"Nicole!" teriak semua orang melihat Nicole mendadak tergeletak pingsan.
Akhirnya Nicole dibawa oleh Lio ke kamar lain di hotel yang sama setelah sang Daddy bertindak. Kebetulan keluarga Abraham memiliki saham cukup besar pada hotel berbintang di kawasan Jakarta Pusat tersebut. Semua orang terfokus pada Nicole sehingga mereka meninggalkan Nola sendiri di kamar naas tersebut.
Gadis yang baru saja genap berusia 29 tahun tepatnya tiga bulan lalu ia merayakan ulang tahunnya itu, saat ini dirinya tengah menumpahkan rasa tangis dan kegundahan dalam hatinya. Lalu ia beranjak ke kamar mandi guna membersihkan diri.
"Hiks...hiks...aku kotor,"
"Kenapa aku mengikuti jejak ibuku ya Tuhan!" teriak Nola hingga urat nadinya tampak menonjol warnanya pada kulit leher dan tangannya.
Dia begitu syok dan tertekan dengan kondisi yang baru saja ia alami. Dengan sejuta masa lalu kelam kedua orang tua kandungnya, dirinya berharap menjadi wanita baik-baik dan tak akan pernah mengikuti jejak mendiang ibu kandungnya terutama.
Tetapi nasi telah menjadi bubur maka tak dapat diubah kembali menjadi nasi ataupun beras. Mau tak mau hal ini sudah digariskan Tuhan kepadanya. Walaupun sejak dahulu ia diam-diam telah menaruh hati pada kakak angkatnya itu. Namun ia tak sampai hati menjadi seorang pelakor atau pihak ketiga dalam rumah tangga sang kakak.
Cinta itu hanya ia simpan dalam hati dan cukup dirinya yang tahu. Terlebih sejak kecil ia tahu bahwa Lio memang tak menyukai dirinya. Awalnya dirinya tidak tahu mengapa sikap Lio berbeda padanya. Padahal Daddy, Mommy, Lea dan Liam bersikap selayaknya keluarga yang menyayanginya walaupun Nola bukan darah daging keluarga Abraham.
Sejak usia lima tahun, Nola telah mengetahui alasan mengapa kakak sulungnya itu tak menyukainya seakan dirinya seperti benalu atau parasit dalam keluarga Abraham. Saat itu ia tak sengaja mendengar pertengkaran antara Lio dengan Daddy Leo.
Flashback ON
"Lio jaga sikapmu pada Nola, tak sepatutnya kamu berbuat begitu pada adikmu sendiri," ucap Daddy Leo.
"Untuk apa aku peduli dengan anak haram seperti dia yang ibu dan ayahnya adalah perusak rumah tangga Daddy dan Mommy," ucap Lio dengan nada kesal.
Deg...
Nola begitu terhenyak mendengar hal itu dibalik pintu ruang kerja Daddy Leo. Ia berusaha menajamkan kembali pendengarannya khawatir ada permasalahan dengan telinganya. Ia berusaha menetralkan degup jantung dan nafasnya yang makin tak beraturan saat mendengarkan kembali pembicaraan kedua orang tersebut.
"Apa yang kamu bicarakan Lio!" hardik Daddy Leo menatap tajam sang putra sulungnya itu.
"Aku sudah tahu Dad jika Nola bukan adik kandungku. Bahkan dia tak memiliki hubungan darah apapun pada keluarga Abraham justru orang tuanya adalah perusak rumah tangga Dad dan Mom di masa lalu. Anak seperti dia pasti kelakuannya nanti di masa depan sama seperti orang tuanya. Jadi lepaskan dan buang dia jauh-jauh Dad dari keluarga kita sebelum terlambat," tutur Lio dengan nada kesal jika membahas tentang Nola ataupun mendiang orang tua Nola.
"Darimana kamu tahu semua ini Son?" tanya Daddy Leo menatap tajam Lio.
"Maafkan aku Dad, sudah lama aku tahu hal itu namun aku selalu diam. Aku mendengar saat Daddy dan Mommy membahas nama mendiang aunty Celine dan Uncle John di kamar saat pintu belum tertutup rapat dan tentunya setelah itu aku mencari tahu sendiri ternyata mereka perusak rumah tangga Dad dan Mom," jawab Lio jujur.
"Son, walaupun begitu kamu tak bisa menilai Nola seperti itu. Jangan pernah limpahkan kesalahan orang tua kandungnya pada anaknya. Nola tak tahu apapun dan Daddy rasa Nola anak yang baik berbeda dengan ibu kandungnya dahulu," tutur Leo bijak.
"Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya Dad. Sekali keturunan wanita murahan ya tentu anaknya akan sama. Dad lihat saja nanti di masa depan. Belang yang ia tutupi akan terbongkar suatu saat pada kita," ucap Lio.
Setelah mendengar hal itu, Nola pun pergi keluar dari kediaman keluarga Abraham untuk menenangkan hatinya. Dirinya menangis tersedu-sedu di bawah rintik hujan.
"Pantas Kak Lio begitu membenciku. Ternyata aku memang hanyalah keturunan benalu yang tak pantas berada di dalam keluarga Abraham," tutur Nola kecil.
Flashback OFF
Sejak kecil dirinya begitu merasa sendiri terlebih sejak kematian Oma Margareth akibat sakit, ibu kandung Daddy Leo. Tak lama beberapa tahun kemudian disusul kematian Opa Alex Dharma dan Oma Sinta Dharma, orang tua kandung Mommy Ayu Larasati, yang meninggal akibat kecelakaan pesawat saat terbang dari Jakarta ke Moskow, Rusia.
"Maafkan aku Dad, Mom, Kak Lio, Kak Nicole, Lea dan Liam. Sepertinya lebih baik aku menyusul kedua orang tuaku saja di alam sana agar tidak menjadi beban kalian," ucap Nola sembari menangis tersedu-sedu dan pikirannya sedang kalut dirinya mengambil gelas kumur lalu ia pecahkan.
"Crasss...prang!" darah segar mengalir pada tetesan lantai putih kamar mandi yang berubah warna menjadi merah.
"I Love You Kak Lio," ucap Nola sebelum dirinya menutup mata dan tergeletak.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Tuti Tyastuti
kasihan nola
2024-07-22
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2024-04-08
2
Rusme Juthec
😭😭😭😭
2024-02-09
1