Selamat membaca ^_^
***
Laki - laki gagah itu masih muda. Berumur 26tahun. Tubuhnya tegap berisi. Otot kekarnya bahkan terlihat dari baju polos putihnya yang ketat. Mata biru yang tajam dan rambut coklat keemasan yang mencolok. Dia sangat tampan. Darah campurannya membuat gen ketampanan itu tak terelakan. Sungguh mempesona.
Namanya Jonathan Andreas Smith. Dia biasa dipanggil Joe.
Saat ini dia sedang kesal. Bisa - bisanya orang tuanya liburan di Indonesia. Sedangkan dia harus disibukkan dengan bisnis Daddynya di Amerika.
Sungguh menyebalkan! Aku bahkan tidak bisa liburan! Orang tua itu seenaknya pergi! Joe menggerutu dalam hati.
Jonathan berencana kabur dari tugas kantornya. Dia menyuruh bawahannya untuk menyiapkan jet pribadi untuk pergi ke kota S juga.
Daddy dan Mommy pasti terkejut aku kesana. Haha begitulah tawa licik Joe. Wajahnya tersenyum menyeringai penuh misteri.
Setelah mengantongi alamat hotel Daddy dan Mommynya tinggal, Joe langsung terbang ke Kota S.
Dia memilih menginap disebelah kamar orangtuanya. Malam hari tampak orang tuanya pulang ke hotel dengan wajah lelah.
Dari mana mereka? tanya Joe dalam hati.
Ia bersandar di pintu kamar hotel itu mengejutkan mereka.
"Joe?!" Rania berseru. Ia sangat terkejut. Anaknya didepan matanya sekarang. Padahal mereka sengaja tidak memberi tau Joe kepergian mereka di kita S ini.
"Yes, Mommy," jawab Joe sambil mendekat mencium pipi Rania yang masih mematung.
"Kau tau kami disini? Kapan kamu sampai?" tanya Andrew.
Andrew membuka kamar, disambut Joe yang langsung menerobos masuk kamar itu tanpa menjawab pertanyaan Daddynya.
"Daddy dan Mommy mau honeymoon ya? Makanya nggak beritau Joe? Huh! Joe emang akan ganggu apa?" suara Joe terdengar kesal.
Joe merebahkan tubuhnya di sofa. Rania menghampiri ikut duduk serta disamping Joe. Sedangkan daddy langsung membersihkan diri. Masuk ke kamar mandi.
"Bukan sayang. Oh... tadinya Mommy mau munghubungimu. Mommy sama Daddy punya kabar gembira untuk mu," kata Rania berbinar. Ini akan mengagetkan Joe.
"Apa? Joe mau punya adek ya?" Joe tak bersemangat mendengar kabar dari Rania. Ia malah asyik membuka ponselnya dengan posisinya yang berbaring di sofa.
"Hus! Kamu tuh ya meledek Mommy ya?" Rania kesal.
Andrew selesai dengan urusannya dikamar mandi. Ia keluar dari kamar mandi dan menatap Rania dan Joe. Menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak semata wayangnya yang manja itu.
"Mommy sama Daddy mau jodohin kamu sama Shinta," Andrew bersuara. Ia duduk disamping Rania.
"Apa?! Daddy apaan sih? Shinta yang anaknya Uncle Raditya kan?" Joe terbelalak mendengar kabar itu. Ia langsung menegakkan tubuhnya. Ia sungguh tak percaya. Ia menatap wajah orangtuanya satu persatu memastikan kalimat yang ia dengar hanya bualan semata.
"Ya, sayang. Kamu mau kan? Dia cantik kok." Rania berkata lembut.
"Nggak! Emang Joe nggak laku apa? Enak saja," Joe kesal. Beberapa kali ia mengumpat.
"Joe, kamu harus mau!" kata Andrew keras dengan nada memaksa.
"Dad, ini nggak adil!" Joe tambah kesal.
"Kenapa? Ini hanya untuk status saja. Dia masih sekolah. Memangnya akan jadi rumah tangga sungguhan?" Andrew berkata dengan nada sinis.
"Maksud Daddy?" Joe bingung.
"Dia masih 16tahun. Bahkan KTP saja belom punya. Kalian hanya menikah secara agama." jelas Andrew.
"Hah? Memangnya dia mau? Dad, dia masih dibawah umur." Joe menelan savilanya dengan susah payah.
Apa Daddy sudah gila? Aku akan dinikahkan paksa? Bahkan dengan perempuan yang belum pernah aku kenal dan masih dibawah umur? That's crazy!
"Daddy dan Mommy nggak bisa disini terus. Dia nggak mau diajak ke Amerika. Kamu saja yang disini untuk menjaganya. Paling nggak sampai dia bisa menjalankan bisnis keluarganya yang dipegang Paman dan Bibi mereka." Andrew menjelaskan. Andrew sudah tau bisnis Raditya yang pegang Paman dan Bibi Shinta. Semua yang dialihkan menjadi hak mereka. Andrew akan berencana akan mengembalikan aset Raditya untuk anaknya, Shinta.
"Kenapa harus aku? Mommy sama Daddy egois sekali. Memang Joe nggak punya bisnis sendiri apa?" Joe mendengus. Seenaknya menjodohkan aku, batinnya.
"Yang di Amerika biar Daddy urus. Buka saja cabang disini. Biar nanti Andy urus semua."
"Daddy memang seenaknya ya? Joe nggak mau! Bagaimana pacar Joe?" Joe masih bersikeras menolak.
"Please honey. Kali ini saja bantu Mommy dan Daddy." Rania sudah mengatupkan tangan didepan dada. Memohon.
"Joe kesini itu mau liburan Mommy, bukan untuk menikah. Huh!"
"Joe please. Besok kita kerumah Shinta ya. Mommy kenalin sama kamu sayang."
"Memangnya Joe akan berubah pikiran? Sekali nggak ya nggak! Joe mau jalan - jalan besok!" Joe mengusap wajahnya kasar. Kemudian beranjak dari sofa. Keluar dari kamar hotel orangtuanya dan masuk ke kamar hotelnya sendiri.
Menyebalkan! pekiknya dalam hati.
***
Thanks dah baca.. ^_^
tinggalkan like komen tip dan vote ya
nantikan terus kisah Joe dan Shinta selanjutnya
peluk cium DevaNurAna^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Sarmini Ani
joe sm sinta jangan ditemikn langsung thor biar bertemu dg sendirinya biar greget
2020-06-27
0