Mendengar kata kata Mira seperti itu, semua teman di kelas Mira berbondong bondong ikut ke tempat yang Mira maksud.
mereka mengikuti Mira sampai di mading.
" sekarang, lihat baik baik....
itu adalah puisi yang menang dalam lomba waktu ini.
di situ ada puisi Intan dan puisi aku sendir. puisi yang Intan tulis sangat berbeda dengan puisi yang aku tulis.
Tema sama, tetapi karakteristik nya berbeda...
Intan sebagai pembuat pasti tau puisi seperti apa yang dia suka.
gaya tulisan dia seperti apa? dia pasti paham.
Ya kan Tan?
kamu paham kan maksud kata kata aku?
lihat disana di mading itu! Itu tulisan aku, puisi aku!
mana yang aku nyontek puisi kamu?
aku juga gak mungkin membuka mading ini, karna aku tidak punya kuncinya.
apa masih kurang buktinya?
mau ke ruang guru untuk minta salinan hasil lombanya?
ah... ato kita tunggu aja pengharaannya nanti? disana akan tertulis jelas semuanya. "
Mira mengatakan semua itu dengan tatapan kekecewaan terhadap Intan.
Orang yang dia pikir teman yang mengerti dia ternyata sungguh membuat dia kecewa.
Mira berusaha menahan air matanya yang siap jatih kalau dia berkedip.
perasaan kecewa Mira itu membuat hati Mira sulit untuk percaya kepada temannya lagi.
Tapi yang Mira tidak tahu adalah apa yang dia hadapi sekarang bulum berakhir. kecuali, dia menemukan dalang dari fitnah nya ini.
Intan yang melihat apa yang di pajang di mading sekolah itu hanya bisa bengong.
lidahnya terlalu kelu untuk bicara sekarang ini.
dia sungguh menyesal mengungkapkan kata kata itu kepada teman nya sendiri.
Intan menatap Mira dengan tatapan rasa bersalah.
" Mir....maaf... " Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.
" Seharusnya sebelum menuduh orang, cari dulu buktinya.
sekarang sudah lihat buktinya kan?
sebenarnya, aku tidak masalah di hina oleh kalian semua. di pandang hina atau apapun itu.
Aku sungguh tidak masalah.
Tetapi yang jadi masalah adalah fitnah ini, nama baik aku yang kalian semua ragukan.
kecerdasan aku yang kalian pertanyakan.
dan yang paling aku tidak sukai, jangan sampai ajaran ibu aku kalian pertanyakan.
aku sungguh kecewa dan marah akan semua yang terjadi.
tetapi aku gak pernah ingin menyimpan dendam.
hanya kecewa, semua orang hanya bisa menilai dari luarnya saja. tanpa mau mencari tau kebenarannya.
memakan mentah mentah omongan orang lain tanpa adanya bukti.
sungguh aku sangat kecewa dengan cara pandang kalian semua... "
Mira meluapkan semua isi hati nya kepada seluruh teman teman di kelasnya.
ada yang merasa apa yang di katakan Mira itu benar adanya, ada yang mencibir mira, ada pula yang hanya ingin tau dan supaya ada bahan gosip.
Sungguh miris pemikiran mereka semua.
kelas yang Mira tempati adalah kelas unggulan.
Bisa di bilang kelas dengan murid pintar semua.
Tetapi sayang, pikiran mereka sangat sempit, dan tidak pernah mau melihat dari sisi yang berbeda.
Pengelompokan orang dan golongan selalu terjadi di masyarakat, sekolah atau pun tempat kerja.
Pembullyan pun terjadi di mana mana. Hanya saja masyarakat terlalu menganggap sepele hal seperti itu dan menganggap itu hal biasa.
Mereka tidak menyadari, tindakan mereka itu bisa membuat mental seseorang menjadi rusak dan orang itu, bisa depresi karna pembullyan yang mereka lakukan.
Yang mereka tau, itu hal biasa dan itu hal yang wajar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments