Jibran langsung tersenyum lebar,saat Shiera menerima tawarannya untuk menikah dengan Giandra.
"Bagus lah,kalau begitu aku akan persiapkan semuanya saat kalian akad nikah nanti..Karena pernikahan ini rahasia,kemungkinan tidak ada acara resepsi dan cuma berapa saksi yang akan menghadiri akad nikah kalian.Oke??" jelas Jibran panjang lebar.
"Tapi bagaimana dengan ayah saya??" tanya Shiera.
"Maksudnya?" tanya Jibran bingung.
"Bukankah pihak wanita harus dinikahi oleh ayah nya??saya masih memiliki ayah,dan seharusnya menjadi wali dan menikahkan saya." ujar Shiera menyinggung ayahnya.
Puk..
Sesaat Jibran menepuk dahinya.
Ah iya..kenapa hal ini aku bisa lupa??dia kan masih memiliki orang tua??ck..' batin Jibran yang lupa.
"Soal itu kau tidak perlu khawatir,aku akan mengurusnya..Persiapkan saja diri mu untuk kita bertemu dengan orang tua mu." ujat Jibran.
"Tapi ayah sedang bertugas di luar kota,seharusnya dia sudah pulang.Cuma saya tidak bisa menghubungi nya,karena ponsel saya tertinggal di rumah." jawab Shiera menjelaskan.
"Kau ingat nomornya??" tanya Jibran.
"Ingat." jawab Shirea singkat.
"Kau mau menghubunginya??"
Shiera pun langsung mengangguk pelan.Jibran sesaat mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Shiera.
"Silakan hubungi ayah mu,beritahu kau akan pulang dan meminta ijin untuk menikah." kata Jibran mengajari Shiera.
"Tapi..Saya tidak tahu apakah ayah saya akan mengijinkan saya untuk menikah,apa lagi mendadak." jelas Shiera.
"Jika ayah mu tidak mengijinkannya tidak apa-apa,seperti kata ku di awal kalau aku dan teman ku tidak akan memaksa.Semua keputusan ada ditangan mu kalau kau berniat ingin pulang saja." ujar Jibran menjelaskan lagi.
Sesaat Shiera terdiam.Sebenarnya ia memang sulit mengambil keputusan untuk menikah dengan pria asing yang tidak ia kenal.Tapi dengan memutuskan untuk menikah,ia berpikir mungkin hidupnya akan lebih baik lagi.Dari pada ia hidup terus terkurung dan mendapatkan perlakuan kejam dari ibu dan adik tirinya.Lebih baik ia menikah dan menjalani hidupnya tanpa merasakan penyiksaan lagi dari mereka.
Shiera akhirnya menekan nomor kontak sang ayah dan mencoba untuk menghubunginya.
Namun beberapa saat,nomor kontak sang ayah tidak bisa dihubungi.Seolah nomor kontak ayahnya sudah tidak bisa dihubungi lagi alias sudah ganti nomor kontak.
Shiera mengembalikan ponselnya pada Jibran.
"Sepertinya ayah ku sudah mengganti nomor kontak nya." ujar Shiera memasang wajah sedih.
"Tidak apa-apa,kita bisa langsung datang kesana.Tapi,aku ingin memastikan lagi apakah kau benar-benar siap untuk menikah dengan teman ku??" tanya Jibran memastikan lagi.
Shiera pun mengangguk pelan.
"Ya,mudah-mudahan saya siap lahir batin." jawab Shiera
"Oke,persiapkan dirimu..Nanti sore kita ke rumah mu.Aku harus pergi dulu,sore nanti aku akan menjemputmu." ujar Jibran beranjak bangkit dan bersiap-siap akan pergi.
"Tunggu tuan." ujar Shiera memanggil Jibran.
Jibran pun menoleh kearah Shiera.
"Bolehkah saya tahu siapa teman tuan itu??sepertinya saya belum melihatnya langsung?dan apakah dia akan ikut menemaniku ke rumah orang tua ku??" tanya Shiera tiba-tiba menyinggung Giandra karena penasaran.
"Euh..soal itu nanti aku akan memberitahu mu." jawab Jibran tersenyum dan langsung pergi meninggalkan Shiera.
Shiera hanya memandang Jibran pergi sambil menghela nafas.Dan Tanpa memaksa Jibran untuk harus memberitahu nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Bambang Setyo
Mestinya shiera bisa lebih berkuasa karena dia anak kandung ayahnya...
2023-02-03
3