Semua melihat bukti foto itu dan terkejut. Kenapa Intan dan Elsha melakukan hal ini.
Padahal yang mereka tau Intan itu polos, lugu, dan sangat baik hati.
Tapi kenapa seperti ini sikap dia.
Tasya yang melihat hal ini dia sungguh senang. Karena dugaan dia benar. Walaupun dia tidak menuduh Mira, tapi Tasya hanya diam saja dan tidak melakukan pembelaan apa apa.
Dia hanya berasumsi di pikiran dia sendiri.
"Aku tau bukan kamu yang mengambil uang aku Mir... Aku sungguh sangat senang. " Ungkap Tasya sambil memeluk Mira.
" ohh ya. "
Jawaban Mira sungguh singkat. sembari melepaskan pelukan Tasya.
" Kenapa? " Petanyaan petama yang Tasya ucapkan setelah pelukan dia di lepaskan oleh Mira.
Sedangkan Mira hanya tersenyum. Dan maju kedepan.
Mira berdiri di depan dan melihat kesemua orang yang ada di ruangan itu. Sungguh semua orang hanya bisa melihat wajah datar tanpa ekspresi yang di tunjukan oleh Mira.
Semua orang yang di tatap oleh Mira merasa malu dan bersalah sudah menuduh Mira seperti itu.
" Apa aku sebegitu buruknya di mata kalian?
Apa penilaian kalian tentang aku selalu begitu?
Apakah di saat seseorang kehilangan barang mereka, sudah pasti si miskin ini yang mengambil itu?
Apakah bila uang itu ada di dalam tas aku itu berarti aku yang mencuri?
kenapa kalian selalu berpikir seperti itu?
Apa selalu begini cara pandang kalian dalam menyikapi masalah?
Apakah aku tidak mempunyai kebanggan dan nilai moral sehingga aku melakukan tindakan yang menjijikan itu?
Apa kalian pikir aku tidak di ajarkan berbuat baik oleh keluarga aku?. Walaupun aku dari keluarga miskin?
Sungguh sempit sekali pemikiran kalian semua. "
" Mir, kami minta maaf atas semua perbuatan kami, tuduhan kami tolong maafkan kami Mir, "
Begitu kata salah satu murid di sana, dia tau tindakan yang mereka lakukan salah. Dan dari kata kata yang di lontarkan oleh Mira dia merasa Mira sungguh sakit hati dan kecewa.
" Mira.... nak ibu minta maaf tentang hal ini. Ibu sebagai pembimbing di sini sudah salah dalam menyikapi masalah.
Seharusnya ibu lebih hati hati tadi. "
Guru pembimbing pun tidak ragu untuk meminta maaf karena dia sadar kalau semua itu salah. Dan Mira sungguh kecewa dengan keadaan saat ini.
" Kalian tau, kata kata tuduhan kalian yang kalian ucapkan itu ibaratnya paku. Dan paku itu kalian tancapkan ke dinding. Permintaan maaf kalian ibarat kalian mencabut paku itu dari dinding tadi.
Memang bisa di cabut, tapi meninggalkan bekas di dinding itu. Lubang bekas paku yang kalian tancapkan.
Kalian semua pasti tau maksud dari apa yang aku ucapkan sekarang.
Aku harap kalian semua bisa belajar lagi tentang hal ini. Sebelum mengeluarkan kata kata yang buruk, kalian harus berpikir dulu. Sebelum menuduh carilah bukti dulu.
Bahkan di pengadilan saja hakim selalu memberikan terdakwa untuk melakukan pembelaan diri, tapi kenapa kalian tidak bisa? "
Semua yang ada di ruangan itu diam senyap.
Tidak ada yang mengeluarkan satu patah katapun.
Bahkan mereka tidak menyadari kalau setelah mengatakan semua itu, Mira langsung meninggalkan ruangan tersebut.
Widi saat menyadari Mira sudah tidak ada, langsung keluar untuk mencari Mira.
Widi ingin menemani temannya ini di saat dia sedang sedih dan kecewa.
Dia ingin selalu bersama Mira dan menebus kesalahan dia sebelumnya yang tidak bisa membela Mira saat di fitnah dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments