Fakta Mencengangkan

Hari sudah larut malam, jam menunjukkan pukul satu dini hari. Leo dan Ayu sudah tertidur pulas di kamarnya yang berada di lantai satu. Sedangkan Nola saat ini menempati kamar lamanya yang ada di lantai dua bersebelahan dengan kamar milik Liam.

Lio pulang dengan kondisi sedikit mabuk tetapi masih cukup sadar karena ia tidak minum terlalu banyak. Lelaki ini sangat jarang pergi ke club malam kecuali saat suntuk seperti sekarang ini.

Saat dirinya ingin disentuh oleh Nicole karena lama tak menyatu dengan istrinya itu namun keinginan tersebut harus kandas karena pekerjaan Nicole ke Jepang. Terlebih kejadian naas dan pernikahan sirinya dengan Nola menguras cukup banyak pikirannya.

Saat memasuki mansion utama orang tuanya, suasana tampak gelap hanya lampu sudut yang minim penerangan saja yang sengaja dinyalakan pertanda penghuninya sudah terlelap semua. Langkah kakinya menuju kamar pribadinya dengan Nicole di rumah itu yang berada di lantai satu bersebelahan dengan kamar orang tuanya dan juga Lea.

Walaupun saat ini kamar Lea tengah kosong karena sang empunya sudah kembali ke Singapura bersama suaminya, Billy.

Saat tangannya akan membuka gagang pintu kamarnya, namun urung ia lakukan justru langkah kakinya menuju ke lift hingga akhirnya naik ke lantai dua.

Ceklek...(suara pintu kamar terbuka)

"Dasar kucing nakal," batin Lio.

Akibat kecerobohan Nola yang tak mengunci pintu kamarnya dikarenakan seharian ini dirinya begitu lelah terutama lelah batin. Ia terlupa mengunci pintu kamarnya dan alhasil Lio bisa masuk ke kamarnya tanpa perlu menggunakan kunci duplikat.

Daddy Leo , Mommy Ayu dan Lio saja yang memiliki kunci duplikat seluruh ruangan di mansion utama.

Lio mengira bahwa Nola sengaja tak mengunci kamar pribadinya karena memang sengaja agar Lio mudah ia bawa masuk atau memasuki kamarnya itu. Padahal kenyataannya bukan seperti itu. Kesalahpahaman terjadi lagi dalam pemikiran Lio terhadap Nola.

Lio sungguh menelan salivanya saat melihat Nola yang kini tertidur pulas di atas ranjang terlebih malam ini istri sirinya yang baru ia nikahi hari ini tidur menggunakan pakaian tidur yang cukup menerawang karena berwarna broken white dan kain berbahan satin yang cukup tipis.

Membuat jiwa kejantanannya bangkit dari tidur panjangnya karena lama tak mendapat asupan dari istri sahnya yaitu Nicole. Terlebih di dorong sedikit alkohol yang diminumnya tadi semakin membuat sesak sesuatu yang ada di bawah sana.

Nola yang sejak kecil tak terbiasa tidur dalam kondisi gelap memang sengaja masih menyalakan semua lampu di kamarnya. Lio berjalan perlahan menuju saklar lampu.

"Blammpp..."

Lampu utama kamar Nola pun padam berganti redup remang hanya dari cahaya temaram lampu tidur saja.

"Baiklah aku akan menuruti keinginan Nicole yang meminta wanita murahan ini melahirkan keturunanku. Lihat saja setelah itu aku akan mencampakkkanmu dasar ja-lang!" batin Lio penuh emosi.

Lio pun menanggalkan seluruh kemeja dan celananya hingga hanya menyisakan boxernya saja. Perut dan dada bidangnya yang kotak-kotak terpampang nyata perlahan mendekati Nola yang tengah terlelap di alam mimpi.

Lio membuang selimut yang dipakai Nola, lalu perlahan ia naik ke atas tempat tidur dan langsung tanpa basa basi meyambar bibir merah delima yang menggugah jiwanya sejak tadi.

Ciuman tersebut tak ada kelembutan karena Lio menggunakan sedikit emosinya sebab yang ia tengah kungkung adalah istri siri yang ia benci bukan wanita yang ia cintai.

Nola yang terlelap mendadak merasakan basah pada bibirnya dan ada deruan nafas yang menyergap wajahnya.

"Aaa....mmmph_" teriak Nola karena bibirnya digigit oleh Lio dan langsung dibungkam oleh ciuman yang dilakukan pria yang telah berstatus suaminya kini.

Mata Nola membelalak berusaha memukul dada Lio namun tangannya yang dicekal dan mulut yang dibungkam membuat dirinya kesusahan untuk melepaskan diri terlebih suasana gelap walaupun masih ada sedikit temaram dari cahaya lampu tidur akan tetapi hal ini menyebabkan keringat dingin membanjirinya.

Tenaganya mendadak hilang karena Nola sedikit mengalami fobia gelap. Lio tersenyum menyeringai saat melihat mangsa buruannya tengah lemah tak berdaya karena ia tahu kelemahan wanita yang ia benci ini.

Seluruh kamar di mansion utama adalah kamar kedap suara sehingga jika pun Nola mampu berteriak juga, tetap tidak akan terdengar dari luar sana. Terlebih Lio sudah mengunci kamar Nola dengan rapat dan menyimpan kunci tersebut di tempat aman dan hanya dirinya yang tahu.

Lio sudah membuat Nola dalam keadaan polos dan berusaha menerobos masuk ke tempat penting milik Nola akan tetapi sesuatu hal membuatnya mengerutkan dahinya saat miliknya mengalami kesusahan untuk memasukinya. Tetapi karena nafsu yang sudah berada di ubun-ubun tetap membuatnya melaju tanpa rasa kasihan.

"Aaaa... sakit kak!" teriak Nola hingga menitikkan air matanya.

Bahkan tangan Nola mencengkeram pundak Lio bahkan ia menggigit bibir bawahnya sendiri untuk mengurangi rasa sakit yang ia alami saat ini.

Lio tertegun sejenak saat merasakan miliknya baru saja menerobos dinding tebal hingga ia melihat darah itu keluar.

"Shitt, you're still virgin!" teriak Lio.

Nola yang kebingungan pun ia hanya mampu menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu. Dalam benaknya Lio sudah mengambil mahkotanya saat kejadian di hotel waktu itu. Pemikiran yang sama juga ada di dalam benak Lio walaupun ia sempat mengutarakan kejanggalan karena saat itu dirinya tak merasakan sesuatu apapun.

"Apa yang terjadi saat itu?" batin Lio tengah berperang.

Terpopuler

Comments

Rikarico

Rikarico

jebakan Nicole eta mah

2024-09-29

1

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

nah lih lio

2024-07-23

0

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

saat ituuuu...... kalian dijebak Nicole.

2024-04-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!