Rumah tangga Putri bersama dengan Aldiano Priambodo sudah berjalan satu tahun. Tentu saja ia selalu mendapatkan penghinaan dan perlakuan kasar dari pria yang berstatus sebagai suaminya tersebut.
Aldiano bahkan setiap hari selalu saja berteriak dengan kasar padanya. Apalagi tidak ada mertua yang melihat karena permintaan pria itu adalah ingin tinggal di rumah sendiri setelah menikah.
Hal yang awalnya tidak disetujui oleh Bambang karena berpikir bahwa putranya akan berbuat seenaknya pada Putri.
Namun, Putri yang tidak ingin terjadi pertengkaran antara ayah dan anak, sehingga membujuk mertua untuk menuruti keinginan dari suaminya tersebut dan akhirnya setelah menikah, tinggal di rumah sendiri.
Meskipun setiap hari harus mendapatkan penghinaan dari Aldiano, sama sekali tidak membuat Putri menyerah dan memilih bercerai karena menganggap bahwa penderitaan yang dialami adalah sebagai bentuk balasan dari perbuatan di masa lalu.
Ia bahkan menerima semua hinaan itu setiap menit ketika berhadapan dengan Aldiano. Meskipun seperti itu, Putri masih merasa lega karena tidak mendapatkan kekerasan secara fisik dari pria tersebut.
Kini, ia memasak untuk sarapan karena memang Aldiano tidak mengizinkan ada pelayan yang tinggal di rumah untuk membantu pekerjaan.
Ia saat ini terlihat memotong bawang dan bola mata berkaca-kaca. Jika biasanya selalu berkaca-kaca karena pengaruh cairan yang keluar dari bawang merah yang dipotong, tetapi hari ini ia benar-benar menangis karena semalam Aldiano sudah berani membawa kekasih ke rumah.
Bahkan melihat secara langsung seperti apa para pria itu mengejar kenikmatan terlarang. Sebenarnya ia ingin menasehati Aldiano agar tidak menodai rumah dengan perbuatan buruk, tetapi merasa tidak berhak dan membiarkan pria itu berbuat sesuka hati karena merupakan pria paling berkuasa.
Sementara ia hanya menumpang dan tidak mempunyai kuasa apapun untuk sekedar mengeluarkan pendapat. 'Tuhan, sabarkan aku dalam menghadapi semua cobaan ini.'
'Berikan hidayah pada tuan Aldiano agar menyadari bahwa perbuatan yang selama ini dilakukan benar-benar salah dan akan mendapatkan kemurkaan-Mu.'
Kemudian ia menepuk jidat berkali-kali karena merasa tidak pantas menilai pria yang berada di luar jalur tersebut, sedangkan ia sendiri banyak memiliki dosa.
'Aku tidak boleh berkomentar mengenai dosa orang saat dosaku sendiri tidak bisa dihitung. Lebih baik aku fokus bertaubat dan menjalani semua ini dengan ikhlas.
Saat Putri masih berputar di dapur untuk memasak sarapan, mendengar suara bariton dari dua pria dari luar.
Karena merasa sangat penasaran, Putri memilih untuk mengintip apa yang dilakukan oleh Aldiano dan juga sang kekasih.
Ia kembali membekap mulut begitu melihat mereka berciuman di ruang tamu sebagai salam perpisahan.
Tidak ingin semakin merasa hancur melihat jumlah dua manusia yang penuh dengan kenistaan tersebut, ia memilih untuk kembali ke dapur dan melanjutkan ritual memasak.
Ini adalah pertama kali pria yang berstatus sebagai suaminya tersebut membawa pasangan ke rumah. Ia merasa sangat bersyukur karena putranya tidak berada di rumah dan sedang ikut bersama sang kakek liburan.
Jadi, Putri berpikir bahwa Aldiano melakukan itu karena tidak ada putranya dan bisa berbuat seenaknya sendiri di rumah.
Hingga beberapa saat kemudian, ia sudah menyelesaikan ritual memasak dan menaruh di atas meja makan. Seperti biasa, selalu memanggil Aldiano yang berada di kamar berbeda darinya untuk segera sarapan.
"Selamat menikmati," Tuan." Putri yang baru saja mengambilkan makanan ke atas piring lebar berwarna putih itu kini langsung memberikan pada pria di sebelahnya.
Karena kesal tidak jadi makan bersama sang kekasih, refleks Aldiano mengempaskan piring berisi nasi goreng yang masih mengepulkan asap tersebut.
"Aku benar-benar muak melihatmu! Pergilah!" teriak Aldiano dengan wajah memerah karena tadi tidak bisa menghentikan sang kekasih ketika mendapatkan telpon dari sang ibu.
Jujur saja ia sangat cemburu karena sang kekasih sesama jenis sangat dekat dengan sang ibu karena merupakan anak tunggal. Sementara ia sudah tidak memiliki ibu dari kecil.
Hingga memilih untuk mencari kasih sayang dari sesama jenis karena broken home. Karena sang ayah sama sekali tidak memperdulikannya dan lebih memilih menyibukkan diri di kantor.
Sementara itu, Putri yang berjenggit kaget karena perbuatan pria dengan wajah garang tersebut, sama sekali tidak membuka suara dan memilih untuk berjalan membersihkan sisa-sisa pecahan kaca dari piring yang diatasnya ada nasi goreng masakannya.
'Ya Tuhan, sampai kapan aku menghadapi semua ini? Apakah selamanya hidupku akan menderita seperti ini karena dosa-dosa di masa lalu?' gumam Putri yang saat ini meringis menahan rasa nyeri ketika cairan berwarna merah yang berbau anyir menetes akibat tertancap pecahan kaca.
Ia bahkan merintih lirih karena menahan perih, tapi kembali mendengar suara bariton dari pria yang berteriak dan menggema di ruang makan.
"Jangan berisik hanya karena luka kecil itu!" Aldiano yang tadinya bergerak mengambil piring, melirik ke arah sosok wanita yang berjongkok di lantai dan terkena pecahannya.
"Dasar wanita bodoh yang tidak berguna! Lain kali jangan pernah menampakkan wajahmu saat aku makan!" Aldiano hari ini benar-benar kesal dan butuh tempat pelampiasan, sehingga menyalurkan pada wanita yang membuatnya harus mengalami status palsu.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 298 Episodes
Comments
💞 RAP💞
aldi pria kesepian dan kurang ksh sayang x yak
2023-03-24
1
վմղíα | HV💕
jahat kamu aldiano
2023-03-23
0