Suasana rumah mewah keluarga besar Priambodo sudah sepi saat malam setelah acara pernikahan sederhana usai dan beberapa sanak saudara pulang.
Sementara itu, Putri baru baru saja selesai membersihkan diri dan berganti pakaian. Ia tahu jika pernikahannya dengan putra dari pria yang telah menolongnya tersebut tidaklah nyata dan hanyalah sebuah status di atas kertas.
Ia tidak mengharapkan apapun dari pernikahan itu karena hanya menganggap sebagai sebuah balas budi semata.
Tadi Aldiano masuk ke kamar berbeda, seolah tidak ingin berada dalam satu ruangan dengannya. Hal itu sangat dimaklumi olehnya dan tidak akan protes ataupun mempermasalahkannya.
Kini, ia menyisir rambut panjangnya dan menatap wajah yang dulu sangat dibanggakan karena sangat cantik dan merasa bisa mendapatkan banyak pria yang diinginkan.
"Jika dalam sebuah pernikahan normal, keharmonisan dan kelangsungan dalam kehidupan rumah tangga itu ditunjang beberapa hal penting, yang salah satunya adalah keharmonisan dalam hubungan seksual suami isteri."
Putri mengingat rumah tangganya bersama Bagus yang hancur karena masalah **** dan faktor finansial. Hingga berlanjut pada hubungan gelap dengan Arya yang memberinya kepuasan ****, tapi tidak merasakan finansial yang nyata karena tidak mendapatkan restu.
"Aku pikir akan hidup bahagia selamanya dengan Arya setelah melahirkan putranya, tapi nyatanya, difitnah tanpa perasaan oleh mertua yang tidak pernah menyukaiku."
"Sementara sekarang, fenomena yang muncul di hidupku adalah keberadaan gay yang suka pada sesama jenis dan berstatus sebagai suamiku. Hal yang tidak pernah kupikirkan sampai sekarang dan aku benar-benar harus bisa bertahan hingga akhir."
Putri sebenarnya berharap Aldiano suatu saat insyaf dengan ingin hidup normal dengan cara ia menikahi seorang wanita, meskipun mungkin dalam perjalanan rumah tangga, tidak bisa memberikan kepuasan seksual kepada isterinya dikarenakan merasa lebih tertarik kepada sesama jenis.
Meskipun tidak sadar melalui dirinya, Putri berharap ada seorang wanita yang kelak bisa membuat Aldiano jatuh cinta dan kembali ke jalan yang benar.
Ia bahkan sampai mencari tahu mengenai informasi para kaum gay sebelum menikah. Mengenai sejauh mana suami homoseks yang menikah dengan seorang istri normal, yang dalam kehidupan rumah tangganya ternyata tidak dapat memberikan kepuasan **** yang sesuai dengan kemauan isteri.
Sampai ia menemukan beberapa jawaban atas pertanyaannya. Bahwa orang ahli meneliti permasalahan dengan menggunakan dua metode.
Pertama adalah pendekatan yuridis yang digunakan menurut ketentuan hukum yang ada, sedangkan normatif penyusun untuk menuju pada permasalahan boleh atau tidaknya sesuatu dipergunakan berdasarkan syari'at Islam.
Putri bahkan mengenal istilah role ****, yaitu Top dan Bot. Role **** sangat berpengaruh terhadap kertertarikan kepada wanita.
Dalam konteks dunia gay, Top berperan sebagai pria secara seksual. Putri mencari informasi apakah seorang gay Top bisa mencintai wanita atau tidak. Jadi, ia ingin tahu, apakah Aldiano menjadi Top atau Bot.
Hingga ia menemukan jawabannya bahwa secara umum gay yang memiliki role **** sebagai Top masih bisa mencintai wanita, hanya saja ini kembali lagi dari presentasi ketertarikan kepada wanita.
"Jika tuan Aldiano sebagai Top, akan muncul ketertarikan secara seksual dengan lawan jenis disebut dengan biseksual. Bahkan salah satunya adalah banyak dari gay Top yang juga menjalin hubungan dengan seorang wanita."
"Namun, jika tuan Aldiano mengacu pada role **** Bot, itu adalah peran sebagai semi wanita dalam dunia gay.
"Jika tuan Aldiano adalah seorang gay pure bot, sudah dipastikan tidak mencintai dan tertarik secara seksual kepada wanita."
