Mira, setelah keluar dari ruangan itu dia langsung ingin pulang ke rumah. Suasana hati dia sedang tidak baik.
Perasaan kecewa terlalu besar dia rasakan.
Tatapan itu, sungguh dia sangat membenci itu.
Penghakiman masyarakat yang berat sebelah, pembedaan golongan antara kaya dan miskin.
Semua itu sangat mengganggu Mira. Setiap kejadian yang dia alami selama ini akhirnya bisa membuka mata dia. Bahwa tidak semua orang akan berbuat baik saat kita berbuat baik kepada mereka.
Mira menyadari ini dari dulu tetapi mengabaikannya. Dia selalu berusaha menutup mata dan telinga dengan semua yang terjadi. Menangis sendiri biar tidak ada yang tau. Selalu menerima hinaan karena dia tidak mau memperpanjang masalah.
Dia tidak buka mencari masalah tapi masalah terus mencari dia. Dia juga tidak mau menjadi pusat perhatian tetapi dia diam pun menjadi pusat perhatian.
Jadi sekarang dia akan mulai melawan, semakin mereka di diamkan semakin sering juga dia akan mendapatkan masalah.
Mira terus berjalan ke gerbang sekolah dan hal itu di lihat oleh Elsha dan Intan. Mereka pikir kalau Mira menangid karena di tuduh mengambil uang.
Mereka tidak tau bahwa perbuatan mereka sudah di ketahui oleh semua orang di ruangan itu.
Widi, ingin mengikuti Mira tapi kemana Mira pergi?
Widi sudah mencari ke tempat biasa Mira duduk sendiri tetapi tidak ada Mira disana.
Saat akan mencari lagi Widi melihat Mira berjalan menuju gerbang sekolah.
Jadi Widi mengikuti Mira dengan berlari biar bisa mengejar langkah Mira.
Rumah Widi dan rumah Mira itu beda arah, tapi Widi tetap mengikuti Mira. Nanti masalah pulang, dia bisa minta di jemput bapaknya.
" Mira..... tunggu Mir....
heii.... aduuuuhhh kenapa jalan kamu cepat baget sih?
Mira........ " Akhirnya Widi bisa mengejar Mira dan dia menarik tangan Mira.
Mira yang di pegang tangannya hanya diam dan memandang Widi.
Widi yang di tatap jadi gugup dan langsung melepaskan tangan Mira.
" Hehehe aku hanya mau kamu jalan lebih lambat"
" Kenapa ikut?"
" Ya ikut aja,,, aku gak pingin biarin kamu sendirian dulu setelah kamu melewati hal tadi. "
" Gak usah ikut, aku gak apa apa. Aku tidak menangis. Jadi kembali saja Wid, aku mau pulang dulu. "
" Aku tau kamu tidak menangis, aku hanya ingin memani kamu aja kok.. dan kerumah kamu juga aku gak ada masalah.
ayo... "
Widi bersikeras ingin ikut dengan Mira walau sudah di larang. Akhirnya Mira hanya diam dan membiarkan Widi mengikutinya.
" Apa kamu baik baik saja?
Ingin menangis? "
" Aku sudah biasa, Dan aku bukan anak cengeng yang akan menangis. "
" Hei.... siapa bialang kalau menangis itu cengeng? jangan salah ya...
Menangis itu hanya untuk mengeluarkan emosi yang kita punya. Menangis bukan berarti kita lemah loh.....
Buktinya ada orang yang menangis karena bahagia.
Menangis itu bagian dari kita mengekspresikan emosi kita. Jadi gak apa menangis! paham? "
" Pintar juga kamu Wid.... "
" Aku emng pintar ya Mira... kamu baru tau?? nilai aku saja gak pernah di bawah tuh... "
" Iya.... iya pinter.....
aku sekarang hanya gak ingin menangis, aku ingin melampiaskan emosi dengan cara yang berbeda.
lagian sekarang sabtu. Aku ada kelas khusus dari kakek aku hari ini.
Apa kamu yakin mau ikut?
mending kamu pulang biar tidak kesorean nanti pulangnya. "
"Tenang aja aku akan kabari orang di rumah sekalian minta di jemput di tempat kamu nanti sore... Tapi nanti aku pinjam baju ganti ya...
aku gak enak pakai seragam.. "
" kalau kamu gak risih dan malu memakai pakaian aku, ya silakan aja... aku gak masalah...
Ingat kabari orang tua kamu dulu biar tidak khawatir.. "
"Iya crewet.. nanti aku kabari....
soal pakai baju kamu kenapa harus malu? malah gak pakai baju baru aku malu... "
" Ok ayo jalan... "
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments