"Jangan!" teriak Nola.
"Hah...hah..." deru nafas Nola memburu dan terbangun dari mimpi buruknya.
"Sayang, cinderella mommy sudah bangun?" tutur Ayu dengan nada cemas.
"Apa aku sudah mati?" tutur Nola masih belum sadar sepenuhnya.
"Kamu masih hidup sayang, jangan bilang seperti itu. Mommy sangat sedih mendengarnya. Kamu tega mau meninggalkan Daddy dan Mommy," ucap Ayu seraya menangis tersedu-sedu membayangkan bagaimana hidupnya tanpa Nola jika nyawa gadis ini tak tertolong akibat bunuh diri.
Sungguh dirinya pasti akan didera rasa bersalah mendalam bukan untuk mendiang kedua orang tua Nola yang menitipkan anak ini padanya dan suaminya, tetapi lebih bersalah pada dirinya sendiri yang gagal menjadi seorang ibu yang baik untuk putrinya.
"Bagaimana kondisimu sayang, apa masih ada yang sakit? Mommy panggil dokter ya," tutur Ayu dengan nada cemas melihat Nola yang berkeringat dingin.
Ayu pun segera menekan tombol darurat di sebelah ranjang Nola. Tak lama dokter dan perawat pun visit. Ayu terpaksa harus keluar ruangan terlebih dahulu karena dokter tengah bertugas di dalam memeriksa keadaan Nola sedangkan suaminya tengah di kantin bawah membelikan makan dan teh untuknya.
Tak...tak...tak..derap langkah sol sepatu berirama dengan memburu di atas lantai rumah sakit karena pemiliknya tengah dilanda rasa khawatir saat dari kejauhan melihat istrinya duduk di depan ruangan Nola tersirat akan kecemasan. Leo melihat istrinya mondar mandir ke sana kemari sembari menggigit kukunya.
"Kamu kenapa di luar Ay?" panggil Leo.
"Dad, Nola sudah siuman dan sedang diperiksa dokter di dalam tapi kok lama ya Dad. Aku jadi cemas dengan kondisinya," ucap Ayu sendu dan khawatir.
"Sabar dan tenang Ay, Nola pasti baik-baik saja," tutur Leo berusaha menenangkan istrinya yang tengah gundah walaupun dirinya juga khawatir akan kondisi Cinderellanya itu.
Tak lama dokter pun keluar dan mengatakan bahwa Nola perlu banyak istirahat dan butuh pendampingan psikolog agar mentalnya segera sehat kembali. Diduga Nola mengalami depresi ringan sehingga menyebabkan dirinya memutuskan bunuh diri walaupun akhirnya gagal karena masih berhasil diselamatkan.
Justru hal ini perlu diwaspadai karena seseorang yang gagal bunuh diri dan mengetahui fakta ternyata dirinya masih hidup maka mentalnya juga makin down. Sehingga dukungan serta semangat dari keluarga sangat diperlukan untuk membangkitkan mental pasien agar segera kembali normal.
Leo dan Ayu pun sangat paham. Keduanya akan mengupayakan semaksimal mungkin untuk kesembuhan Nola.
Di Singapura, Lea dan suaminya juga telah mengetahui bahwa Daddy dan Mommynya tak jadi datang ke kediamannya karena kejadian naas ini.
Bahkan Lea sempat mengutuk kakaknya sendiri jika benar Lio sengaja meniduri Nola. Walaupun Lea tak menutup mata bahwa sejak dahulu memang saudara kembarnya itu tak menyukai Nola.
"Awas saja kalau Lio tak mau tanggung jawab pada Nola. Nanti aku suruh Liam menikahi Nola baru menyesal dia nanti huh," gerutu Lea.
"Sabar yank ingat kamu lagi hamil tua jangan banyak mengomel. Aku kan tak mau anakku nanti mirip dengan Lio karena kamu mengutuk dia terus," tutur Billy, suami Lea.
"Iya yank, idih amit-amit jangan sampai anak kita seperti Lio. Ganteng sih ganteng tapi percuma muka kayak kulkas sepuluh pintu begitu dan gak bisa membuat istrinya hamil. Apa kurang daya?" ucap Lea tanpa filter seraya terkekeh membuat Billy makin gemas dengan kelakuan istrinya yang konyol bin absurd.
"Hush...aneh-aneh saja kamu yank. Tapi aneh juga sih Nicole kenapa sampai sekarang gak pernah hamil ya?"
"Apa mereka jarang melakukan olahraga ranjang untuk mendapatkan keturunan? Atau salah satu dari mereka bermasalah?" tanya Billy.
"Sungguh aneh," tutur Lea.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Rikarico
mungkin Nicole yg jebak Nola krna dia ga mau pnya ank takut karirnya menurun
2024-09-28
1
Tuti Tyastuti
ada rahasia apa kah🤔
2024-07-22
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ada yg menyembunyikan kenyataan.
2024-04-09
2