Hari-hari berjalan seperti biasanya, Zaira mulai terbiasa dengan sikap Zayan yang begitulah ... Terkadang sikapnya yang terlihat seperti orang setengah waras membuat Zaira harus menahan amarahnya dan berganti menjadi sebuah kesabaran yang yang luar biasa.
Mempunyai suami seperti Zayan, membuat Zaira menjadi seorang yang lebih bisa mengontrol emosinya. Jika awalnya ia adalah orang yang mudah marah kini ia menjadi mudah tersenyum. Jujur saja kehidupannya yang tidak mudah sejak ibunya meninggal, membuat Zaira seolah lupa apa itu bahagia dan senyuman. Orang yang tersenyum dengannya hanyalah Zein dan juga Bu Lani.
Ngomong-ngomong tentang Zein, adiknya itu kini terlihat lebih ceria dari sebelumnya. Mungkin kini hidupnya tidak lagi tertekan oleh Tama dan juga Mirna. Meskipun sebenarnya hatinya masih terasa hampa karena ia tidak bisa tinggal bersama dengan kakaknya. Namun, Zein turut bahagia dengan kehidupan kakaknya yang sekarang, bahkan mungkin berkat kakaknya kehidupannya dan juga kehidupan kakaknya menjadi lebih baik daripada kehidupan sebelumnya.
Pagi ini Zayan tidak ikut kuliah karena ia akan ikut meeting bersama dengan Rayan papanya. Zayan sengaja dibawa terjun langsung ke dalam perusahaan, agar ia tahu bagaimana nanti jika ia menangani perusahaan Guntara Group.
Untuk itu hari ini Zaira pergi ke kampus hanya dengan Rafa, seperti biasa pakaian yang akan digunakan oleh Zayan harus dipersiapkan oleh Zaira.
Zaira sudah mulai terbiasa dengan apa yang ia pegang dan apa yang ia lihat, juga apa saja yang dipakai oleh Zayan. Selama casingnya yang Zaira pegang, itu tidak masalah untuknya.
Terkecuali jika Zayan sudah meminta untuk memegang isinya, maka Zaira akan menolaknya dengan keras. Zaira bahkan tidak berani untuk membayangkan bagaimana bentuknya.
*
*
*
Kini Zayan sedang berada di kamar dan bersiap, dan Zaira dengan setia menyiapkan semuanya. Sebenarnya keberadaan Zaira membuat Rayan menjadi bahagia, karena putranya itu tidak mengganggu lagi istrinya. Dan pada akhirnya Rayan bisa memiliki istrinya dengan seutuhnya tanpa gangguan dari Zayan.
"Mickey, pasangkan dasiku!" ucap Zayan.
"Pasangkan sendiri, masa tidak bisa?"
"Kau Istriku, kan? Ayo cepat pasangkan, aku mau kau yang memasangkannya." paksa Zayan.
"Dasar telur ayam, bisanya hanya memaksa saja," gerutu Zaira, tapi ia tetap membantu Zayan untuk memasangkan dasinya.
"Ayo cepat menunduk!"
"Waktu lahir kau minum susu atau minum kopi, kenapa kau itu pendek sekali,"
"Cerewet!" Zaira pun kemudian mengambil bangku kecil yang ada di kamar Zayan. Kemudian ia naik dan memasangkan dasi untuknya.
"Hanya memasang dasi saja, kau harus merepotkan!"
"Jangan protes! lihat lah Mommy ku yang selalu romantis dengan Daddy. Selama puluhan tahun ia selalu memasangkan dasi untuk Daddy ku, tapi dia sama sekali tidak pernah mengeluh. Dengan setia dia selalu melakukannya," ucap Zayan.
"Iya ... iya , kau sangat cerewet. Orang tuamu itu saling mencintai. Jadi mereka sama sekali tidak keberatan untuk melakukan hal seperti itu, tapi hubungan kita dengan mereka itu sangat berbeda kita akan menikah karena keterpaksaan dan tanpa persiapan.
"Siapa bilang?"
"Maksudmu?"
"Mereka dulu juga bukanlah pasangan yang saling mencintai, tetapi mereka dinikahkan dalam keadaan terpaksa sama seperti kita. Hanya saja situasinya yang berbeda maka dari itu belajarlah dari Mommy ku. Kau mengerti!" ucap Zayan, Zaira pun terdiam dan mulai memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh Zayan. Jika ia sebenarnya hanya ingin diperlakukan seperti Daddy nya yang diperhatikan oleh Mommy nya sebagai suami istri.
Untuk itu Zaira akan mulai belajar menjadi istri yang baik untuk Zayan, meskipun mereka tidak saling mencintai tapi setidaknya menjadi istri yang baik itulah bukanlah sesuatu yang salah.
"Baiklah, mulai hari ini aku akan menjadi istri yang baik," ucap Zaira.
"Janji!" Zayan mengangkat kelingkingnya.
"Aku janji," jawab Zaira dan mengangkat kelingkingnya serta ia paut kan dengan kelingking Zayan. Mereka berjanji seperti anak kecil yang tidak akan bertengkar lagi. Keduanya tersenyum bahagia dan akan memulai hubungan mereka dengan baik mulai hari ini.
"Baiklah, mulai hari ini kita akan menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya," ucap Zayan.
"Baik ..." jawab Zaira.
" Anak pintar, baiklah kita mulai dari hal sederhana dulu. Aku akan membimbing mu menjadi seorang istri yang baik," meskipun ragu saat mendengarnya. Namun, Zaira tetap saja mengagukan kepalanya karena ia ingin memulai hubungan yang baik dengan Zayan.
"Hal sederhana? Contohnya?" tanya Zaira.
"Mulai dari hal yang mudah, kita akan tidur satu kamar malam ini," ucap Zayan mantap.
"Apa !!!"
****
Issshh titisan anak ayam malah cari kesempatan 😌
Like dan komentarnya dong biar Mimin semangat up ya 😚😚😚💃💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
irsyam
Zayan sudah mulai modus zaira hati2...
anak ayam suda ingin menjelma menjadi induk ayam hehehehe 😄😄 😉😉
2023-11-06
0
Rosmi Yanti Yanti
lanjuuut
2023-01-26
0
Defi
kapan lagi ya kan, Zayan. Pelajaran harus diawali dengan hal mudah dulu 🤣🤣
2023-01-25
1