pulang yang bersama bunda.??" ujar Papah.
Dan mereka pun bersiap hendak pulang, tak lupa Riana dan keluarga nya bersalaman pada besan nya. Termasuk Rian bersalaman.
Setelah mereka semua pulang, hanya tinggal ibu nya saja, ibu menanyakan hal yang tadi yang telah diperbuat oleh Siska. Apakah anak nya membuat masalah.
"Rin?? ibu mau nanyain tadi yang di lakukan teman kamu itu.." tanya ibu.
Dan Riana pun kebingungan untuk menceritakan nya kepada ibu nya karena ia tidak ingin hal yang ia alami tersebut terdengar oleh ibu nya, karena ia takut nanti jadi pikiran ibu nya tersebut.
Riana pun mengalihkan pembicaraan ini nya tersebut pada bingkisan yang tersisa.
"Iya Bu itu bingkisan nya ibu bagiin saja pada tetangga kita bi, dari pada di buang. Dan Bi Nina juga boleh kok bawa untuk makan dan dibagiin, lagian kan banyak.." ujar nya.
"Iya nanti ibu bawa, tetangga pasti bahagia bila dapat makanan ini. Yasudah kan acara sudah selesai, ibu pulang yah Rian??" tanya ibu.
"Oh iya Bu, Rian pesan kan mobil yah nanti biar Rian yang bayar dari sini, oiya ini buat ibu!!" Rian memberi amplop.
"Ini apa??Tak usah nak, Ibu bukan tukang, jadi ambil saja. Ibu masih ada yang diberi Riana bulan lalu??" imbuh ibu.
Dan Rian pun memberikan nya pada Bi Nina, namun bi Nina pun menolak nya karena Riana terlalu baik baginya, maka dari situ iya sangat beruntung bisa mempunyai majikan seperti mereka.
Ibu dan yang lain pun sudah pulang, kini bi Nina melanjutkan nya dengan membersihkan semua sisa makanan yang ada di ruang tamu tersebut.
*🙇Sabar ya Riana🙇
**Jangan lupa tinggalkan jejak gaysss***....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Ana Kulu kuta
Thor jangan sampai buat Riana keguguran yae
2021-08-04
0
C'idha Muzlimin
gak seru
2021-02-26
0
Tri Rahayu
jangan kebanyakan DAN
2020-11-27
0