Pagi Yang Cerah

"Kak," ucap Nola lirih.

"Aku belum puas bermain denganmu kucing nakal, lagipula ini masih jam empat pagi. Kenapa buru-buru mandi?" tutur Lio.

"Aku belum solat Subuh Kak?" ucap Nola seraya meremas kedua tangannya karena dilanda gugup bila berhadapan dengan Lio.

Deg...

Entah mengapa untaian kalimat Nola yang singkat tersebut menusuk relung hatinya. Sejak menikah dengan Nicole, dirinya memang sudah lama tidak mendekat dengan Tuhan terlebih beribadah. Dirinya hanya terlihat beribadah kala bersama kedua orang tuanya saja.

Namun ekspresi itu tidak lama bertahan dan Lio merubah mimik wajahnya kembali terlihat ketus pada Nola.

"Sejak kapan kamu ingat Tuhan?" tanya Lio memicing tajam.

"Orang tuaku penuh dosa dan sudah meninggal tentu sebagai anak yang berbakti terlepas dari masa lalu kedua orang tuaku maka aku wajib berbakti dengan mendoakan mereka untuk meringankan beban keduanya,"

"Terlebih saat aku memutuskan bunuh diri di hotel kala itu agar tak menjadi beban untuk Daddy dan Mommy tetapi justru aku baru sadar langkahku salah. Beruntung Tuhan masih memberiku kesempatan untuk hidup agar bisa tetap mengirimkan doa untuk mendiang orang tuaku dan mendoakan kebahagiaan Daddy dan Mommy," tutur Nola panjang lebar mengutarakan isi hatinya.

Lio mendengarkan perkataan Nola dengan rasa yang berbeda. Dirinya tak mengerti kenapa setiap kalimat yang diucapkan Nola memang benar adanya. Terlebih untuk dirinya yang telah banyak diberi nikmat tetapi lupa akan bersyukur pada Tuhan.

Akhirnya Lio bangkit dalam kondisi naked membuat Nola langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena terkejut melihatnya.

"Aaa..." jerit Nola yang kaget saat Lio membopong dirinya ala bridal style ke kamar mandi.

"Jangan menjerit jika tak ingin aku buat kamu menjerit nikmat di bawahku nantinya," bisik Lio membuat Nola meremang karena hembusan nafas suaminya ini menggelitik tengkuknya hingga bulu kuduknya merinding disco.

Entah kenapa sikap yang Lio lakukan baru saja itu seakan menjadi hal baru yang ia terima dan terkesan istimewa bagi Nola. Saat di kamar mandi pun tak ada pertempuran yang berarti. Lio hanya ingin berendam di bathup bersama Nola yang ia suruh memijat kepalanya yang mendadak pusing.

Entah pijatan Nola yang enak atau Lio memang tengah mengantuk hingga sempat tertidur sejenak bersandar di dada istrinya itu. Hingga akhirnya Nola menepuk ringan pundaknya dan ia terbangun lalu membersihkan diri di bawah shower yang disusul oleh Nola.

Setelah membersihkan diri, keduanya tampak khusyuk beribadah. Setelah itu Nola mengulurkan tangannya pada Lio dan lelaki itu paham jika istrinya ingin mencium tangannya.

Entah setan mana yang membuat Lio kesambet sehingga tanpa banyak protes ia menyodorkan tangannya untuk dicium penuh takzim oleh Nola sebagai tanda bakti seorang istri pada suami. Dimana hal tersebut tidak pernah ia rasakan saat bersama dengan Nicole.

Pagi itu terasa berbeda yang dirasakan oleh Nola dan juga Lio. Entah mengapa sejak keluar dari kamar Nola senyum di wajah lelaki berlesung pipi itu sungguh terpancar auranya. Padahal biasanya dia sering memajang wajah ketusnya bahkan datar jika ada Nola di sekitarnya.

Sampai-sampai tanpa sadar saat di meja makan, ia menarik kursi untuk istri keduanya itu hingga membuat kedua orang tuanya terkejut akan tingkah laku putra sulungnya itu yang sungguh berbeda seratus delapan puluh derajat.

Bahkan Mommy Ayu sempat menyenggol lengan suaminya kala melihat Nola duduk di meja makan penuh senyum dan terlihat rambutnya sedikit basah. Walaupun sebelumnya Nola sudah mengeringkan rambutnya dengan hair dryer karena harus keramas pagi-pagi akibat ulah Lio semalam, tetap saja Mommy Ayu sebagai wanita yang sama-sama sudah menikah bisa melihat rambutnya yang sedikit basah.

Leo dan Ayu tak henti-hentinya mengulum senyum karena bahagia melihat putra dan putrinya rukun serta makin dekat akibat pernikahan paksa yang dilakukan kemarin.

"Daddy siap-siap ya sebentar lagi jika rumah kita ini akan ramai dengan tangis para bayi," celetuk Ayu.

"Siap Ay," balas Leo dengan suara yang sedikit keras hingga membuat Lio tersedak.

"Uhuk-uhuk,"

Nola yang melihat suaminya tersedak maka secara refleks tangannya menyodorkan segelas air putih untuk suaminya dan Lio pun menerima langsung karena memang ia membutuhkannya. Lio langsung menelan habis air minum yang disodorkan Nola, istrinya.

"Maksud Daddy, Lea mau kembali tinggal di sini? Bukankah Lea memutuskan menetap di Singapura bersama suami dan mertuanya," ucap Lio sedikit heran.

"Bukan anak Lea dan Billy dong sayang tetapi anak kalian berdua," ucap Mommy Ayu tanpa basa basi membuat Nola yang terbatuk-batuk sekarang.

"Uhuk-uhuk,"

"Kalau makan jangan melamun," ucap Lio dengan nada datar.

Lio tak melakukan hal yang sebelumnya dilakukan Nola padanya. Akhirnya Nola menuangkan sendiri air putih dalam gelasnya lalu meminumnya.

"Ini hadiah untuk kalian berdua dari Daddy dan Mommy," ucap Ayu seraya menyerahkan sebuah amplop dan di sodorkan pada Lio dan Nola.

Keduanya saling bersitatap seraya bertanya dalam hati masing-masing apa yang ada di dalam amplop tersebut.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

lio bisa ngerasain bedanya yg ori kan? 🤭🤭

2024-04-13

4

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. kalau keperawanan Nola gak bisa membungkam mulut julid Lio yg selalu menyebutnya murahan maka... langsung getok aja kepala Lio pake palunya Thor, biar dia amnesia...

2024-02-20

1

YK

YK

seratus delapan puluh derajat dong thor...

2024-01-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!