MHDK 13. Mode Singa Bangun Tidur

Ting ... Tong ...

Bel pintu milik apartemen Radi kembali berbunyi. Hasna terkejut, Ia pun segera mendekat ke pintu dan melihat ke monitor. Hasna menghembuskan nafasnya penuh kelegaan, ternyata di depan pintu adalah Radi sang dosen.

" Sebentar Pak."

Hasna kembali berlari ke kamar dan mengganti bajunya. Tidak mungkin ia akan menemui Radit dengan menggunakan pakaian seperti itu.

Ceklek ...

Hasna membuka pintu apartemen dan Radi masuk melewati gadis itu sambil menyerahkan sebuah bungkusan kepada Hasna.

" Tumben Pak Radi kok pakai bunyiin bel segala."

" Saya tidak mau Ketika saya masuk kamu berpenampilan yang tidak benar."

Glek ...

Hasna menelan saliva nya dengan kasar. Ia mengingat kejadian kemarin saat Radi datang dia hanya menggunakan kemeja putih milik Radi. Wajah Hasna pun bersemu merah.

" Itu saya bawakan kue."

" Wuih ada angin apa bapak membelikan saya kue."

" Bukan saya yang beli, itu pemberian orang."

" Hehehehe jangan jangan fans ya pak?"

Hasna memicingkan matanya tidak mungkin dosen killernya capek-capek ke sini hanya untuk mengantarkan kue.

Melihat tatapan Hasna yang seperti itu tadi pun akhirnya membuat alasan lain.

" Jangan Ge-Er, saya ke sini hanya ingin mengecek bab 1 mu apakah sudah selesai direvisi atau belum."

Huft ... sudah kuduga dosen killer ini tidak mungkin tiba-tiba menjadi baik dan bagus aku lupa merevisi bab 1 nya, batin Hasna.

Hasna menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia pun duduk lalu menyerahkan bab 2 miliknya.

" lho ... Kan saya minta bab 1 nya di revisi kok malah ngasih Bab 2?"

" Hehehe maaf pak, saya lupa dan keasikan mengerjakan Bab 2 nya."

" saya tudak menerima alasan. Kerjakan revisi an Bab 1 sekarang saya tunggu di sini."

Glek ... Hasna menelan saliva nya dengan susah payah. Pria di depannya ini sedang mode singa bangun tidur gara gara di ganggu. Hasna hanya bisa mengangguk lalu menjalankan perintah sang dosen.

" Gila, kurang keren gimana gue ini. Mahasiswa ditungguin dospem nya ngerevisi skripsi. Eksklusif nggak tuh."

*

*

*

" Mah ... Mamah."

Renita berteriak kencang saat pulang dari sekolah. Ia bahkan melempar tas dan sepatunya secara sembarangan.

" Kenapa sih Ren teriak teriak gitu. Bisa tidak bicara pelan."

" Tck ... Lama lama mamah bawel deh."

Priska membuang nafasnya kasar. Lama kelamaan putrinya semakin susah diatur.

" Kamu kok kalau dibilangin mamah selalu ngelawan sih. Mau mama kirim ke rumah nenek kamu di kampung, biar kamu hidup susah seperti hidup kita dulu."

Renita menggeleng cepat. Ia sungguh tidak mau kembali kampung. Sebelum di rumah ini Priska dan Renita hidup si kampung sang ibu. Di sana mereka memang hidup susah. Sebenarnya bukan susah dalma kategori kekurangan materi tapi lebih ke tidak bisa kemana mana dan seperti terisolasi.

" Jangan mah, maaf. Reni menyesal."

" Bagus, memang harus seperti itu. Sekarang katakan ada apa."

Reni mengambil nafasnya dalam dalam dan membuangnya perlahan. Sebenarnya ia ingin sekali marah kepada sang mama karena sepertinya mama nya lupa akan sesuatu hal. Namun Reni sudah terlalu takut dengan ancaman mama nya.

" Tuh kan, mamah pasti lupa kan kalau akhir pekan ini adalah ulang tahun Reni."

Priska menepuk keningnya dengan telapak tangan. Ia melupakan hal penting itu. Biasanya setiap tahunnya seminggu sebelum acara Reni sudah heboh mempersiapkan acara ulang tahunnya. Sedangkan ini hanya kurang 2 hari saja menuju ulang tahun Reni dan mereka belum melakukan apa apa.

" Astaga ... Sayang maaf mama benar benar lupa. Ini gara gara si Hasna sialan itu. Tapi sayang, sepertinya tahun ini kita tidak akan bisa mengadakan pesta jika gadis sialan itu belum juga pulang."

" Tuuh kaaan, padahal aku udah bilang ke temen temen kalau aku bakalan bikin pesta yang meriah. Gimana dong mah. Huh ... Semua gara gara cewek itu. Kenapa sih dia nggak ikut ibu nya saja. Nyusahin kan jadinya."

Reni menghentak hentakkan kedua kaki nya. Ia sungguh kesal. Rasanya ia ingin meluapkan kekesalannya kepada Hasna.

Reni pun berdiri dari duduknya dan berlari ke atas. Dia membuka pintu kamar Hasna lalu membuka lemari milik kakak tirinya itu.

Reni mengambil semua baju Hasna kemudian mengambil gunting. Gadis remaja itu merusak baju baju milik Hasna menggunakan gunting.

" Huh ... Rasakan. Kau benar benar penghalang buatku. Kau perusak rencana ku. Bahkan mungkin aku tidak akan pernah mendapatkan apapun dari papa ku sendiri. Sial ... Brengsek ... Sialaaan kau Hasna. Akan kupastikan kamu tidak akan pernah hidup tenang. Huh ... Rasakan ... Rasakan.!!!"

Priska yang tahu sang putri tengah marah segera menyusul Reni. Betapa terkejutnya Priska saat melihat baju baju Hasna sudah di rusak oleh Reni.

" Reni ... Apa apa an kamu."

Reni tidak mengindahkan suara Priska. Ia tetap terus merusak baju Hasna, bahkan sekarang Reni memberantaki kamar sang kakak.

" Reni cukup!!!"

" Biarin ma, biarin aku puas puasin ngancurin kamar milik gadis sialan itu."

Plak ....

Sebuah tamparan melayang ke pipi Reni. Gadis remaja itu sungguh terkejut.

" Ma ... Kenapa mama nampar Reni."

Priska mencengkeram erat kedua lengan Reni. Gadis itu sudah menangis sesenggukan.

" Hentikan semua yang kamu lakukan. Jika papa mu tahu maka kamu akan di hukum. Sabar lah untuk sesaat Ren. Dengarkan mama, kita sudah berjalan sejauh ini. Jadi jangan bersikap di luar batas atau kita tidak akan pernah mendapatkan apapun. Ren, mamah sudah berbuat banyak. Jadi please, bersikaplah dewasa. Untuk soal ulang tahun, mama akan pikirkan cara lain."

Reni mengangguk, Priska pun memeluk sang putri dan mengusap rambut Renj dengan lembut.

" Maaf sayang, maafkan mama ya."

" Iya ma, maafin Reni juga."

Priska menepuk pelan punggung putrinya. Ia memejamkan matanya dan membuang nafasnya kasar.

" Bersabarlah sayang, mama janji ini tidak akan lama. Mama janji ini semua akan menjadi milikmu saat mama berhasil menyingkirkan gadis sialan itu."

Reni mengurai pelukan sang mama. Ia kemudian melihat hasil perbuatannya.

" Ma ... Terus ini bagaimana?"

" Nanti suruh pembantu bereskan."

" Lalu baju baju nya?"

" Masukin ke kantong dan buang."

Reni mengangguk mengerti, ia memang harus bersabar untuk saat ini. Namun Reni sebenarnya merasa sedih. Selama 4 tahun tinggal bersama sang papa, Reni tidak pernah merasakan kasih sayang sang papa. Beda saat ia di kampung, Yudi selalu bersikap baik dan terlihat begitu menyayangi Reni.

" Kenapa papa sekarang seperti tidak sayang lagi kepadaku. Kenapa selalu Hasna yang jadi prioritas. Padahal kan aku juga anaknya papa."

Reni bermonolog dalam hati saat menuju ke kamar nya.

