Singkat waktu, hari ini adalah hari pernikahan Renata dan Edo.
Ya Dua bulan lalu keluarga Edo melamar Renata di rumah sang Bibi. Orang tua Renata tidak datang di wakilkam kepada Pak Diman dan Bi Darmi, dan di hari H nya baru lah Orang Tua Renata datang.
"Anak Ibu sudah besar, sebentar lagi akan menjadi istri, patuh pada suami dan taat pada perintah Allah ya nak" ucap Ibu Renata.
"Iya Bu..." ucap Renata kelu, dia tidak bisa untuk bercerita otaknya ngebleng dan suaranya tiba tiba tercekat, entah karena apa dia sendiri tidak tau.
Mungkin karena gerogi sebentar lagi akan menikah, dan melepas masa lajang dia pun tidak tau.
"Tok...
"Tok...
Suara pintu di ketok dari luar.
"Siap siap ya, keluarga laki laki sudah sampai" ucap Bi Darmi.
Semakin kencanglah detak jantung Renata, keringatnya mengalir di balik bajunya dan ke gugupan pun melanda Renata tiba tiba.
Tidak lama menunggu terdengar lah teriakan kata
"SAH...." dari luar sana menggema.
"Anak Ibu, sudah resmi jadi istri" ucap Ibu berlinangan Air mata.
"Ibu maafkan Rena, belum bisa membahagiakan ibu lebih, maafkan Rena klau Rena banyak salah sama ibu" Isak Renata.
Sang Ibu juga tidak bisa membendung air mata, mendengar penuturan sang anak.
"Ibu sangat bahagia nak, melihat kamu bahagia, jadi lah wanita kuat jangan mau di tindas, klau ada yang menginjak mu lawan jangan diam" entah kenapa firasat seorang Ibu pasti kuat, jadi yang meluncur kata kata itu dari mulutnya.
"Haii... kenapa menangis, ayo... keluar sudah di tunggu sama orang orang" ucap sang Bibi walau sebenarnya dia juga menahan tangis.
"Mbak tolong rapiin kembali riasanya" titah sang bibi kepada tukang rias.
Renata berjalan keluar, dengan penampilan bak Ratu sehari, emang dasar Rena yang hari hari tidak biasa dandan, sekalinya dandan bagaikan barby hidup.
Mata Edo tak lepas memandang wanita yang di cintainya itu.
"Hmmm... jangan di lihatin terus, sekarang salaman dulu, tanda tangani surat suratnya dulu, nanti boleh di bawa ke kamar" ledek penghulu.
"Membuat Edo kaget dan malu. ke pergok memandangi istrinya penuh damba.
Hahaha...
Tawa orang orang menggema di dalam rumah itu.
Selesai semua surat menyurat dan prosesi sungkeman, sekarang kedua mempelai dan di apit oleh ke dua orang tua mereka di pelaminan dan di pajang menjadi Ratu dan Raja sehari.
Banyak ucapan doa dan pengharapan yang di ucapkan oleh tamu undangan, untuk kedua mempelai.
Tidak terasa hari sudah mulai sore, acara pun selesai, malam ini Renata akan menginap di rumah sang Bibi bersama suaminya.
Sebelum besok akan di boyong ke rumah orang tuanya.
Keluarga Edo pun sudah pulang dari tadi, tamu pun sudah tidak ada, tinggal sanak saudara Renata yang membersihkan rumah itu, di bantu warga sekitar bergontong royong membantu, mengingat Paman dan Bibi Renata itu juga sangat di hargai di kampung itu dan tidak lupa Rena yang ramah, jadi lah mereka semangat membantu.
"Ta... Ajak suamimu masuk ke kamar buat ganti baju" titah sang Bibi.
"Baik Bi..." ucap Renata.
"Ta... jangan hajar hajaran dulu ya, kami masih di sini, bantu bantu nih, apa perlu kami intip" ledek para pemuda karang taruna yang ikut terjun di pernikahan Renata itu.
"Apaan sih... kalian sotoy deh..." kesel Renata dengan muka merah menahan malu.
"Cieee.... ngantin bayu alu..... ( pengantin baru malu) ledek anak anak.
Renata lansung masuk menghindari ledekan dari anak anak dengan jalan yang sedikit lamban karena kain yang dia pakai.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
kyk nya klg Edo g ska deh sama Renata nnt nya
2023-02-08
0