Selamat Membaca ^_^
***
Andrew dan Rania masih bertahan di ruang tamu dirumah Shinta. Setelah penolakan Shinta mereka jadi terdiam semua. Mereka bingung bagaimana membujuk Shinta.
Paman dan Bibi Shinta pun tak bisa berbuat apa - apa. Yang pasti kalau keluarga Smith ini menjadi wali atas Shinta, Paman dan Bibi Shinta ini akan terlepas dari tanggung jawab untuk kebutuhan Shinta kedepan.
Yang dipikirkan mereka sekarang, bagaimana membujuk Shinta agar mau diasuh oleh keluarga Smith. Shinta sudah jauh berubah. Shinta lebih pendiam dan tertutup. Cepat marah dan keras kepala. Paman dan Bibi nampak berfikir keras.
"Apa ada solusi Paman dan Bibi Shinta?" tanya Andrew.
"Entahlah kami juga bingung, " jawab Paman.
"Surat - surat adopsi juga ribet dan prosesnya lama sekali. Shinta terhitung masih dibawah umur, " Bibi menimpali.
Hah... Rania menghembuskan nafas berat. Dia ingin Shinta jadi bagian dalam keluarganya. Tapi Andrew dan Shinta tak bisa lama - lama di kota S ini. Mereka harus segera kembali dan mengajak Shinta serta apapun caranya.
"Dad, bagaimana kalau nikahkan Joe dengan Shinta?" Rania memberi saran.
"Apa?! Apa Mommy yakin Joe mau?" Andrew terkejut dengan apa yang ia dengar. Seriuskah kata-kata Rania? Andrew sendiri tidak yakin anaknya Joe akan mau menikah. Apalagi dijodohkan begini.
"Entahlah. Mommy akan coba membujuknya,"
"Itu solusi terbaik tuan Smith, " Paman menyetui keputusan itu.
Kalau Shinta menikah, pasti aku akan lepas tanggung jawab dari Shinta. Aku akan bebas membangun usaha kakak ipar dan Shinta tidak tau tentang bisnis orang tuanya. Biar mereka yang menanggung semua kebutuhan hidup Shinta. Uang Kakak ipar akan utuh untuk kami nikmati, batin Paman.
Oh paman, kau sungguh tega. Dibalik sikapmu yang lemah lembut terhadap Shinta. Diotakmu hanya harta orangtua Shinta.
"Bagaimana dengan Shinta, tuan?" tanya Andrew.
"Tenang saja. Kami akan membujuk Shinta," Paman berkata.
Akhirnya kedua keluarga itu sepakat untuk menikahkan Shinta dan Joe.
Sedangkan Shinta yang mendengar keputusan mereka terus meneteskan air mata nya. Menangis tersedu-sedu. Dia tambah sedih dibuatnya karena keputusan itu tak melibatkannya sama sekali.
Setelah terdengar suara mobil keluar dari halaman, Paman dan Bibi masuk ke kamar Shinta. Menjelaskan keputusan yang bisa ditempuh adalah menikah dengan anak mereka. Shinta makin sedih, bingung dan sakit hati.
Aku yang akan menjalani hidupku sendiri. Kenapa kalian mengatur hidupku? Aku sungguh tidak mau menikah! batin Shinta kesal.
Shinta menangis terisak. Dia sama sekali nggak berfikir sejauh itu.
Menikah katanya? Seenaknya kalian memutuskan kehidupanku? Aku sama sekali tak mengenal laki - laki anak mereka. Baik atau buruk? Apa tidak terfikir oleh kalian?
"Shinta dengarkan Bibi, kamu tetap disini kok. Tidak akan pergi kemana - mana. Mereka menyuruh anaknya yang akan menjagamu disini,"
"Kenapa harus menikah Bi? Aku kan masih sekolah," kata Shinta disela isaknya.
"Mana mungkin tinggal satu rumah tanpa ada status Shinta? Malah nanti bisa digrebek massa,"
"Aku nggak kenal sama anak mereka. Mana mungkin aku bisa menjalani semua ini Bi?" Shinta bingung. Meraba setiap kata yang diucapkan Bibinya ini.
"Setelah ini kau akan kenal Shinta. Nyonya Rania akan menghubungi anaknya,"
"Apa dia mau sama aku?" tanya Shinta dengan polosnya.
"Kenapa tidak mau? Ponakan bibi cantik begini kok. Pasti mau dong. Kalau dia menolak, berarti dia buta!" Bibi terus memaksa. Pada akhirnya Shinta juga tak bisa menolak.
***
Thanks dah baca ya... maaf kalau ada salah dalam penulisan atau bahasa yang kurang baik.
Mohon berkenan untuk memberi saran agar lebih baik lagi kedepannya.
Jagan lupa like komen tip dan Vote ya...
nantikan terus kisah Joe dan Shinta selanjutnya
Peluk cium DevaNurAna^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Angsa Hitam Yang Luka
critaya ringan dn mudah dicerna 👍
2020-08-13
0
Ida Yani
visual nya mana tur.....
2020-07-14
0
RirisTanti
Good... next..!! 🌷🌺
2020-06-29
0