Sesampai Renata di rumahnya, dia bukan lansung pulang, namun menjajakan jualan dulu baru pulang.
"Assalamualaikum.. bi"
Wa'alaikum salam.."
"Eh Renata, udah nyampe" tanya Bi Ida.
"Udah lah bi, masa iya belum, trus bibi pikir Renata apaan demit" oceh gadi bawel itu.
"Bisa jadi" acuh Bi Ida.
"Ncek... Si bibi mengadi ngadi" kesal Renata.
"Bawa apa Ta?"
"Ini pesan Bibi tadi pagi, sirup sirsak sama jahe instan" saut Aira.
"Ooo iya, jadi berapa?"
"50 ribu aja Bi, klau mau di lebihin ngak pa apa" cengir Renata.
"Ncek... yang ada kurangin" oceh si bibi.
"Aku minta di lebihin, bibi minta di kurangin jadinya di tengah tengah saja, jadi pas 50 ribu Bi" kekeh Renata.
"Ncek... Kau ini bisa aja, nih... makasih ya?!" ucap Bi Idah.
"Ya Bi... sama sama, klau gitu aku pulang dulu ya Bi?!" ucap Renata Sopan.
Renata baru juga beberapa langkah malah di panggil lagi.
"Ehhh... Ta, Ta..."
"Iya Bi, ada apa?" tanya Renata.
"Itu bawa apa lagi tuh...?"
"Ooh... ini dodol nanas, sama dodol biasa, sama minyak kelapa juga Bi"
"Mau di jual apa di bawa pulang?"
"Di jual lah Bi..."
"Klau di jual kenapa ngak ngomong sih..!" omel Bi ida.
"Kirain Bibi ngak mau, kan Bibi udah belanja itu" cengir Renata polos.
"Kau ini, mau dagangan laku apa ngak sih!" omel Bi Ida.
"Ya... mau lah... Bi, masa mau rugi" dengus Renata.
"Klau mau laku ya di tawarin, ini malah diam diam bae"
"Hehehe.... iya iya, maaf"
"Bibi mau apa nih?"
"Mau minyak kelapa satu botol sama dodol biasa satu"
"Nih Bi jadi 40 ribu"
"Ini uangnya"
"Iya Bi, makasih ya"
"Iya sama sama"
Renata pergi keliling kampung sampai dagangannya habis.
"Haah... terdengar helaan nafas Renata.
"Alhamdulillah... habis juga dengan gue, dapat cuan lagi"
"Semangat..." teriak Renata.
Renata masuk ke kamarnya dan merebahkan badannya di kasur kapuk lumayan keras, namun dia menikmati semua itu, bersyukur masih ada kasur, dari pada beralaskan lantai, ucap Renata.
Setelah lelahnya berkurang, Renata lansung ke dapur dan memasak menu sederhana, dia memasak tempe goreng dan tidak lupa sambel terasi dan tumis kangkung.
Selesai memasak Renata mencuci piring dan menyapu rumahnya yang tidak terlalu kotor itu, setelah itu Renata mandi untuk menyegarkan badannya.
Ternyata Ayah, Ibu dan adiknya sudah ada di rumah.
"Kamu kok pulang sore banget Ta?" tanya Ibu.
"Cepat sih Bu... cuma ke rumah aja yang lama, tadi aku keliling dulu jualan" jawab Renata apa adanya
"Ibunya mengangguk tanda mengerti.
"Ibu juga dari mana, kok baru kelihatan." kepo Renata.
"Tadi Ibu ke pasar beli oleh oleh buat di bawa Ayah mu besok" jawab Ibu.
"Ouh..." jawab Renata.
"Sudah Adzan tuh, sholat habis itu makan" titah Ayah Renata.
Mereka beranjak dari ruang tamu yang seuprit itu, untuk melaksanakan kan Sholat magrib.
selesai Sholat Renata dan keluarga makan dengan hikmat, walau makan dengan menu sederhana, namun mereka sangat bersyukur, masih bisa menikmati nasi hari ini, masih banyak orang orang di luar sana yang tidak bisa makan seperti mereka.
Selesai makan, Renata menarok piring kotor ke dalam baskom, besok pagi baru dia akan mencucinya di belakang rumah, karena klau sekarang dia susah tidak tahan untuk memegang Air, dingin katanya.
"Ta... duduk sini, Ayah mau ngomong" panggil sang Ayah.
"Iya Yah..." menuruti permintaan sang Ayah.
"Ayah besok berangkat ke jakarta, tunggu Ayah jangan kemana mana, nanti Ayah antar ke Batam" ucap Ayahnya panjang kali lebat.
"Iya Yah.." ucap Renata patuh, padahal tidak di hatinya.
"Ya sudah... sekarang kalian istirahat lah" titah sang Ayah.
Semuanya masuk ke kamar masing masing.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments