Rencana Poligami

"Kamu nikahi dia dengan begitu aku tidak akan ditekan oleh keluargamu mengenai keturunan lagi,"

"Kamu tidak pernah tahu kan aku menangis sendiri akan hal itu jika mereka menyinggungnya terlebih Lea saudari kembarmu yang baru setahun lalu menikah, sebentar lagi akan melahirkan cucu pertama di keluarga Abraham," ucap Nicole mendengus kesal.

"Jangan hanya karena hal ini aku harus menikahi wanita murahan itu yank!"

"Apa kamu rela aku poligami?!" tanya Lio dengan nada sedikit tinggi karena dirinya benci pada Nola jadi tak mungkin ia mau menikahi adik angkatnya itu.

"Jika kamu tidak mau maka segera ceraikan aku!" ucap Nicole seraya pergi meninggalkan Lio dan ia menuju kamar tamu lalu segera menguncinya dari dalam.

Lio yang melihat istrinya mendadak pergi segera menyusulnya namun karena ia sempat tertegun sejenak dengan permintaan Nicole untuk memaksa dirinya menikahi Nola, sehingga fokusnya mendadak hilang dan keburu sang istri sudah mengunci diri di dalam kamar tamu.

Tok...tok..tok...

"Sayang buka pintunya, Nic ayo kita bicarakan dengan kepala dingin jangan emosi seperti ini" ucap Lio dengan lembut walau hatinya masih diliputi kemarahan yang berapi-api.

"Kamu tak tahu Lio bagaimana rasanya berada di posisiku. Keluarga besarmu merongrong bahkan menyindir aku yang dicap sebagai wanita mandul,"

"Aku ingin memberikan keturunan untukmu namun apa jadinya jika memang Tuhan belum berkehendak hiks...hiks..." ucap Nicole seraya menangis tersedu-sedu dibalik pintu kamar tamu yang masih dikuncinya.

"Aku tahu kamu pasti cinta dan setia sama aku. Tak akan pernah berpaling dariku apalagi kamu membenci Nola,"

"Aku percaya padamu Lio tetapi demi menutup tuduhan padaku yang dianggap tak becus memberikan keturunan padamu, nikahilah Nola hanya demi anak. Setelah itu tinggal kamu ceraikan dia," tutur Nicole dengan tegas.

"Tapi sayang aku..." ucap Lio terputus oleh Nicole yang menyela perkataannya.

"Aku mohon Lio lakukan demi cintamu padaku. Jika memang kamu tak mencintaiku lebih baik kamu lepaskan aku dari belenggu keluarga Abraham hiks...hiks..." ucap Nicole kembali seraya menangis tersedu-sedu.

Lio hanya menghela nafasnya dengan berat sungguh dilema memilih antara kedua pilihan tersebut yang dua-duanya tak mengenakkan baginya.

Jangankan harus bersentuhan dengan Nola, bahkan bertahun-tahun dirinya irit bicara pada wanita itu. Bagaimana harus menjadi suami dari wanita yang paling ia benci sejak kecil?

Akan tetapi dirinya juga tidak mau kehilangan Nicole istrinya yang sejak lama ia cintai bahkan sebelum keduanya menikah.

Flashback ON

Lio Bintang Putra Abraham menjadi primadona di kampusnya. Bahkan banyak wanita yang menyukainya hingga dosen muda berjenis kelamin wanita pun tak segan-segan menggoda dirinya.

Namun dirinya hanya mencintai Nicole yang juga menjadi bintang di kampusnya. Bedanya Lio primadona kampus karena latar keluarga Abraham dan Dharma yang melekat padanya selain kecerdasan di atas rata-rata dan ketampanan yang ia miliki.

Sedangkan Nicole dari keluarga menengah hanya saja parasnya yang cantik, body langsing bak biola dan dominan berwajah bule karena mengikuti gen dari sang Papa yang keturunan Belanda. Dirinya sering menjadi brand ambasador di berbagai event kampusnya maupun di luar kampus.

Nicole berasal dari keluarga broken home. Kedua orang tuanya bercerai sejak Nicole berusia lima tahun karena Papanya memilih hidup dengan wanita selingkuhannya di luar negeri sehingga meninggalkan sang Mama dan dirinya. Dia tak memiliki saudara yang lain karena sang Mama tak pernah menikah lagi sejak ditinggalkan Papanya.

Setelah lulus kuliah, tawaran menjadi model pun makin membanjiri Nicole dan tentunya hal ini sesungguhnya mulus terjadi akibat bantuan dari Lio tanpa sepengetahuan Nicole maupun keluarga Abraham.

Setelah keduanya lulus kuliah dan Lio menggantikan kedudukan sang Daddy menjadi CEO di Abraham Group, Lio mampu menunjukkan prestasi gemilangnya hingga Abraham Group makin berkembang menjadi perusahaan nomor satu.

Setelah itu restu untuk menikahi Nicole pun didapat dan akhirnya keduanya menikah dengan pesta mewah bak impian semua wanita hidup di negeri dongeng yang berhasil diwujudkan menjadi istri putra mahkota dari keluarga Abraham. Pernikahan Lio dan Nicole bahkan dinobatkan sebagai Hari Patah Hati nasional oleh mahasiswi di kampus mereka baik dari alumni satu angkatan maupun para juniornya.

Hingga berjalan lima tahun pernikahan, sesungguhnya keduanya harmonis walaupun sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Nicole sibuk dengan dunia entertainment dan modeling sedangkan Lio sibuk mengurusi Abraham Group yang tengah kebanjiran tender mega proyek yang nilainya fantastis. Namun untuk hubungan suami istri di atas ranjang keduanya tetap menggebu karena hasrat jiwa muda yang tentunya melekat kuat pada keduanya.

Bahkan tak segan-segan Nicole yang sedang ingin pernah mendadak datang di kantor Lio dan berakhir keduanya menyatu di kamar pribadi suaminya di siang bolong.

Begitupun sebaliknya pernah saat Lio sedang ingin terlebih sudah dua minggu tak menyatu dengan sang istri akibat perjalanan bisnisnya ke luar negeri.

Sepulang ke tanah air, Lio bukan pulang ke rumah mereka tetapi langsung mendatangi sang istri ke lokasi pemotretannya sengaja memberi surprise sekaligus melepas rindu. Justru berakhir keduanya menyatu di hotel terdekat dari lokasi tersebut walau di sana hanya ada hotel bintang tiga saja tetap tak menyurutkan keinginan Lio menyatu dengan istrinya.

Hal ini dikarenakan lokasi pemotretan Nicole saat itu berada di pinggiran kota sehingga mencari hotel bintang lima sangat jauh. Tentu membendung hasrat yang tengah menggebu sangat susah bagi Lio terlebih istrinya sudah lama tak ia sentuh.

Namun sepertinya saat ini angin mulai berubah dan cinta pada keduanya pun tampak goyah. Cinta itu tidak seindah dulu yang dijalani sepasang suami istri tersebut. Dikarenakan apa atau siapa yang memulai tentu keduanya belum menyadarinya dan masih menjadi misteri.

Flashback OFF

"Mama?"

"Papa?"

"Kenapa kalian menangis?"

"Aku ingin ikut kalian saja di sana ya? Di sini aku sendiri dan takut," tutur Nola sedih.

"Hiks...hiks...hiks..."

"Tunggu! Jangan pergi Mama Papa!" pekik Nola.

"Jangan!" teriak Nola.

🍁🍁🍁

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***