Episode 14

Dari akhir acara 4 bulan kemarin, Riana kini susah untuk beraktivitas ia selalu dilarang oleh suami nya, namun Riana mengumpat umpat dalam membereskan rumah. Bi Nina sering menolak untuk dibantunya namun Riana memaksa.

"Bi Nina.. perut saya kok kaya ada terasa nendang yah bi," ujar nya.

"Ibu kan udah mau masuk 5 bulan Bu, pantas saja udah ada rasanya kan udah besar.," jawab Bi Nina.

"Saja Olga deh.." ucap nya.

"Olga udah meninggal Bu.." jawab Bi Nina.

Riana pun seolah mengerutkan dahinya dengan apa yang bi Nina ucapkan barusan. Ia tidak mengerti apa yang ia harus katakan.

"Ishh... Olga itu olahraga BI bukan Olga Syahputra. Gimana sih bi heheh.." tawa nya.

"Oalah gitu ya Bu, maaf saya gak tau hehe," jawab Bi Nina.

Riana pun lanjut dengan Olahraga di depan tv sambil menyetel kaset tentang olahraga selama kehamilan. dan ia pun mencoba nya.

Rian pun pulang dengan wajah kangen dengan istrinya. Rian syok melihat istrinya melakukan itu semua.

"Sayang ....kamu olahraga??" tanya Rian.

"Iya Mas.. Supaya badan ku enak gak pegal Mas.. oiya Mas mau makan apa biar Riana siapkan." tawar nya.

"Mas udah makan tadi sayang, dapet makanan dari kantor. Dan mas tinggal mandi dan udah deh liatin istri Mas yang cantik ini." gurau Rian.

Riana pun hanya bisa tertawa sambil melanjutkan aktivitasnya, Bi Nina hanya bisa nyengir-nyengir melihat majikan nya sepeti anak kecil yang sedang bermanja, maklum kan masih bau bau pengantin baru wkwkwk..

Riana pun duduk disopa dan sudah biasa Bi Nina menyiapkan susu serta cemilan yang lain untuk Riana agar ia ta merasa kelaparan melulu.

Kini badan Riana semakin berisi ditambah masa kehamilan nya.

4 bulan kemudian.

Kini usia kehamilan Riana menginjak 9 bulan dimana masa-masa ia akan melahirkan, Rian selaku suami selalu saja pulang cepat agar ia tau bagaimana keseharian istrinya tersebut dan tidak ingin istrinya kenapa-kenapa. Mungkin takut melahirkan terus Riana gak ada kali gitu yah guyyysss..

Lanjutt..

Riana hanya bisa berjalan sedikit demi sedikit untuk berolahraga mundar mandir agar nanti persalinan nya lancar.

"Mas kok pulang sih Mas??" tanya nya.

"Aku takut kamu kenapa-kenapa sayang." ucap Rian.

Riana tau apa yang di magsud oleh suami nya tersebut. Ia takut jika dimana ia melahirkan, Rian tidak ada di sisi nya. Memang benar sih gaysss harus begitu toh kalo berojol di jalan kan bahaya....

Riana pun hanya tersenyum melihat tingkah laku suaminya tersebut.

Waktu pun semakin cepat..

Riana yang masih tertidur pulas dengan balutan selimut, Rian yang tengah mandi tak pernah berkepikiran jika istrinya akan melahirkan hari ini.

"Duh Mas kok sakit yah. dududuh mas?? (Panggil nya) sakit.," panggil nya. Rian pun tak kunjung mendengar, mungkin karena masih mandi kali yah.

"Massssssss tolonggg.." jerit nya. Bi Nina yang sengaja menginap di rumah Riana mendengar jeritan nya tersebut dan langsung lari menuju kamar nya.

"Bu kenapa Bu, boleh saya masuk Bu??," tanya bi Nina.

"Masuk bi, tolong saya." Ujar nya. Dan Bi Nina pun masuk dengan seijin majikan nya. Melihat Riana kesakitan, dan Bi Nina membuka selimut nya, bi Nina melihat air ketuban Riana sudah pecah.

"Yaalloh Bu, ibu udah mau lahiran. Ayo saya bantu Bu.." Tawar bi Nina.

"Aduh Bi sakit Bu, saya gak kuat bi. saya gak ada tenaga bi." suara Riana yang ngos-ngosan.endengar suara ribut, Rian pun keluar untuk melihat apa yang dia dengar. Rian pun berlari ke ranjang nya.

"Sayang...kamu kenapa??" tanya Rian.

"Kami itu aku tadi teriak- teriak emang gak dengar..?" bentak nya.

"Ibu udah pecah ketuban pak, ibu kekurangan tenaga, ayo pak bawa ke Rumah sakit." ajak bi Nina.

"Tapi bi ini jam 01:20." jawab Rian.

"Rumah sakit 24 jam pak untuk ibu melahirkan. ayo pak bawa sekarang , takut terjadi apa-apa pada ibu.." ujar Bi Nina.

Dan mendengar ucapan bi Nina, Rian pun segera menyiapkan mobil , bi Nina sambil menyiapkan baju bayi dan perlengkapan nya, Riana pun di gendong oleh Rian karena tidak kuat untuk berjalan.

Selama diperjalanan, Riana sungguh tidak kuat, ia ngos-ngosan.

Dan ketika sampai di Rumah sakit, Riana segera di bawa ke ruangan bersalin. Rian mengabari ibu mertuanya dan Bunda Serta Papah nya agar bisa menyusul nya.

Namun sayang nya Riana tidak bisa melahirkan dengan normal karena Riana tidak punya banyak tenaga untuk mendorok bayinya keluar, jalan satu-satunya adalah jalan operasi sesar.

Ya ampun mendengar sesar itu ngeri gimana gitu.

Rian tidak bisa berkata apa-apa, ia meminta agar apa sana yang membuat istrinya dan anak nya selamat ia akan setujui.

Rian tampak tidak bisa diam, kepikiran takut terjadi apa-apa terhadap istrinya. Namun Ibu mertuanya segera datang dan menenangkan nya supaya tidak berpikiran negatif.

"Nak bagaimana??," tanya ibu.

"Riana harus melalui sesar Bu, karena Riana gak punya banyak tenaga.," ucap Rian.

Ibu mertuanya nya menenangkan nya, dan di susul dengan Mr dan juga papah nya datang ke rumah sakit untuk mencari tahu bagaimana keadaan menantunya tersebut, dan Rian pun menceritakan nya.

Tak memerlukan waktu lama akhirnya operasi sesar pun selesai, dokter yang menangani Riana berbicara bahwa anak keduanya adalah laki-laki dan sempurna namun Riana koma karena tidak mendapatkan tenaga.

Merak sekeluarga pun melihat anak serta cucu mereka ke ruangan bayi, dan Riana masih saya di ruangan nya dengan peralatan yang mengerikan.

Tiga hari kemudian...

Bayi mereka pun masih dirawat di rumah sakit karena tidak ada yang merawat nya , Mr tidak mau merawat nya karena Rian tau bahwa cucu pertama nya tidak di rindukan oleh nya. Jadi Rian memutuskan agar di rumah sakit lah yang aman bagi anak nya tersebut, namun Riana sudah Tiga hari belum lah lekas sadar, Rian hanya bisa menjenguk dan menangis melihat istrinya terbujur lemas. Namun ia tetap menyemangati nya walau dalam keadaan koma.

Tinggalkan jejak gaysss. hehehe lama up yah?? maaf yah author amat sibuk gaysss.

Tapi akan selalu UPPP kok, makanya jangan lupa .tinggalkan jejak, like, vote serta koment yah..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***