Saat Putri mengingat dan bergumam sendiri di dalam kamar mengenai informasi mengenai gay untuk mencari tahu apakah pria yang berstatus sebagai suaminya itu adalah gay Top atau Bot, mendengar suara pintu terbuka.
Tentunya ia tahu siapa yang datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan melihat pria dengan tubuh tinggi tegap berjalan masuk ke dalam.
Putri hanya diam di depan cermin karena bingung harus bagaimana menghadapi seorang pria gay untuk pertama kalinya. Jadi, menunggu Aldiano membuka suara karena khawatir akan melakukan kesalahan.
Aldiano yang baru saja masuk ke dalam kamar, tanpa memperdulikan jika ada orang lain dan langsung menuju ruangan walk in closet. Kemudian mengambil beberapa pakaian dan memasukkan ke dalam koper.
'Aku sangat muak melihat wanita itu. Aku yakin jika ia tengah mengincar harta keluargaku saja. Jadi, tidak keberatan menikah meskipun aku sudah mengatakan adalah seorang gay.'
'Karena ruangan kamarku sudah dimasuki wanita sialan itu, aku tidak sudi menginjakkan kaki di dalam kamar ini lagi. Ini adalah yang terakhir kalinya aku masuk ke sini.'
Setelah dirasa cukup membawa beberapa pakaian, Aldiano kini berjalan keluar dan tentu saja seperti sebelumnya, tidak memperdulikan wanita yang sudah menempati kursi kecil yang biasa diduduki ketika berada di depan cermin.
Namun, saat membuka pintu, mendengar suara dari wanita yang dianggap sebagai debu.
"Tuan Aldiano, tunggu!" Putri buru-buru bangkit berdiri begitu melihat pria itu membawa koper dan hendak keluar.
Ia menghampiri pria yang kini tidak jadi keluar dan menunggunya selesai berbicara. "Anda tidak boleh pergi dari ruangan kamar ini. Biar saya yang pindah ke kamar lain. Jika tuan Aldiano melihat Anda seperti ini, pasti akan murka."
"Tadinya saya berpikir tidak akan mengganggu Anda dengan tidur di sofa meskipun berada dalam satu ruangan. Ini semua untuk menjaga hati seorang ayah. Tuan Bambang sudah tidak lagi muda dan harus bekerja. Jangan sampai menambah beban pikiran dari Ayah Anda jika pindah ke kamar lain."
Sengaja Putri mengingatkan agar pria di hadapannya tersebut menyadari bahwa fisik sang ayah tidaklah sekuat yang terlihat. Apalagi setiap hari banyak memikirkan masalah pekerjaan dan juga putranya.
Masih tidak berniat untuk berbalik badan, Aldiano yang sangat jijik pada seorang wanita di belakangnya tersebut, kini membuka mulut untuk berkomentar.
"Jangan berpura-pura bersikap perhatian pada papaku karena aku tahu jika kau sudah dibayar mahal untuk menikah denganku. Bahkan aku tahu jika kau sudah serakah karena menginginkan sesuatu yang lebih."
"Jangan berpikir aku akan mempercayai semua omong kosongmu itu dengan menuruti keinginanmu untuk tetap berada di kamar yang sudah kau nodai. Aku tidak sudi dan jijik padamu!"
Tanpa berniat untuk lebih lama berada di ruangan yang sama dengan wanita yang sangat dibenci, Aldiano langsung membuka kenop pintu dan berjalan keluar setelah membanting pintu.
Sementara itu, Putri seketika berjenggit kaget begitu mendengar suara bising pintu yang diempaskan.
"Sepertinya tuan Aldiano adalah gay dengan role **** Bot karena sangat jijik padaku karena gay Top masih ada kemungkinan menyukai seorang wanita."
"Ya Allah, apakah aku kuat menghadapi sikap Tuan Aldiano? Baru satu hari saja rasanya aku seperti butiran pasir di kakinya. Ia ingin sekali membersihkannya dengan cara menyingkirkanku."
Embusan napas kasar terdengar sangat jelas dari bibir Putri ketika ia masih menatap ke arah pintu di depannya yang tertutup.
Ingatannya kini kembali pada kejahatannya pada Bagus yang dulu tetap saja baik padanya meskipun sudah berkhianat dan bersikap kejam dengan berselingkuh.
Bahkan ia juga mengingat bagaimana awalnya memutuskan untuk meninggalkan Jakarta demi memutuskan semua hubungan dengan semua orang.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 298 Episodes
Comments