Tiga tahun kemudian.
Malam telah berganti menjadi pagi. Sinar matahari pagi masuk melalui jendela yang telah terbuka. Menyinari wajah pemuda tampan yang tertidur nyenyak dibalik selimut tebal. Ia menggeliat tak kala wajahnya terkena hangatnya sinar mentari.
"Tuan Arsen, Sudah waktunya anda bangun. Anda harus kuliah," ucap pelayan yang berdiri dengan sigap di sebelah ranjang berukuran king zise mencoba membangunkan.
"Tuan Arsen!" Pelayan kembali memanggil. Pemuda tampan ini kembali menggeliat membuka mata perlahan mulai mengumpulkan separuh nyawanya. Setelah beberapa saat ia bangun, duduk di tempat tidur kemudian hendak turun dengan sigap pelayan menaruh sandal dikaki tuannya.
"Bawakan sarapanku kemari," ucapnya dengan wajah dan suara khas bangun tidur.
"Maaf tuan. Nyonya besar menunggu anda di bawah untuk sarapan bersama." Pelayan tertuduk.
Arsen menarik nafas kasar. " Baiklah setelah siap-siap aku akan turun," ucapnya kemudian beranjak meninggalkan pelayan untuk membersihkan diri.
***
Beberapa saat kemudian Arsen turun dengan wajah yang terlihat sangat tampan walaupun tak ada senyum yang tersurat.
"Selamat pagi sayang," sapa wanita yang telah duduk di meja makan. Dia adalah Wina Raditia ibu kandung Arsen.
"Pagi ma." Arsen mendekat lalu duduk di kursi yang telah ditarik pelayan untuknya. Mulai memegang sendok dan garpu untuk menyantap menu sarapan paginya.
"Hari ini, giliranmu tinggal di rumah papa kamu, kamu akan menginap seminggu di rumahnya." Wina mengingatkan Arsen.
"Emm ... " Arsen hanya berdehem wajah tampannya terlihat tak bersemangat. Hari ini ia akan ke kampus lalu tinggal selama seminggu dengan papanya. semenjak perceraian kedua orang tuanya. Ia tinggal di tempat papa dan mamanya secara bergantian, seminggu di rumah mamanya lalu seminggu di rumah papanya, begitu seterusnya, berulang hingga sekarang telah enam tahun ia menjalani hidup berpindah-pindah itu.
"Ingat jangan beri hati pada ibu tirimu, jangan bersikap baik padanya. Terutama pada saudara tirimu jangan sampai dia punya tempat dihati papamu." Kembali Wina mengingatkan putranya.
"Ia, ma. Arsen paham, mama ngak perlu ingatkan Ar terus. Mama kan juga tahu, kalau Ar juga ngak suka tinggal di rumah papa," keluh Arsen. Setiap akan berkunjung ke rumah papanya, mamanya akan selalu memperingatkan tentang menghindari ibu tirinya. Setiap saat hanya itu yang selalu jadi pembahasan oleh mamanya dan ia juga jengah melihat ibu tirinya.
"Mama hanya mengingatkan kamu, jangan sampai kamu melunak pada mereka. Teruslah mengingatkan di mana posisi mereka." Wina menyeringai, sejak dulu ia telah menanamkan kebencian pada Arsen untuk keluarga baru papanya.
"Ia, Ar kuliah dulu." Arsen menghentikan makannya ia sudah tak berselera kemudian berdiri hendak pamit pada mamanya.
"Ia kamu hati-hati. Selalu ingat pesan mama. Sini peluk mama, kita ngak akan ketemu selama seminggu, mama pasti kangen sama kamu." Wina berdiri memeluk putra kesayangannya.
"Ia mama baik-baik ya. Aku pergi dulu," pamit Arsen mengecup pipi Wina. Kemudian berlalu meninggal ibunya.
6 Tahun yang lalu Arsen tak pernah menyangka pernikahan orang tua yang terlihat bahagia tiba-tiba hancur berantakan. Saat kedua orang tuanya memutuskan bercerai. Sang ayah Wisnu Angkasa Hutama dan ibu Wina Raditia memutuskan berpisah setelah membina rumah tangga selama 16 tahun. Dua keluarga terpandang dan berpengaruh yang bersatu karena pernikahan mereka akhirnya terpecah, keluarga Hutama dan Raditia menjadi tegang. Setelah perceraian masalah tak berhenti masuk dalam hidup Arsen akibat perpisahan, ia menjadi pewaris tunggal 2 perusahaan milik orang tuanya hingga perebutan hak asuh atas dirinya selalu menjadi perdebatan.
Setelah perceraian hak asuh putra kesayangan mereka Arsen menjadi perebutan Wina dan Wisnu, pertengakaran selalu terjadi hingga terciptalah sebuah keputusan bersama, mereka akan mengasuh Arsen secara bergantian, seminggu bersama Wisnu dan seminggu lagi bersama Wina. Kesepakatan itu terus berjalan hingga saat ini telah enam tahun Arsen menjalani hidup berpindah-pindah untuk menyenangkan hati kedua orang tuanya dan meredakan pertengkaran mereka.
