Bab 14

Mendengar jawaban Giandra,Jibran langsung menghela nafas panjang.

"Kau lahir dari seorang wanita kan??" tanya Jibran tiba-tiba mengalihkan.

Giandra hanya melirik tanpa menjawab.

"Apa kau segitu bencinya dengan wanita?sementara kau dibesarkan dan hidup dengan dua wanita yang berarti untuk mu." ucap Jibran mencoba menasehati Giandra.

"Jangan mengkaitkan keluarga ku dengan gadis itu.Kalau kau merasa tidak tega,kenapa tidak kau saja menjadi pahlawan untuk dia." jawab Giandra menentang ucapan Jibran.

"Maaf bro,disini bukan aku merasa ingin menjadi pahlawan untuk gadis itu.Tapi apa tidak bisa kau memiliki hati nurani sedikit saja??kan kau sendiri yang sudah membuatnya hampir tertabrak.Kau bahkan tidak minta maaf padanya." ujar Jibran mengingatkan Giandra.

"Dengar,aku bukan sengaja ingin menabraknya.Gadis itu saja yang kurang kerjaan,untuk apa malam-malam dia berkeliaran di tengah jalan.Sudah bagus aku masih mau menolongnya." jawab Giandra yang membela diri.

"Jadi kau tetap tidak mau peduli dengan gadis itu??" tanya Jibran memastikan lagi.

"Tidak,dia bukan urusan ku.Dia cuma orang asing dan aku tidak mau melibatkan diri ku untuk gadis itu." jawab Giandra menolak dengan tegas.

"Kau yakin tidak mau menolongnya??bukankah kita wajib menolong sesama manusia jika dalam kesulitan??"

"Hei..jangan coba menasehati ku..Bukankah aku sudah bilang,kalau kau ingin menolongnya silakan saja.Aku tidak mau ikut campur.Paham..!!" jawab Giandra kembali menegaskan Jibran.

"Tapi ku dengar,kau masih dituntut orang tua mu untuk menikah bukan??" tanya Jibran tiba-tiba membahas pernikahan Giandra.

Giandra kembali melirik tajam kearah Jibran.

"Lalu ??" tanya Giandra singkat.

"Apa kau tidak mau memanfaatkan gadis itu untuk dinikahi??" tanya Jibran yang langsung memberi saran.

Giandra pun langsung mengernyitkan alisnya keatas.

"Omong kosong apa yang sudah kau bicarakan bocah tengik??Tadi kau memaksa ku untuk menolong gadis asing itu,sekarang kau ingin aku memanfaatkan gadis itu.?" sentak Giandra yang kesal,melihat sikap Jibran yang labil.

"Haha..Aku juga tidak tahu,tiba-tiba aku terpikir kesitu.Sebenarnya bukan manfaatkan gadis itu,tapi lebih memanfaatkan keadaan saja." jawab Jibran menjelaskan.

Giandra langsung mendengus melihat sikap Jibran.

...****************...

Keysia tampak mengurung diri di dalan kamarnya.Nayra yang merasa tidak melihat Keysia seharian,langsung berniat ingin menemuinya di kamar.

Dan benar saja,terlihat Keysia sedang duduk disisi ranjangnya sambil termenung.

"Keysia.." panggil Nayra dengan nada lembut.

Keysia pun hanya diam dan tidak menoleh sama sekali.

"Kamu tidak kuliah nak??kenapa mama tidak lihat kamu keluar kamar seharian ini??" tanya Nayra pada Keysia.

Sesaat Keysia pun menoleh kearah Nayra dengan wajah murung dan sedih.

"Kamu kenapa nak??kenapa wajah mu kelihatan sedih??" tanya Nayra mulai mengkhawatirkan Keysia.

"Ma,boleh aku bertanya sesuatu??" tanya Keysia tanpa menoleh.

"Tanya apa nak??" tanya balik Nayra.

"Benarkah aku bukan anak kandung kalian??" tanya Keysia tiba-tiba membahas tentang status dirinya.

Sontak membuat Nayra terkejut mendengar pertanyaan Keysia yang selama ini tidak sudah mereka rahasiakan.Nayra pun langsung bingung dan gugup dengan pertanyaan anaknya.

Keysia yang menyadari langsung menoleh kearah ibunya.

"Jadi benar,kalau aku bukan anak kandung mama papa??" tanya Keysia mengulang kembali.

"Bagaimana kamu bisa bertanya seperti itu nak??" tanya Nayra heran.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***