Menjelang Pernikahan

"Aku tak mempermasalahkan jika harus mengasuh keponakan kandungku sendiri. Anak Lio anakku juga," tutur Liam dengan nada tegas memandang Nola.

"Kamu bisa berkata seperti sekarang di bibir tetapi belum tentu nantinya hatimu tidak akan merasa perih merawat anak orang lain bukan anak kandungmu. Terlebih seluruh keluarga besar akan menentangmu,"

"Tolong mengertilah posisiku, Dek. Aku berharap saat kemarin aku bunuh diri lebih baik aku mati agar tidak menyebabkan kekacauan di keluarga Abraham semakin rumit hanya karena kehadiranku,"

"Tetapi kenapa Tuhan masih ingin aku hidup tentu semua ada takdir yang tetap harus aku jalani hingga akhir. Semoga kamu mengerti, Dek. Maafkan aku." tutur Nola yang menutup kedua wajahnya yang sembab dengan kedua tangannya dan suaranya berubah menjadi isakan pilu.

Air matanya menetes di sela-sela jemari tangannya hingga suara sesenggukan itu bergema makin keras seakan mengeluarkan beban batin yang ia pendam sendiri selama ini.

Liam yang melihat itu semua hanya bisa mematung sejenak dan hatinya teriris sembilu bukan karena penolakan cinta Nola. Tetapi rasa bersalah karena telah membuat wanita yang ia cintai terbebani dan menangis pilu seperti sekarang ini.

Padahal sejak dahulu ia tidak pernah membuat Nola menangis. Pria ini selalu membuat wanita pujaan hatinya tersenyum riang bahkan tertawa lepas. Tetapi karena keegoisan dirinya yang memaksakan kehendak pada Nola hari ini menyebabkan wanita yang ia cintai harus bersedih dan bercucuran air mata.

Liam mendekati Nola dan memeluknya dari samping. Kemudian ia membuka tangan Nola yang telah basah akan air matanya. Liam bisa melihat kelopak mata Nola mengkilap basah bahkan mata dan hidung Cinderellanya ini memerah. Lalu ia mengusap air mata Nola dengan kedua tangannya.

Nola dan Liam saling memandang dengan tatapan yang berbeda. Nola yang merasa bersalah karena tidak bisa mencintai Liam dan sudah membuat patah hati lelaki baik hati yang ada di depannya ini.

Sedangkan Liam merasa bersalah atas paksaan yang ia lakukan pada Nola sebelumnya hingga berakhir wanita ini menangis pilu. Ia lupa bahwa sebelumnya Nola sudah memutuskan bunuh diri namun gagal. Tentu dirinya tahu bahwa Nola tidak ingin menjadi beban keluarga Abraham di kemudian hari tetapi takdir membuatnya tetap hidup hingga sekarang.

"Maafkan aku,"

"Jangan menangis lagi, kamu harus selalu tersenyum bahagia untuk membalas pengorbananku demi melepasmu." tutur Liam dengan senyum merekah walau hatinya tersayat mengucapkan hal itu.

"Sekali lagi maafin aku yang tak bisa membalas cintamu, Dek. Aku ingin melihat seorang Liam bahagia bersanding dengan wanita lain yang lebih baik dari aku dan tentunya adek cintai. Kamu mau kan melakukan hal itu demi aku, hem?" tanya Nola.

"Aku tak bisa janji tetapi aku akan berusaha menata hatiku demi kamu," tutur Liam membuat Nola menunduk sendu.

Rencana pernikahan antara Lio dengan Nola akan dilaksanakan tiga hari lagi di mansion utama Leo dan Ayu. Awalnya sempat terjadi perdebatan antara Daddy Leo, Mommy Ayu dengan Lio karena putranya itu bersikukuh hanya menikahi Nola secara siri dan sederhana tanpa undangan siapapun.

Hanya keluarga inti mereka saja yang tahu dan hadir. Daddy Leo dan Mommy Ayu mengiyakan permintaan Lio terkait pernikahan diam-diam dengan Nola tanpa pesta maupun undangan di luar keluarga Abraham. Tetapi untuk menikah siri, kedua orang tua Lio sempat bersitegang dengan putra dan menantunya, Nicole.