TBC

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

anak ibu sama aja, mungkin Reni bukan anak kandung Pak Yudi
mungkin saja pak Yudi hanya dimanfaatkan mana nya Reni 🤔

2024-02-06

0

Andriyati

Andriyati

kalau boleh tebak kayaknya Reni bukan anak nya papa hana dech,, papa nya cuma di manfaatin sama mama tiri nya hana

2024-01-18

1

Bunda Aish

Bunda Aish

pak dos mulai modus

2024-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 MHDK 01. Dosen Killer
2 MHDK 02. Papa Durjana
3 MHDK 03. Gadis Yang Menarik
4 MHDK 04. Makan Malam
5 MHDK 05. Kabur Dari Rumah
6 MHDK 06. Bertemu Idola
7 MHDK 07. Pertemuan Yang Digagalkan
8 MHDK 08. Novel online dan FTV
9 MHDK 09. Terkejut
10 MHDK 10. Drama Nasi Goreng
11 MHDK 11. Orang Tak Dikenal
12 MHDK 12. Pemberian Irene
13 MHDK 13. Mode Singa Bangun Tidur
14 MHDK 14. Ghibah
15 MHDK 15. Hatiku Bukan Milikmu
16 MHDK 16. Kejadian Lalu
17 MHDK 17. Masa Lalu 2
18 MHDK 18. Simbiosis Mutualisme
19 MHDK 19. Truk Aja Gandengan Masa Kamu Enggak
20 MHDK 20. Senjata Makan Tuan
21 MHDK 21. Kok Panas
22 MHDK 22. Tidak Ingin Pulang
23 MHDK 23. Sugar Baby, Sugar Daddy
24 MHDK 24. Kuberi Satu Kesempatan
25 MHDK 25. Mungkin Memang Jodoh
26 MHDK 26. Witing Tresno Jalaran Seko Kulino
27 MHDK 27. Buku Dongeng
28 MHDK 28. Ketemu Camer
29 MHDK 29. Kok Kesel Ya, Kok Marah Ya?
30 MHDK 30. Tapi Bukan Aku
31 MHDK 31. Godaan
32 MHDK 32. Satu Untuk Selamanya
33 MHDK 33. Beautiful Day
34 MHDK 34. Keputusan
35 MHDK 35. Pergilah
36 MHDK 36. Pembicaraan
37 MHDK 37. Terkuak
38 MHDK 38. Ini Tidak Salah Kan?
39 MHDK 39. Ternyata
40 MHDK 40. Mulai Terbuka
41 MHDK 41. Bercerita
42 MHDK 42. Beri Papa Cucu
43 MHDK 43. Sad Boy and Sad Girl
44 MHDK 44. Makan Siang
45 MHDK 45. Pemanasan
46 MHDK 46. Muslihat dan Fitnah
47 MHDK 47. Kejadian Nahas
48 MHDK 48. Kelakuan Busuk
49 MHDK 49. Kok Susah Ya?
50 MHDK 50. Kehebohan
51 MHDK 51. Tetap Indah Kamu
52 MHDK 52. Pengakuan Bardi
53 MHDK 53. Laporan Bardi
54 MHDK 54. Second Couple
55 MHDK 55. Hati-hati
56 MHDK 56. Perasaan Tidak Enak
57 MHDK 57. Ikut Ke Kampus
58 MHDK 58. Cintamu Neraka Bagiku
59 MHDK 59. Siapa Istri Doskil itu?
60 MHDK 60. Adik?
61 MHDK 61. Dosen Killer Itu Suamiku
62 MHDK 62. Kisah Singkat Lain
63 MHDK 63. Berkunjung
64 MHDK 64. Balasan Setimpal
65 MHDK 65. Ayah dan Ibu (End)
66 PROMO NOVEL BARU: WARRIOR OF THE SEVEN SWORDS BY IAS
67 PROMO NOVEL BARU: MENGAPA MENIKAH BY IAS
68 Novel baru: MAFIA SOMPLAK & CEWEK ANYEP by Author IAS
69 PROMO KARYA BARU : KEBLINGER KHARISMA PRIA BERISTRI by: AUTHOR IAS
70 Karya Baru By Author IAS: My Haters to be My Wife
71 PROMO KARYA BARU : SATOE TANDA CINTA LETNAN BY. IAS
72 Promo: Jangan Menangis Bunda dan When Werewolf Falling In Love with Vampire
Episodes

