Nikahi Dia

"Bagaimana Dok kondisi putri kami Nola?" tanya Leo dengan jantungnya yang berdegup kencang.

"Beruntung Nola segera dibawa ke rumah sakit, jika terlambat sedikit bisa saja kondisinya lebih parah ataupun nyawa pasien tidak tertolong. Saat ini pasien masih belum sadarkan diri namun tidak lama juga akan siuman," tutur dokter seraya berpamitan pada Leo Abraham dan juga istrinya.

Leo dan Ayu bernafas cukup lega karena putri mereka Nola berhasil diselamatkan dari maut. Tak lama pintu ruang IGD terbuka dan menampilkan Nola masih tertidur akibat obat bius dan dibawa menuju ruang perawatan VVIP di rumah sakit tersebut. Leo dan Ayu mengekori di belakangnya hingga masuk ke kamar yang dituju.

Ayu menggenggam tangan Nola dengan masih terisak-isak kecil. Dia baru menyadari bahwa Nola sepertinya tengah mengalami stres entah karena apa dirinya kurang mengetahui. Mungkin kemarin-kemarin dirinya sebagai ibu terlalu sibuk mempersiapkan jelang liburan dengan suaminya namun berujung gagal akibat kejadian naas kemarin di hotel serta persiapan menjelang kelahiran cucunya dari putri kandungnya Lea.

Turunnya berat badan Nola tampak terlihat karena ia melihat tonjolan tulang selangka gadisnya yang mungkin sudah tak gadis lagi akibat perbuatan putra sulungnya semalam.

"Maafkan mommy sayang, mungkin akhir-akhir ini mommy kurang peka atau perhatian padamu," tutur Ayu sendu.

Leo yang melihatnya hanya bisa memeluk istrinya yang berada di sampingnya. Ia berusaha memberikan semangat bahwa dirinya yakin Nola gadis yang kuat dan tegar bisa melewati semua ini dengan baik.

"Dad, selepas Nola membaik, aku ingin Lio bertanggung jawab menikahi Nola. Bagaimana jika Nola hamil akibat kejadian itu? Aku tak mau cucu kita lahir tanpa status yang jelas terlebih tanpa seorang Papa," tutur Ayu pada suaminya.

"Aku juga memikirkan hal itu Ay, bagaimanapun juga mau Nola hamil atau tidak tetap Lio harus bertanggung jawab tetapi kita juga wajib mengutamakan pendapat Nicole sebagai istri sah Lio," ucap Leo.

"Aku juga sayang pada Nicole Dad tetapi aku juga tak akan membiarkan Nola sendiri menjalani ini semua yang menurutku sangat berat baginya. Kehilangan mahkota yang ia jaga untuk pendamping hidupnya kelak sungguh itu menyakitkan bagi seorang wanita," ucap Ayu tegas.

"Aku juga sependapat denganmu Ay. Walaupun Nola belum memiliki kekasih atau calon suami, tetap saja dirinya pasti merasa malu karena kehilangan mahkotanya dan tak akan percaya diri mencari lelaki sebagai suaminya nanti di masa depan," jawab Leo.

Sedangkan di sebuah hunian mewah milik putra mahkota keluarga Abraham tengah terjadi perdebatan alot antara sepasang suami istri.

"Ceraikan aku Lio, biar kamu bebas dengan dia dan punya keturunan seperti yang kamu inginkan selama ini padaku!" teriak Nicole.

"Gila kamu yank!"

"Sejak kapan aku suka sama wanita murahan seperti dia!" teriak Lio dengan kemarahan di tingkat ubun-ubunnya.

"Aku wanita mandul yang seperti keluarga kamu bilang. Aku belum bisa memberi kamu keturunan yang kalian inginkan padaku. Selama ini kamu tidak tahu kan bahwa aku tertekan atas permintaan keluargamu mengenai keturunan," ucap Nicole dengan tegas.

"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu. Tentang keturunan aku dan keluargaku tidak akan pernah memaksa kamu lagi," ucap Lio berusaha menurunkan ego dan nada suaranya agar istrinya tidak emosi kembali walau dirinya sendiri pun masih tak terima dengan kondisi yang menimpanya.

"Jika begitu nikahi dia." ucap Nicole tegas membuat Lio begitu terkejut mendengar hal itu keluar dari mulut istrinya sendiri yang begitu ia cintai.

"Apa?!" pekik Lio.

🍁🍁🍁

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***