Sebagai orang tua yang menyayangi Nola seperti putri kandungnya sendiri maka mereka ingin putrinya itu menyandang status yang jelas sebagai istri sah tetapi Lio tidak setuju cenderung menolak tegas permintaan kedua orang tuanya itu.

Lio menuduh Nola akan memanfaatkan dirinya terutama terkait harta keluarga Abraham jika menyandang status sebagai istri sah juga. Dirinya hanya ingin Nicole sebagai satu-satunya istri sahnya dan Nola hanya istri siri saja tidak lebih.

Daddy Leo dan Mommy Ayu sempat geram pada putranya itu dengan mudahnya menuduh Nola yang tidak-tidak. Bahkan Lio mengatakan usaha butik yang Nola gunakan saat ini juga berkat kekayaan dari keluarga Abraham hingga membuat Leo naik pitam. Walau pada akhirnya Leo berusaha menahan amarahnya yang ada di ubun-ubun atas tuduhan konyol putranya itu pada wanita sebaik Nola.

Leo dan Ayu memilih diam tak menanggapi Lio terkait tuduhan yang dilayangkan putranya sendiri pada Nola yang tak berdasar tersebut. Sebagai orang tua, mereka sangat hafal akan watak sang putra sulungnya yang sangat keras kepala.

Padahal yang terjadi tidak seperti tuduhan Lio. Nola membangun usaha butiknya dengan tabungannya sendiri. Mengenai nama Nola sebagai designer yang cukup terkenal memang Leo sebagai seorang Ayah membantu dari belakang tanpa sepengetahuan Nola maupun putra putrinya yang lain. Hanya Ayu istrinya yang mengetahui sepak terjang suaminya itu.

Akan tetapi bantuan Leo sebagai seorang Ayah yang membantu putrinya untuk mendapatkan tender pameran di sana sini dan hal lain terkait mengangkat namanya sebagai designer yang cukup terkenal itu, tidak akan berarti apapun jika Nola tak memiliki bakat hebat.

Hasil rancangan Nola yang sangat unik dan memukau sudah diakui di luaran sana. Bahkan keluarga Presiden serta para pejabat teras menjadi langganan butik Nola.

Akhirnya Leo dan Ayu memilih menyimpan rapat-rapat apa yang mereka ketahui itu sebab beradu argumen dengan putra sulungnya itu sama saja berbicara dengan sebuah batu. Tetapi Leo dan Ayu percaya bahwa batu sekeras apapun, jika ditetesi air secara terus menerus, maka batu tersebut akan berlubang dan bisa menjadi pecah.

Suatu ketika di masa depan mereka yakin tuduhan negatif yang Lio layangkan pada Nola pasti akan terungkap dengan sendirinya. Bahwa Nola tak seburuk seperti yang dituduhkan oleh putra sulung mereka selama ini. Bahkan apartemen pribadi milik Nola itupun dibeli dari hasil jerih payahnya selama ini menjadi designer bukan dibelikan oleh Leo ataupun Ayu secara cuma-cuma.

Nola sengaja lembur malam ini di butiknya guna menyelesaikan beberapa design yang akan ia serahkan ke penjahit khusus yang mengerjakan busana di butik miliknya ini.

"Akhirnya baju baby kembar Lea sudah jadi dan persiapan pameran dua minggu lagi juga sudah beres. Saatnya pulang, huh sudah jam sebelas malam ternyata," tutur Nola lirih.

Saat jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan butik milik Nola telah ditutup serta para karyawannya sudah pulang sejak tadi, ia pun segera bergegas pulang karena telah menyelesaikan pekerjaan lemburnya malam ini.

"Aaaa...eummphh_" teriak Nola terpotong karena tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulutnya dari belakang.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

waduh

2024-07-23

0

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

siapa yg membekap mulut nola

2024-04-11

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

siapa lagi yg mau jahat ke Nola... jgn bilang itu Lio.. kalau iya.. kutuk dia jd pecundang

2024-02-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!