Arsen Raditia Hutama pemuda tampan dengan sikap arogan, jutek, dingin, suka berbuat semaunya. Memiliki banyak kekecewaan dan kebencian dalam hatinya. Semenjak orang tuanya berpisah ia hidup tak tenang selalu menjadi rebutan dua keluarga karena ia adalah pewaris tunggal satu-satunya. Hidupnya bagaikan bola terlempar ke sana kemari. Belum lagi kekecewaan pada ayahnya yang menikah lagi dan telah meninggalkan ibunya demi perempuan dari masa lalunya. Membuatnya selalu mendengarkan nasehat kebencian dari mamanya untuk ibu tirinya.
Sejak perceraian orang tua hidupnya menjadi tak tenang. Ia harus berpindah dari seminggu di rumah papanya dan di sana ia akan melihat keindahan keluarga baru papanya yang sangat bahagia membuatnya jengah dan meratapi nasib keluarganya yang berantakkan. Dan jika seminggu di kediaman ibunya Wina Raditia maka selama tujuh hari itu dia akan mendengar kebencian perempuan yang melahirkannya itu, tentang ibu tiri dan saudari tiri yang telah mengambil posisi ibunya di keluarga Hutama. Sejak dulu ibunya selalu memberi peringatan agar tak pernah menerima istri baru papanya. Ia harus membenci dua wanita yang masuk dalam hidup papanya.
Pernikahan Wisnu dengan Erina juga membuat putri kesayangannya terluka semenjak menginjakkan kaki di rumah suami baru ibunya. Tak ada kebahagiaan yang didapatkan. Ia memang merasakan hidup terjamin memperoleh pendidikan yang terbaik, barang-barang mewah tapi, itu semua sesuai dengan apa yang mereka dapatkan yaitu penghinaan yang selalu diterima ibunya setiap bertemu dengan anak tirinya tuan Arsen.
Sarah Alia Wardani gadis cantik ini masuk dalam lingkungan Hutama tak ada kasih sayang dan pengakuan dari keluarga barunya bahkan status sebagai anak tiri pun tersembunyi dengan rapat. Dapur adalah tempatnya, tidur di barisan kamar pelayan demi menghindari hinaan dan pertengkaran saudara tirinya. Ia sama sekali tak ingin hidup dalam keluarga ini, alasannya bertahan hanya ibunya karena itu ia lebih nyaman hidup bersama pelayan dari rumah ini.
Selepas pernikahan ibunya, Sarah juga merasakan kesedihan semenjak masuk keluarga Hutama perhatian ibunya berubah. Erina sibuk memantaskan diri menjadi nyonya Hutama dan Sarah juga menjadi korbannya demi selevel dengan keluarga kaya. Gadis ini juga di bekali dengan begitu banyak ilmu dan kepintaran agar kelak Sarah menjadi perempuan berkelas.
Erina seolah tak peduli lagi pada Sarah yang lelah dengan semuanya. Ibunya sibuk mengambil perhatian anak tirinya agar posisinya sebagai nyonya Hutama aman, hingga gadis ini merasa ibunya lebih menyayangi Arsen dari pada dirinya. Sama seperti Arsen yang sangat membenci dirinya, begitu juga dengan Sarah yang juga sangat membenci Arsen karena Hina dan makian selalu diterima jika berhadapan dengan Arsen yang sampai saat ini tak pernah menerima kehadiran mereka. Dua Saudara ini tak pernah berdamai mereka saling bermusuhan dan selalu bertengkar seperti musuh.
Saat Sarah mengalami kesedihan, nasib yang tidak beruntung menjadi anak tiri di keluarga Hutama, ada seorang pemuda baik selalu berada disisinya. pemuda yang mampu membuatnya tertawa, menghiburnya saat kekecewaan melanda dan menjalani hari dengan ketidakadilan. Ia hadir dengan perhatian dan sikap lembut menenangkan
Sahabat Sarah dialah yang selalu menghibur Sarah dan menemani Sarah menjalani hari di rumah Hutama. Selalu menghibur dikala ia bersedih ketika melihat ibunya dihina, hanya Bian yang selalu mendampingi memberi bahunya tempat bersandar dari segala kesedihan. Selama masuk keluarga Hutama selama kurun waktu tiga tahun Sarah hanya memiliki satu teman yang selalu bersamanya menjalani hari dia adalah Bian. pemuda yang selalu membuatnya tertawa dengan cerianya.
.
Visual author hapus ...
.
.
.Like,coment,Vote .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
yahhhh.....kenapa diapus thor...
....3taun kemudian....
..like same "jodoh pilihan kakakku"....arsen vs arsenio askara
2022-05-13
0
Bzaa
like and favorit auto milikmu ntor👍
2021-09-02
0
Marlein Sulistyo Maukar
lanjut
2021-05-21
0