Updated 72 Episodes

1
MHDK 01. Dosen Killer
2
MHDK 02. Papa Durjana
3
MHDK 03. Gadis Yang Menarik
4
MHDK 04. Makan Malam
5
MHDK 05. Kabur Dari Rumah
6
MHDK 06. Bertemu Idola
7
MHDK 07. Pertemuan Yang Digagalkan
8
MHDK 08. Novel online dan FTV
9
MHDK 09. Terkejut
10
MHDK 10. Drama Nasi Goreng
11
MHDK 11. Orang Tak Dikenal
12
MHDK 12. Pemberian Irene
13
MHDK 13. Mode Singa Bangun Tidur
14
MHDK 14. Ghibah
15
MHDK 15. Hatiku Bukan Milikmu
16
MHDK 16. Kejadian Lalu
17
MHDK 17. Masa Lalu 2
18
MHDK 18. Simbiosis Mutualisme
19
MHDK 19. Truk Aja Gandengan Masa Kamu Enggak
20
MHDK 20. Senjata Makan Tuan
21
MHDK 21. Kok Panas
22
MHDK 22. Tidak Ingin Pulang
23
MHDK 23. Sugar Baby, Sugar Daddy
24
MHDK 24. Kuberi Satu Kesempatan
25
MHDK 25. Mungkin Memang Jodoh
26
MHDK 26. Witing Tresno Jalaran Seko Kulino
27
MHDK 27. Buku Dongeng
28
MHDK 28. Ketemu Camer
29
MHDK 29. Kok Kesel Ya, Kok Marah Ya?
30
MHDK 30. Tapi Bukan Aku
31
MHDK 31. Godaan
32
MHDK 32. Satu Untuk Selamanya
33
MHDK 33. Beautiful Day
34
MHDK 34. Keputusan
35
MHDK 35. Pergilah
36
MHDK 36. Pembicaraan
37
MHDK 37. Terkuak
38
MHDK 38. Ini Tidak Salah Kan?
39
MHDK 39. Ternyata
40
MHDK 40. Mulai Terbuka
41
MHDK 41. Bercerita
42
MHDK 42. Beri Papa Cucu
43
MHDK 43. Sad Boy and Sad Girl
44
MHDK 44. Makan Siang
45
MHDK 45. Pemanasan
46
MHDK 46. Muslihat dan Fitnah
47
MHDK 47. Kejadian Nahas
48
MHDK 48. Kelakuan Busuk
49
MHDK 49. Kok Susah Ya?
50
MHDK 50. Kehebohan
51
MHDK 51. Tetap Indah Kamu
52
MHDK 52. Pengakuan Bardi
53
MHDK 53. Laporan Bardi
54
MHDK 54. Second Couple
55
MHDK 55. Hati-hati
56
MHDK 56. Perasaan Tidak Enak
57
MHDK 57. Ikut Ke Kampus
58
MHDK 58. Cintamu Neraka Bagiku
59
MHDK 59. Siapa Istri Doskil itu?
60
MHDK 60. Adik?
61
MHDK 61. Dosen Killer Itu Suamiku
62
MHDK 62. Kisah Singkat Lain
63
MHDK 63. Berkunjung
64
MHDK 64. Balasan Setimpal
65
MHDK 65. Ayah dan Ibu (End)
66
PROMO NOVEL BARU: WARRIOR OF THE SEVEN SWORDS BY IAS
67
PROMO NOVEL BARU: MENGAPA MENIKAH BY IAS
68
Novel baru: MAFIA SOMPLAK & CEWEK ANYEP by Author IAS
69
PROMO KARYA BARU : KEBLINGER KHARISMA PRIA BERISTRI by: AUTHOR IAS
70
Karya Baru By Author IAS: My Haters to be My Wife
71
PROMO KARYA BARU : SATOE TANDA CINTA LETNAN BY. IAS
72
Promo: Jangan Menangis Bunda dan When Werewolf Falling In Love with Vampire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!