Setahun sudah renata berpacaran dengan Edo, dan malam ini Edo datang ke rumah bibi Renata, untuk membicarakan masalah serius.
Masalah hubungan dia dan Renata.
Renata yang baru pulang kerja tadi sore, karena dia mengambil lembur, saat ini lagi duduk santai menikmati pisang goreng dan segelas susu panas di teras depan, di kaget kan dengan ke datangan Edo, karena Renata merasa tidak ada janjian sama sang kekasih.
"Assalamualaikum... sayang" salam Edo.
"Waalaikum salam... Loh, abang kok ada di sini? kita kan ngak janjian" ceplos Renata.
"Emang klau kita ngak janjian, abah ngak boleh ke sini?" tanya Edo sedikit masam.
"Hehehe... maaf, maksudnya ngak gitu, aku kaget aja, biasanya kakak klau mau ke sini telpon dulu, ini ngak makanya aku kaget" cengenges Renata.
"Iya... Abang bikin suprise buat kamu" jawab Edo.
"Hmmm... biasa ae bambang..." cibir Renata.
Edo terkekeh melihat bibir dower sang kekasih.
"Ayo masuk" ajak renata.
"Bibi sama Paman ada?" tanya Edo.
"Ada lagi di dalam, mau ngapain nyari Paman sama Bibi mau ajak aku ke penghulu" canda Renata.
"Iya, ini makanya abang nyari Paman sama Bibi" ucap Edo serius.
"Ish... bercanda kok bang" jawab Renata kikuk.
"Abang serius.. malah seribu rius sayang" jawab Edo yang menunjukan mimik serius nya.
Deg....
Jantung Renata seketika bertalu talu, mendengar penuturan sang kekasih.
"Haii... malah bengong" ucap Edo melambaikan tangan ke depan wajah Renata.
"Heee... Iya aaku panggil Bibi sama Paman dulu ya. abang duduk aja dulu" ucap Renata gagap.
Sejujurnya Edo sendiri juga gugup untuk mengutarakan niatnya, namun gimana lagi, klau dia ngak bicara sama keluarga Renata yang ada hubungan mereka akan jalan di tempat, bisa bisa renata di gondol orang.
"Eehhh... ada Edo?!" ucap Bi Darmi basa basi.
"Bi..." Edo berdiri lansung bersalaman dengan Bi Darmi dan Paman Diman.
"Sudah dari tadi Di..." tanya paman Diman.
"Belum paman" Edo sedikit gugup.
"Ada perlu apa nih, kata Rena kamu nyari Bibi sama Paman?" tanya pak Diman yang melihat Edo gugup.
"Gini Paman Bi... maaf klau aku lancang, aku sangat menyukai Renata Paman Bi, jadi aku mau melamar kepada orang tua Rena, tapi orang tua Rena jauh di kampung, jadi niat baik nya aku sampaikan kepada Bibi dan Paman, kapan keluarga aku bisa datang untuk melamar Rena" ucap Edo ti the point tanpa bertele tele.
"Haa..." Bi Darmi lansung terkaget.
Berbeda dengan sang paman dia lansung sumringah, itu yang dia tunggu sebagai laki laki yang baik memang lansung mencari orang tua kekasihnya klau memang sudah cocok.
"Apa kamu bersungguh sungguh mencintai rena?" tanya paman.
"Benar paman, saya menyukai Rena sudah 4 tahun paman, saya menyukai dia sebelum saya menjadi kekasihnya, dan sekarang sayang juga sudah setahun menjalin hubungan, apa lagi yang saya tunggu, sudah satu tahun melakukan penjajakan" jawab Edo dengan mantap.
Paman Diman mengerti dan lansung mengangguk kan kepala.
"Baik lah, besok pagi paman akan menelpon orang tua Rena, kamu akan di kasih kabar sama Rena kapan kamu datang dengan orangtua kamu kerumah ini lagi" ucap paman Diman.
"Iya Paman terimakasih, sudah menerima niat baik saya" ucap Edo sopan.
"Iya baik lah... klau gitu kami masuk dulu ya" ucap Paman Diman menepuk pelan punggung Edo.
"Iya paman silah kan.." ucap Aldi.
"Hufff... Akhirnya" ucap Aldi lega.
Renata datang membawa minum dengan tangan gemetaran, karena tidak percaya Edo ingin menikahinya.
Edo melihat Rena yang pucat dan gemetaran dia yakin Renata sangat kaget dengan pinangannya.
"Abang... abang benaran mau nikahin aku" tanya Rena.
"Iya apa lagi yang mau di tunggu, kita sudah lama kenal dan sudah satu tahun berpacaran"
Ya sudah abang pulang dulu, mau magrib, salam sama paman dan bibi" santai Edo dan berlalu pergi tanpa dosa.
Renata terpelongo melihat gaya absrud sang kekasih.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
jentelmen si abng Edo😆😆
2023-02-08
1