Sosok pria yang tak lain adalah Bambang Priambodo dan kemarin menolong wanita yang bekerja sama dengan perusahaanya, merupakan pemilik catering mengalami kecelakaan di depan matanya.
Jadi, ia kemarin langsung menolong karena atas dasar kemanusiaan. Bahkan akan menanggung semua biaya hingga keluar dari rumah sakit. Semalam ia menyuruh pelayan di rumah untuk menjaga wanita itu.
Pukul enam pagi, Bambang Priambodo sudah bersiap untuk berangkat ke rumah sakit dan ketika hendak masuk ke dalam mobil, melihat pintu gerbang terbuka dan beberapa saat kemudian terlihat putranya baru saja pulang.
Kebiasaan yang selalu dilakukan oleh putranya adalah pergi malam pulang pagi dan tidak pernah mau membantu di perusahaan dengan berbagai macam alasan.
Akhirnya Bambang Priambodo tidak langsung berangkat dan menunggu hingga putranya keluar dari mobil.
Begitu melihat putranya yang bahkan sudah bukanlah anak kecil lagi dan terbilang cukup umur untuk menikah, tapi seperti tidak mempunyai keinginan karena lebih sibuk dengan kegilaan yang menyukai sesama jenis.
Bahkan pernah sangat marah dengan membawa golok dan diarahkan pada leher putranya dan mengancam agar tidak meneruskan perbuatan gila yang menyukai sesama jenis.
Berpikir jika melakukan itu, putranya akan sadar dan takut untuk mengulangi hal yang sama, tetapi yang terjadi malah sebaliknya karena menyerahkan diri agar dihabisi oleh ayah sendiri.
Hal yang membuat Bambang merasa frustasi dan tidak tahu harus bagaimana untuk membuat putranya sadar bahwa perbuatan yang selama ini dilakukan sangat salah dan ditentang oleh siapapun.
Pria yang baru saja turun dengan penampilan kacau, rambut acak-acakan dengan kancing kemeja terbuka dan berjalan sempoyongan, seolah menunjukkan tengah pulang dalam keadaan mabuk.
Pria bernama Aldiano Priambodo tersebut melambaikan tangan dan tersenyum pada sang ayah yang hendak berangkat kerja karena terlihat sudah memakai setelan lengkap dan sangat rapi.
"Wah ... Papa bahkan sudah sangat rapi dan akan berangkat bekerja pagi sekali." Membawa jaket yang disampirkan ke pundak ketika berjalan mendekati sang ayah.
Sementara itu, Bambang yang saat ini hanya bisa menatap miris pada keadaan putranya, merasa bersalah pada sang istri karena tidak bisa merawat satu-satunya penerus mereka.
Bambang saat ini mengarahkan tatapan tajam pada putranya yang terlihat jelas tengah di bawah pengaruh minuman beralkohol. Ritual sehari-hari adalah menghabiskan waktu tidur seharian dari pagi hingga malam.
Kemudian keluar tengah malam dan pulang pagi hari. Hal yang setiap hari terjadi itu sudah seringkali membuat Bambang murka pada putranya, hingga memberikan hukuman kekerasan dengan menampar dan memukul.
Namun, bukannya berhenti, tetapi Aldiano semakin menjadi dan sama sekali tidak memperdulikan jika kembali mendapatkan pukulan dari sang ayah.
"Sampai kapan kau menjadi sampah masyarakat seperti ini, Aldiano? Aku bahkan tidak pernah bermimpi mendapatkan seorang putra yang memiliki gangguan seksual."
"Mamamu pasti menangis dari atas sana melihat putra yang dilahirkan jadi seperti ini. Mau jadi apa kau setelah Papa meninggal menyusul mamamu."
"Kau akan menyesal jika itu terjadi karena sudah tidak ada yang bisa membantumu untuk selalu menutupi keburukan dan masalah yang selama ini terjadi."
Bambang Priambodo sudah berkali-kali menasehati dengan cara apapun agar putranya sadar, tetapi seperti yang terjadi sebelumnya, sama sekali tidak ada perubahan apapun dan membuatnya hanya bisa meratapi nasib memiliki seorang putra yang di luar kendali.
Sementara itu, Aldiano saat ini terlihat menutupi kedua telinganya karena merasa bosan dengan nasihat yang sama dari sang ayah.
"Itu tidak akan terjadi, Pa karena akan panjang umur. Akulah yang terlebih dulu menyusul mama karena kedatanganku yang paling ditunggu."
Kemudian Aldiano yang merasa sangat pusing pada kepala, saat ini langsung berjalan menuju ke arah pintu masuk tanpa memperdulikan teriakan dari sang ayah.
"Jaga bicaramu, Aldiano! Jika kau tidak bisa menuruti perintah Papa, paling tidak ingat mamamu yang mempunyai harapan besar padamu." Bambang Priambodo bahkan berteriak agar putranya bisa mendengar suaranya.
Namun, meskipun melakukan itu, tetap saja tidak mendapatkan tanggapan karena Aldiano sudah menghilang di balik pintu. "Ya Tuhan. Sampai kapan aku melihat kehancuran di keluargaku?"
Bambang saat ini hanya diam dan tidak langsung masuk ke dalam mobil. Padahal pisang supir sudah stand by dibalik kemudi semenjak beberapa menit yang lalu dan tidak berani berbicara.
Embusan napas kasar mewakili perasaan saat ini. Meski sudah sering mengalami kejadian seperti ini, tetap saja merasa seperti seorang ayah yang tidak berguna karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan kegilaan dari putra kandungnya.
Bambang selalu membutuhkan waktu untuk menormalkan perasaan yang hancur setiap kali melihat putranya pulang dalam keadaan mabuk dan tentu saja berhubungan dengan sesama jenis di klab malam.
Hingga setelah beberapa menit berlalu, kembali menata hati dan berusaha untuk terus menjalani hidup dengan berbuat baik pada siapapun. Berharap kebaikannya mendapatkan balasan yang baik juga.
Terutama putranya juga mendapatkan kebaikan dan sembuh dari ketidaknormalan. Kemudian Bambang langsung masuk ke dalam mobil dan menyuruh sang sopir mengantarkan ke rumah sakit terlebih dahulu sebelum berangkat ke perusahaan.
Kini, pria di balik kemudi tersebut langsung mengemudikan kendaraan mewah berwarna hitam yang meninggalkan istana keluarga Priambodo dan memecah jalanan ibukota yang tidak terlalu macet seperti ketika jam kerja karena hari ini berangkat terlalu pagi.
Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, Bambang sudah tiba di rumah sakit dan langsung keluar dari mobil untuk menemui wanita yang diketahui bernama Putri Wardhani.
Kemarin Bambang Priambodo menyuruh salah satu staf untuk membawa semua data diri mengenai wanita itu dan mengetahui bahwa wanita malang yang mengalami kecelakaan tersebut adalah seorang janda yang mempunyai satu putra.
Awalnya berpikir bahwa wanita itu mempunyai seorang suami dan ingin mengabarkan mengenai kejadian kecelakaan hingga menyebabkan kaki cacat, tapi begitu mengetahui bahwa hanya tinggal bersama putranya, semakin merasa iba.
Setelah melangkahkan kaki panjangnya menuju ke arah lift yang membawa ke lantai atas, di mana ruangan Putri dirawat dan saat hendak mengetuk pintu, tidak jadi melakukan karena mendengar suara dari dalam.
Suara tangisan dan juga jeritan menyayat hati terdengar dari luar dan membuat Bambang tidak jadi masuk ke dalam ruangan karena mengerti apa yang saat ini sedang dirasakan oleh wanita itu.
Bahwa perkiraannya adalah Putri baru saja mendengar penjelasan dari dokter mengenai tadi yang lumpuh karena efek kecelakaan.
Bahkan saat ini, Bambang yang masih terdiam berdiri di depan pintu, tidak tega mendengar jeritan tangis dari wanita yang bernasib malang tersebut.
"Kasihan sekali wanita itu. Pasti sekarang sangat terpukul karena tidak bisa berjalan akibat perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab saat mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Tidak ingin menghancurkan hati wanita yang masih terdengar menjerit dan menangis, Bambang saat ini masih berdiri di tempat yang sama dan memilih untuk menunggu dokter keluar dari dalam ruangan tersebut karena ingin bertanya perihal Putri yang mengalami kelumpuhan.
'Aku benar-benar tidak tega melihat seorang wanita yang hancur karena ulah dari pria tidak bertanggung jawab itu. Mungkin dokter bisa menjelaskan detail mengenai kelumpuhan yang dialami oleh wanita itu. Semoga bisa disembuhkan dengan terapi atau cara yang lain, agar bisa berjalan lagi.'
Bambang Priambodo saat ini mendaratkan tubuh pada kursi yang berada di depan ruangan VVIP tersebut ketika semalam menghubungi dokter yang merupakan rekan dari sahabatnya.
Bahwa dokter itu membutuhkan hasil pemeriksaan secara rinci mengenai diagnosis pasien. Jadi, sekarang ingin menanyakan itu pada dokter yang menangani di rumah sakit itu dan sangat berharap bisa mendapatkan kabar baik.
'Aku ingin membantu wanita itu agar bisa kembali berjalan dan semoga ketulusanku ini membawa kebaikan untuk putraku agar kembali ke jalan benar dan menjadi seorang pria yang tidak tersesat.'
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 298 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
anak pak Bambang, anak durhaka
2023-03-26
0
💞 RAP💞
Menikah krn hutang budi x ya ini putri nanti nya
2023-03-24
0